🍦-perjodohan?

8 1 0
                                        

Syam dan kedua orang tuanya, dan juga om ahmad kita sedang mengobrol di taman belakang. Entah apa yang mau mereka bicarakan tapi ini pasti sangat penting sampai tidak ada orang.

"Jadi sebelumnya minta maaf ya pa ahmad" ucap anton

"Kenapa?" Tanya ahmad

"Jadi saya dan istri saya itu akan meminta pada pak ahmad buat putri anda menjadi putriku juga" ucap anton

"Apa maksudnya?" Ucap ahmad

Deg

Syam merasa tidak enak apa yang di bicarakan oleh ayahnya itu. "Jadi pak, kita merencanakan perjodohan untuk mereka" ucap citra

"Kenapa harus di jodohkan?" Ucap ahmad

"Melihat mereka berdua sudah lama dari kecil dan keluarga kita juga sudah sangat akrab" jelasnya

"Mereka masih sangat kecil" ucap ahmad

"Iya pa, tapi kita akan mengadakan tunangan saja" ucap anton

"Yah apa apaan?" Elak Ashraf

"Mereka harus di persatukan pa kasian" ucap citra.

"Anak saya memiliki mimpi yang tinggi" ucap ahmad.

"Pernikahan tidak akan menjadi halangan untuk mereka berdua" ucap citra

"Mau di kasih makan aapa anakku sama anakmu?" Tanya ahmad dengan sedikit penekanan.

"Syam akan bekerja di perusahaan saya" ucap anton

"Tidak. Pernikahan itu satu kali dalam seumur hidup" ucap ahmad.

"Mereka saling melengkapi" ucap citra.

"Mereka masih remaja, pasti akan gagal untuk membina rumah tangga" ucap ahmad

"Saya percaya pada mereka berdua" ucap citra. Membuat syam semakin binggung. Apakah dannia jodohnya? Tapi bagaimana dengan mia pacar barunya itu?

"Orang dewasa saja akan gagal membina rumah tangga apa lagi mereka" ucap ahmad.

"Saya pastikan tidak akan" ucap anton

"Saya berhap anak saya akan sukses seperti kakaknya itu. Mendapatkan uang yang cukup untuk hidupnya sendiri dimasa mudanya itu" ucap ahmad.

"Biarkan saya memikirkanya dulu." Sambungnya.

"Keputusan anak di anak saya" ucap pa ahmad. Lalu pa ahmad pun meninggalkanku, ayah dan bunda.

"Ayah, bunda apa apa ini?" Tanyaku

"Kamu mencintai dania kan nak?" Ucap bunda

"Gak gini caranya bun" ucapku

"Tapi bunda pengen dania jadi anak buna juga" ucapnya

"Ayah pliss tolong batalin ini semua yah" mintaku

"Sudah stop syam. Ini keputusan ayah" ucapnya

"Bunda kasian dania bun, dania masih remaja. Mau di kasih makan apa dania sama syam bun" ucapku

"Kamu bisa bekerja di perusahaan papamu"

"Bun, mana mau dania sama syam" ucapku

"Pasti dia mau syam" ucapnya

"Bunda ngertiin kita berdua dong bun" ucapku

"Diam kamu dan ikuti perintah bunda. Dan jangan sampai kamu nyakitin lagi dania" ancam bunda.

Bunda pun pergi menghampiri mereka. Aku prustasi dengan keadaan sekarang dimana memilih sahabatku untuk masa depan

"Gue takut kalo dania tersakiti lagi" ucapku

"Gue takut kalo dania semakin ngejauh"

"Gue gak bisa kehilangannya walau sedetik pun"

"Peri kecilku"

Syam bermonolog dalam hati. Sebenarnya syam sudah tau kalo dania itu sekolah di sma pelita dari dulu. Syam sering mencari informasi mengenai dania.

🍦🍦🍦🍦

Dania dan papa kini sudah berada di mobil 5 menit yang lalu dania dan papa berpamitan untuk pulang karena sudah larut malam dania juga besok harus sekolah.

"Dania papa mau bicara sama kamu nak" ucap papa

"Kenapa papa? Bukannya itu udah bicara ya?" Ucapku dengan tersenyum

"Kamu sama syam pacaran?" Tanya papa

"Kenapa papa bisa menyimpulkan seperti itu? Aku gak pacaran pah" ucapku

"Kalian cocok nak" ucap papa

"Apa sih pah. Aku mau kuliah dulu lalu, baru mikirin cowok belakangan" ucapku

"Papa udah tua nak, mau punya cucu lagi" ucap papa

"Papa jangan bicara sembarangan. Papa akan sehat sampai dania punya anak cucu" ucapku sambil tertawa.

"Papa akan jodohin kamu sama Syam nak" ucapnya membuat jantungku berhenti berdetak

Deg

"Kalo misalnya adek gak mau juga gak apa-apa. Tapi papa akan bahagia jika kamu berada di samping syam." Sambungnya membuatku bungkam

"Papa sudaj tau syam dari kalian kecil, keluarganya. Aapa lagi mamanya syam sangat menyanyangi kamu" sambungnya.

"Papa" ucapku agar papa berhentu berbicara.

"Papa selalu mengajarkan aku ini buat menghargai ucapan orang tua kan? Aku hargai ucapan papa" ucapku.

Sesampai di pekarangan rumah aku langsung menunju kamarku aku menutup pintu dan melemparkan badanku di ranjang empuk.

"Ibuuuu, apa Syam jodoh dania?" Tanyaku sambil melihat foto ibu

"Dania sangat sayang padanya bu"

"Tapi itu tidak mungkin. Dania tau diri ko bu"

"Dania binggung bu" ucapku sambil meneteskan air mataku itu.

Aku berbaring di kasurku sambil memeluk foto ibu dan terselip foto syam di pigura foto ibunya itu. Itu fito kecil dania dan syam. Dania di kucir dua dan syam memakai topi koboy membuat mereka itu sangat cocok pada saat kecil juga.

GELATOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang