Bagian 20 : I Dare you !!!

25 1 0
                                    

Aku menerima pesan

"jl. Printis . No.88 A"

"datanglah jika kau ingin tau kebenaran"

"suami mu sedang menghianati mu"

Aku mengerutkan kening ku, jujur saja aku tidak memiliki kecurigaan apa pun pada Rusyah, apalagi mencurigainya berselingkuh.

Tapi ketika sebuah foto menunjukkan dia sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita , hati ku mulai kehilangan kepercayaan dirinya.

Terlihat jika itu di sebuah club. Wanita itu mengenakan dress minim dengan minuman di depannya.

"dia tidak berada di cafe" hati ku mulai memanas "dia berbohong pada ku"

"mereka akan menghabiskan malam bersama, jangan lupa untuk datang ke alamat yang ku kirim"

"ah..aku lupa, aku tidak mendapatkan foto saat mereka berciuman, aku terlalu asik menyaksikannya"

"jangan buat dia menikmati malam yang menyenangkan"

Aku menahan air mata ku , bibir ku sudah bergerutu menahan emosi ku yang berapi-api.
Aku bergegas menuju alamat yang di maksud si pengirim unknown itu.

Ini sudah jam 20.30 , aku tidak memikirkan apa pun lagi, di otak ku hanya ingin tau kebenaran.

Aku bergegas memasuki halaman depan rumah itu, aku menghentikan langkah ku.

"jika benar terjadi , akan kah aku sanggup menghadapinya?"

***

Kembail saat 1 minggu yang lalu, ada keganjalan pada diri Rusyah, handphone nya mulai di kunci, dia selalu pergi lebih awal , terkadang dia pulang telat walau tidak terlalu sering. Bahkan dia tidak pernah mengijinkan aku keluar Rumah jika sudah menginjak sore , dan aku juga tidak di ijinkan stay di cafe.

Seperti sore ini, Rusyah berpamitan pada ku , matanya tersirat seakan merasa bersalah pada ku.

Pernahkan kamu dalam situasi dimana hati mu mengatakn jangan lakuakan tapi fikiran mu mengatakan maju! Lihat kebenaran walau sakit ?

Tap...aku memegam gagang pintu, aneh ! Pintu rumah ini tidak terkunci !
Gelap !
Hanya bolah lampu berwatt rendah menerangi ruang tamu selebihnya tetap gelap.

Aku melangkah kan kaki ku pelan....pelann.... Sangat pelan.... Jangan membuat suara apapun

Aku tertuju pada ruangan yang terang, sangat mencolok karena hanya ruangan itu yang memiliki cahaya yang cukup terang...

Aku mendengar suara , aku semakin mendekat ! Apakah itu suami ku yang sedang berselingkuh?"

Aku mendekat ke pintu yang setengah terbuka

Aku meyakin kan hati ku "lihat !"

Sebelah mata ku mengarah ke dalam ruangan itu

Aku melihat Seorang laki-laki

Aku mengenal jaket yang dia kenakan

Dia sedang berjongkok di depan seorang wanita, jika melihat bajunya itu wanita yang sama dengan yang di foto.

Aku membuka pintu dengan kasar hingga berbunyi "prakkkk".
Suara itu cukup kerasa hingga membuat lelaki pemilik rahang sadis itu mengarah pada ku.

Matanya membulat melihat keberadaan ku, bahkan kata-kata tersangkut semua di kerongkongannya

"kamu" ucap ku lemas, menahan emosi , aku terpatung tanpa air mata yang sudah tak bisa lagi menetes

Rusyah menggeleng, dia sedang membela dirinya
"ini bukan perbuatan ku!!!"

Aku melangkah kan kaki ku kebelakang saat Rusyah mulai mendekat.

Tangannya penuh darah , wanita itu sudah mati dengan tebasan pisau yang masih melekat di tangan Rusyah

"jangan mendekat"

"percaya pada ku !"

"kumohon jangan mendekat!!! KU MOHON JANGAN MENDEKAT !!!!!!" ucap ku semakin frustasi

Rusyah menjatuhkan pisau di tangannya, lalu secepatnya dia memeluk ku. Noda darah itu mengotori baju yang ku kenakan

"percaya pada ku ! Bukan aku !" pelukannya semakin erat.

Aku memukul perutnya , setelah pelukannya merenggang , sekuat tenaga aku menolaknya hingga terjatu beberapa meter dari tempat ku berdiri.

Segera aku berlari menuju pintu, langkah panjang Rusyah juga semakin mendekat. Hingga suara sirinai Polisi menghentikan langkah ku.

"ini hal baik atau buruk?"

"bagaimana jika polisi menangkap tangan Rusyah?"

"dasar bodoh !!! Kamu masih memikirkan keselamatannya?"

Polisi segera menerobos pintu,
"apa yang harus aku lakuakan?"

Tanpa sadar Rusyah menarik tangan ku. Dia menarik ku berlari jauh menghindari polisi.

Kami sampai di ruangan paling belakang. Rusyah memecahkan kaca jendela "naiklah" ucapnya dengan nafas tersenggal-senggal

"kenapa aku harus mengikuti mu?"suara ku bergetar. aku menarik tangan ku, sebagai bentuk protes pada nya.

"aku tidak ingin kamu dalam bahaya" Rusyah langsung menggendong tubuh ku agar aku sampai keluar jendela.
Setelah itu Rusyah ikut melompat dan melarikan diri sejauh mungkin.

***
Seorang mayat perempuan di temukan dalam rumah kosong

pembunuhan wanita pekerja Club malam

Breaking news
Pembunuhan wanita Printis

Hot news
Wanita tak bernyawadi temukan di perumahan printis

Belum sampai 6 jam, halaman berita sudah di banjiri oleh berita kasus pembunuhan itu.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Permainan apa yang sedang menunggu dinujung jalan sana?

Siapa lawan yang sedang ku hadapi sekarang ?

***

Be Human , PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang