Bagian 14 : unControl

18 0 0
                                    

Hari ini Rusyah pergi ke kampus sendiri, dia tidak mengijinkan ku ikut, aku harus beristirahat di rumah.
Sebenarnya aku juga tidak ingin menginjakkan kaki di kampus untuk saat ini, aku masih trauma dengan kejadian kemarin.

"aku akan kemali saat makan siang" Rusyah mengecup kening ku lalu pergi

Aku tertidur, sebuah notifikasi WA yang berbunyi terus menerus membuat ku terbangun, brisik sekali.  
Ku lihat jam sudah 12.30 , aku segera bangun karena Rusyah sebentar lagi pulang

Ku buka WA ku masih terud berbunyi, siapa yang ngechat sebanyak ini?

"Grup kampus" ada sekitar 900 percakapan baru yang belum di baca,

"Seorang mahasisawa tergeletak tak berdaya  , di duga korban perampokan" 

Seseorang mengirimkan foto saat kejaian, wajah korban penuh lebam hingga sulit di kenali.

"untungnya dia masih hidup" salah satu komentar

Kembali Ku baca satu persatu komentar , semula aku merasa biasa saja, tapi aku langsung terkejut saat seseorang mengirim gambar mahasiswa tersebut.

"orang ini !!!" aku menelan ludah ku

Aku tersentak dengan ketukan pintu, aku membukanya dan mendapati Rusyah tersenyum menatap ku.

Ku perhatikan sekujur tubuhnya , tidak ada yang mencurigakan, hanya tas ranselnya saja yang menggembung.

"bagaiman kuliah mu?" biasa saja

Mata ku teralih ke tangannya, banyak luka di punggung tangannya.

"aku mandi dulu ya"

Aku tersentak lalu mengangguk , sepertinya Rusyah sudah tau siapa yang menyekap ku kemarin
Dan Rusyah akan melakukan hal yang sama kepada pelaku lainnya

Apa yang harus ku lakukan? Apa aku langsung bertanya padanya? Aku hanya diam saja?
Aku tidak bisa mempercayai dirinya.
Aku juga tidak bisa mempertegas tindakan ku.

Suara air mengalir terdengar dari kamar mandi, ku beranikan diri membuka tas Rusyah, ada yang mengganjal dengan tas itu, tidak mungkin isinya hanya buku.

Jaket hitam, topi hitam, masker hitam, bahkan sarung tangan hitam.
Aku menemukan itu di dalamnya,
Hati ku langsung berteriak "dia melakukannya"
Aku segera menutupnya , aku tidak ingin seperti pencuri yang langsung tertangkap.

"segarnya" Rusyah keluar dari kamar mandi, rambutnya yang masih basah dia biarkan berantakan, menutupi sampai ke alisnya. Dia hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada.

Rusyah tersenyum pada ku, belakangan ini dia selalu menunjukkan senyum hangatnya, aku tau! Senyum itu untuk menyembunyikan monsternya.

***
Hari berikutnya aku ikut Rusyah ke kampus.
Malam sebelumnya aku selalu mengikuti Rusyah kemana pun setelah makan siang kemarin. Aku tidak memberinya celah untuk sendiri, aku takut jika dia merencanakan sesuatu lagi.

Saat itu, ketika seseorang menyekap ku, aku mengenal mereka. Mereka para lelaki Bucin si pengikut perempuan bersuara nyaring. Sudah rahasia umum jika Perempuan bersuara nyaring itu adalah primadona.

"aku gak suka cara menatap mu yang sok cantik itu"
Aku ingat itulah kaliamat pertama yang di ucapkannya

"suami lu juga sok banget nolak tawaran kita"  kata wanita berambut panjang

"suami lu ganteng, sial banget dapat istri kayak lo" kini wanita yang bertubuh lebih tinggi ikut berkomentar

Aku melakukan perlawanan , aku menghantam satu laki-laki yang mencoba memegangi ku. Akhirnya aku bertarung melawan 3 laki-laki bucin itu.
Aku terkena lemparan bangku yang membentur kepala ku, akhirnya aku DONE ! Tenaga laki-laki bukan tandingan ku.

Be Human , PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang