🍦-Tante citra

11 1 0
                                    

Bukannya orang lain yang tidak peduli padaku, melainkan aku sendiri yang membuat jarak padanya.

-Auristella Dannia Sungkar

🍦🍦🍦🍦

13.30

Semua panitia dan perserta sedang beristirahat aku menjauh saat pertandingan syam. Aku rasanya tidak bisa melihatnya dengan lama-lama entah kenapa itu.

Aku duduk ruangan osis. Semua kegiatan terlihat di ruangan Osis aku juga melihat syam sedang memantul-mantulka  bola di lanpangan. Ya grufnya mungkin masuk final.

"Auris" ucap bunga

"Apa?" Ucapku.

"Loe mesti tau ini. Tadi kita berdua tukeran nomor telpon sama anak sma gemintang" ucap risa

"Wahh siapa namanya?" Ucapku

"Namanya Farel sama Dirgam" ucap bunga

"Wow ada gandengan dong buat Fromngith" ucapku

"Iya lah. Loe juga harus deketin Ashraf" ucap bunga

"Gue setuju" ucap risa.

"Gue gak setuju" tolakku.

"Terserah loe deh. Tapi gue yakin loe bakal terimanya" jakinnya.

"Loe denger gak sih. Kata gue enggak ya engga" bentakku

"Why?"

"Karena dia sahabatku masa kecil yang gue sering cerita ke loe berdua. Dan tante citra yang tadi itu ibunya. Gue gak bisa" pasrahku

"Yaampun maafkn kita berdua deh ya" ucap bunga

"Iya" ucap risa

"Iya gak papa kok" ucapku.

Tok tok

"Auris dipanggil kepsek" ucap willy

"Gais gue ke pak kamal dulu ya. Nanti gue lanjut cerita deh" ucapku.

"Iya deh" ucap mereka berdua

Aku pun langsung menuju ruangan kepala sekolah. Semua murid berlalu lalai. Aku pun datang kepada pak kamal yang sedang mengobrol via telpon.

"Iya pak?" Tanyaku.

"Hebat kau bisa di andalkan" pujinya.

"Bu citra" panggil pa kamal.

"Eh pak kamal" sapa tante citra.

"Dania?" Sapa tante citra aku menundukan kepalaku.

"Kau kenal bu?"

"Iyalah. Ini tuh seperti anak saya sendiri" ucapnya.

"Iya ini murid teladan saya. Yang mengharumkan nama baik sekola" puji pak kamal.

"Iya pak. Saya pinjem dania boleh?" Ucap tante citra

"Silahkan"

GELATOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang