Bagian 26 : Fight

35 1 0
                                    

"aku akan menuruti mu"
Aku menegak kan kaki ku, menghiraukan rasa salit yang mendenyut di kaki ku

Aku mengoyakkan lengan baju ku lalu mengikat kuat bagian luka itu.
Entah apa yang terjadi maka terjadilah.

Monster itu membuang senjatanya.
"Kali ini kita akan bertarung dengan adil"

"masa bodo"

Monster itu mendekat, berlari kencang ke arah ku , tangan nya tergepal menuju wajah ku.

Aku menangkisnya dengan tangan kiri ku, lalu ku ayunkan  tangan kanan ku ke wajahnya, namun meleset , monster itu dapat menghindarinya dengan cepat.

Tangannya menggebgam tangan ku , memutar posisinya ke belakang ku lalu menendang punggungku dari belakang. Hingga aku terpental.

"sial" aku meludahkan darah dari selah bibir ku yang terluka

"aku tidak bodoh ! Aku juga lulusan sabuk Hitam" senyuman monster itu menyeringai

"sepertinya dia memang tidak bisa di remehkan" gumam ku dalam hati

Aku meregangkan badan ku , ini saatnya aku harus serius.

Aku menyerangnya
aku mengincar bagian bawah
Aku menekel kakinya hingga dia terjatuh
Lalu aku membebankan diri ku di atas tubuhnya.
Aku memukul pipinya membabi buta.

Monster itu menarik baju ku
Hingga tubuh ku tertarik mendekat ke wajahnya.
Dia menjambak rambut ku
Lalu membenturkan kepala ku dan kepalanya.

Anjirrrr....aku langsung pusing

Monster itu mendorong ku hingga tubuh ku tidak lagi menindih tubuhnya.

Aku menggelengkan kepala ku untuk menghilangkan rasa pusing
Monster itu berdiri di hadapan ku.
Ku lihat kakinya terangkat,
Dia ingin menendang ku. Sasarannya tepat kepala ku,
Aku menangkisnya dengan tangan ku, membuat ku terpental sedikit.

Aku memegang kakinya. Lalu menarik kakinya hingga membuatnya kehilangan keseimbangan karena bertumpuh pada satu kaki.
Dia terjatuh.

Aku langsung mengambil posisi.
Kini aku berdiri di sampingnya.
Menendang perutnya.
Lagi
Lagi
Dan lagi

"ini untuk luka tusuk ku brengsek"
Pekik ku melampiaskan kesabaran ku yang selama ini ku pendam.

Monster itu menggulingkan badannya, dia mencoba menghindari tendangan ku.
Di genggamnya pasir lalu menyiramkannya ke wajah ku

Kaki ku melangkah kebelang bersamaan dengan mata ku yang reflek tertutup karena pasir memasukinya

Aku mengedip ngedipkan mata ku,
Monster itu meringis kesakitan , tangannya memegang perutnya yang sudah ku hantam habis.

Aku membuka mata ku,
Monster itu mencoba berdiri, tangannya masih tidak lepas dari perutnya.

Aku melihat sekeliling,
Aku mencari cela untuk melarikan diri,
Bukan aku pengecut,
Kaki ku rasanya sudah tidak sanggup untuk bertarung lebih lama.

"maju !!!" monster itu mengayunkan tangannya , dia sedang menantang ku lagi

Aku menghela nafas ku, aku sudah ingin menyudahi ini, tapi rasanya si psyco gila masih punya tenaga lebih.

BRAKK....
Pintu gudang itu terbuka, pandangan kami langsung tertujuh pada lelaki pemilik rahang sadis itu.

"Rusyah" ucap ku penuh syukur

Ku lihat mata Rusyah yang sudah berapi-api, wajahnya juga terbasahi keringat yang bercucuran.

Walau matanya penuh amarah, tapi mimik wajah Rusyah terlihat dingin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Human , PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang