bagian 7 - disisi aku

155 26 1
                                    

Wonwoo memberikan satu minuman kepada pelanggannya. Usahanya tergolong yang sukses, karena tiap hari hampir selalu penuh. Bahkan beberapa artis pernah mampir ke Bar miliknya.

"Nih."

"Thank you, Bae."

"Disgusting."

"Selow, bro."

Wonwoo memutar matanya malas meladeni pelanggan artisnya ini. Dia sudah jadi pelanggan dari toko ini dimulai. Namun terkadang ia suka membuat Wonwoo kesal dengan candaannya.

"Lo yakin bos lu gabakal marah ngeliat lu malah di bar? Lo lagi jadi hot topic kan." tanya Wonwoo.

Pria yang bernama Jackson itu menenangkan Wonwoo, "Santai aja bos, gua lagi teralihkan. Ada yang lebih trending soalnya."

"Hah?"

"Coba cek hp lo. Ada video trending anak sma yang ke bar," ucap Jackson. "wuuft, dikritik habis gadis ini sama netizen."

Wonwoo membuka ponsel. Mulutnya terbuka, matanya membesar. Ia menatap tidak percaya bahwa ada seseorang yang ia kenal pada video.

Eunha ada disana.

Seseorang merekam Eunha saat itu.

"Oh, iya. Gua lagi ada cewek cakep, sumpah beneran cakep, mau gua kenalin ga?"

Tangannya otomatis menelpon Sana. Namun detik selanjutnya teringat kalau ponsel Sana lagi dibenerin. Wonwoo mengabaikan Jackson dan menghampiri pegawainya. Mengatakan ia harus keluar sebentar.

"Weh, Wonwoo, mau kemana lo? Anjir gua dikacangin."

▶▶▶

Sana mengawasi Eunha yang tengah terdiam pada ayunan, menyendiri. Karena hampir semua sudah pada terlelap tidur. Tidak begitu masalah mereka diluar. Asal tidak ketahuan.

Dari arah timur, Sana melihat mobil yang familiar mendekatinya. Ia menyipitkan mata dan membungkam mulutnya saat sadar itu Wonwoo.

"Kak, ngapain lo kesini?!" tanya Sana berbisik.

"Eunha, dimana?"

Sepertinya Wonwoo juga sudah tahu akan video trending yang ditanggapi negatif oleh netizen kepada Eunha.

Sana mengarahkan dagunya pada Eunha. "Sore tadi kacau banget, Kak. Padahal lagi acara masing-masing jurusan. Mana gua beda gedung sama Eunha. Ga kebayang gimana Eunha ngadepin orang-orang."

Wonwoo menatapi Eunha. Menghela napas. Kini yang ada dipikirannya, mencari siapa yang menyebarkan itu.

"Tapi disini juga ada satpam, Kak. Gimana lo masuk?"

Tanpa lepas tatapannya dari Eunha. Wonwoo mengangkat sebuah kantong plastik, "Gua bilang, lo penggila kebersihan, dan daleman lo ketinggalan."

Mata Sana kebuka lebar. Anj lo, Kak.

Refleks, Sana menendang bokong Wonwoo. "Anjir banget lo, ya." emosi Sana dengan berbisik.

"Sakit!" keluh Wonwoo dengan bisikan pelan.

Wonwoo menyodorkan kantong plastik itu pada Sana. Sekali lagi menghela napas, menatap Eunha. "Gua bawa pulang aja kali, ya?"

Sana terdiam sesaat. "Kayaknya Eunha bakal nolak. Soalnya bisa aja, situasinya beda dari video, kan? Terus kalo Eunha pulang, mereka bakal mikir kalo-"

"Situasi divideo sama kenyataan sama." potong Wonwoo. Sana benar-benar terbungkam karena ucapan Kakaknya itu. "Gak ada yang dimanipulasi. Eunha beneran berlaku buruk, sesaat."

my best boy. (jung eunha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang