Chapter 20🖤

3.8K 201 9
                                    

"Yaaaah, abis ini kita ga bakalan ketemu dong" Celutuk Arkie tiba-tiba di sela mereka menikmati makanannya.

"Iya, libur sekolah" Lanjut Juna

"Eh, gimana kalau kita camping aja? Yah buat kita-kita aja" Johan mencetus

"Eh bener-bener. Tumben Abang laknat gua pinter"

"Boleh-boleh" Sasha setuju.

Keyla, Angkasa dan Jonathan memilih diam.

"Eh ini beneran yah, bukan wacana! Awas!" Desis Sasha

"Dimana nih enaknya?"

"Di pegunungan aja deh, biar otak fresh. Kasian otak gue berasap" Ujar Juna alay

"Gue sih setuju ma Juna. Eh gimana kalau di Puncak Awan aja?"

"Eh gue setuju! Katanya di situ sejuk abis plus bisa liat awan!!!" Sasha kembali heboh

"Set dah Sha! Suara lu mirip toa tau gak!" Cebik Lucy yang menutup kedua kupingnya.

"Eh gimana menurut lu Key? Diem bae" Tegur Sasha

"Gue mah setuju pergi, tapi kalau semuanya pergi". Jonathan melirik Key saat mendengar jawaban gadis itu

"Berarti gue harus ikut dong?" Cengirnya, akhirnya keluar juga suaranya.

Hening.

Semua orang menatap Jonathan dengan pandangan aneh.

"Gue kira lu bisu" Kemudian Angkasa menimpali.

"Apaan si lu botjah!" Jonathan tak suka

"Woy! Gimana ni?! Jadi ga?!" Sebal Sasha yang berasa digantungin.

"Setuju deh". Juna

"Setuju lah kalo aing ma". Arkie

"Gue ama adek gue ikud". Johan

"Apaan si lu bang! Ambil hak pilih orang. Gue setuju". Lucy menyengir

"Oke saya teh". Keyla

Selanjutnya. Hening.

"Ni upin ipin diem bae! Jawab woy!" Juna menegur, menatap Jonathan dan Angkasa gantian.

"Gue setuju". Jawaban final Angkasa

"Kalau gitu, Jonathan setuju!" Sorak Key, semuanya bersorak gembira seperti anak Sekolah Dasar. Yah terkecuali Angkasa, Jonathan hanya mangap.

•••

"Gimana? Keputusan kamu udah bulat?" Tanya Pria yang kira-kira berumur kepala empat itu.

"Iya dong Pa! Aku tetep pengen pindah!"

"Udah, daftarin aja Pa" Sang Istri mempertegas jawaban putrinya.

Pria itu pun mengangguk.

"Ok, Papa akan urus surat pindah kamu"

"Yeay!! Makasih Pa Ma". Gadis cantik itu terlihat sangat girang, ia memeluk Mama dan Papanya lantaran senangnya.

•••

"Sa, please yah? Gue pengen banget ketemu sama Tante Kirana..." Keyla menatap Angaksa dengan puppy eyes nya. Angkasa mendengus kesal.

"Ayo dong Sa, inikan hari terakhir sekolah. Abis itu besok libur, dan lusa kita ke puncak"

"Ayo dong Sa..."

"Ok, asal aku yang nganter" Ujarnya tak mau ditolak.

"Okeh, deal!"

KEYLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang