Canda Tawanya membuatku semakin yakin bahwa aku tak sendiri disini. Masih banyak yang lain untuk mendukungku. Tapi aku terjebak dalam duniaku sendiri. Aku menciptakan keramaian tapi aku yang merasa sunyi.
-Auristella Dannia Sungkar
🍦🍦🍦🍦🍦
Hari ini hari yang di tunggu-tunggu semua siswa dan siswi dimana mereka akan melihat berbagai macan olah raga yang akan di tandingkan.
Semua murid dan staf guru berpakaian kaos dan training. Aku memkai bajunolah rada dan memakai topi di kepalaku itu.
Semenjak kejadian 6 hari yang lalu di SMA Gemintang aku tidak bertemu dengan mereka berdua. Dan vidio saat aku marah tersebar luas di pengguna istagram. Tranding topic di Smaku sudah mereda.
"Auris" teriak bunga
"Ada apa?" Tanyaku
"Loe tau kan ashraf itu. Dia ada di sini. Ia kapnten basket" ucap bunga
"Ya turus?" Jutekku
"Ya loe harus deketin dia" ucap bunga
"Gue gak suka dia. Gue gak mau" ucapku.
"Yaudah" ucap bunga. Aku dan bunga berjalan menuju lapangan ternyata sedang pembukaan oleh tim seni.
"Dania" panggil seseorang dari belakang. aku membalikkan badanku begitu pun dengan bunga.
Terlihat wanita cantik umurnya sudah tua tapi ia awet muda siapa lagi kalo bukan kepala sekolah dari SMA Gemintang ya itu adalah tante citra.
"Iya tante?" Ucapku
"Tante nyariin kamu sayang" ucapnya
"Ada apa tan?"
"Nanti kau pulang bareng tante ya" ucapnya
"Lah?" Binggung
"Iya, mobilmu nanti supir tante yang bawa ya. Tante gak terima penolakan oke?" Ucapnya
"Iya tan" ucapku
"Eh iya syam ikut pertandingan basket juga loe. Dia kaptennya" ucap tante citra.
"Oh ya tan?" Panik Bunga. Lalu tante citra mengangguk
"Ohh iya tan. Aku kesana dulu ya" ucapku
Lalu aku pun menjauh dari tante citra dan lalu berjalan menuju lapangan basket. Lapangan basket terlihat sangat penuh dengan para murid yang ingin bertarung.
"Ris, syam itu siapa?" Tanya bunga
"Diem dulu. Nanti gue jelasin" ucapku
"Maunya sekarang" ucapnya. Lalu aku menatap matanya dengan tajam.
"Oke oke" takutnya.
Serangkaian cara pembukaan sudah, dari mulai pengibaran sang merah putih ,penyambutan, pembacaan teks dari ketos, pembacaan visi misi dari sekretaris osis, lalu terakhir penutupan oleh tim seni.
Aku berdiri menuju mimbar untuk mengintruksikan para pesaing menuju baraknya masing masing.
"Oke, semuanya mohon perhatian. Saya selaku ketos disini akan mengintruksikan bahwa kalian akan kami beri waktu selama 20 menit. Setelah itu untuk kapten berkumpul terlebih dahulu terima kasih" ucapku
Lalu aku turun dari mimbar dan masuk keruangan untuk brefing bersama kapten yang lainnya. Aku merasa jantungku tak terkontrol entah kenapa.
Aku masuk kedalam ruangan bersama akmal sebagai Sie acara. Aku melihat sudah beberapa yang berkumpul. Aku melihat lelaki di pojok sana sedang mengobrol dengan teman di sampingnya, iya itu syam atau Ashraf Syam Maholtra.
"Oke saya mulai" ucapku
Tok tok
"Auris dipanggil bu Sulis" ucapnya.
Aku menghampiri bu sulis di ruangan wakasek. Aku sengaja meninggalkan ruangan itu aku tidak mau lagi bertemu dengan wajahnya. Wajahnya membuatku ingin menonjokinya.
🍦🍦🍦🍦
Gemuruh di lapangan basket. Para cewe-cewe berteriak-teriak karena saat lelaki bermain bola cowoknya keluar bangettttt...
Ya termasuk bunga dan risa. Mereka berdua berteriak-teriak karena ada cowok dari sekolah Sma sebelah sedang bertarung. Aku menyaksikannya dari lantai dua. Lantai dimana para Osis inti memperhatikan acaranya.
Aku membuka topiku dan menggibas-gibasnya. Rasanya gerah sekali hari ini. Aku melihat kebawah lagi san melihat Syam dengan ibunya, mereka begitu dekat sekali. Aku ingin memiliki ibu lagi.
Kasih sayang ibuku dulu sama seperti syam dan ibunya sekarang. Aku kangenn... aku terpaksa turun untuk mengecek semua perlombaan tidak melewati batas atau Ngaret.
"Gimana?" Tanyaku pada kamal.
"Aman ris" ucapnya. Lalu aku langsung ke lapangan volly dan melihat para cewek sedang bermain volly dengan penuh canda tawa.
"Bima gimana aman?" Ucapku.
"Aman bu bos" ucapnya.
"Aurissss" teriak seseorang. Aku membalikan badanku ternyata dia risa
"Apa?" Ucapku
"Kenapa diam sih? Ayo kita cari gebetan" ucapnya
"Enteng banget loe ngomong" ucapku
"Aurisss" teriak bunga
"Apa?" Tanyaku.
"Ayo liat SMA Gemintang yuuu.. ada Ashraf"
"Siapa?" Acuhku
"Ashraf loh. Yang waktu itu jadi trand new sesekolah" ucapnya
"Gak mau gue" tolakku.
"Tapi gue maksa loe" ucap risa. Lalu risa dan bunga pun menarik tanganku dan aku terpaksa mengikuti apa yang di lakukan oleh bocah-bocah ini
Aku melihat pertandingan ini. Syam memantul-mantulkan bola dengan lihai ia memang pandai bermain basket karena ayahnya itu yang mengajarkan
Ashraf ayooo
Semangat Ashraf
Ashraf I love y
Asraf semangatt
Masukkkk
Itu ocehan dari perempuan yang ngefens padanya itu. Begitu juga dengan kedua sahabatku. Mereka berdua terus melontarkan nama Ashraf di bibirnya.
Tapi, Aku rasanya sangat bahagia. Caraku sendiri kini lancar karena berkat teman-teman yang lainnya. Aku bersyukur memiliki teman seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GELATO
RomanceSebuah dimensi waktu kembali terulang kemasa lampau. Ruanglah menjadi saksi hancurnya Persahabatan, Dan Waktulah yang mengijinkan mereka berdua di persatukan. Hadirnya, Membuatku Meresakan sangat perih di dalam jatungku ini. hatilah yang merasakanny...