my best boy. (jung eunha)

SP - wonwoo disana

Hampir 3 hari Wonwoo tidak tertidur dan mengurusi semua berkas yang menumpuk pada meja kerjanya ini. Bukan hanya itu, setelah ini dia diwajibkan untuk datang ke rapat mengenai permasalahan meng-upgrade kualitas akan barang maupun jasa yang diproduksi oleh Ayah angkatnya ini.

Ini sudah pukul 3 pagi. Wonwoo hanya punya waktu tiga jam untuk tidur + makan + bersiap lagi menghadiri rapat.

Ia keluar dari ruang kerja (yang aslinya milik ayah angkat) di kediaman orang tua angkatnya. Kakinya segera melangkah menuju ke kamar yang berada satu lantai di bawah ruang kerjanya.

Tubuhnya segera terbaring asal setelah menyetel alarm untuk 2 jam kedepan, sisanya harus ia pakai untuk sekedar makan dan bersiap-siap.

"Kak Wonwoo.. Kak."

Matanya terbuka setelah tidur 2 jam yang seakan hanya 2 menit. Mimpi akan wanita itu sukses sekali membuatnya bangun dengan cara yang sedih.

"Nak..?"

Ibu angkat mereka membuka pintu kamar Wonwoo dan menyuruhnya untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Pria dewasa itu tersenyum dan lekas bangun dari tempat tidur, untuk mandi terlebih dahulu.

Ia keluar dari kamarnya setelah bersiap-siap yang tidak memakan waktu yang lama. Pria itu bergabung dengan keluarga kecilnya itu untuk sarapan.

"Kak! Buset dah mata pandanya." Heejin berdecak dan segera mengambilkan krim mata yang berada di tasnya- tak pernah absen, dan segera dipakaikan ke mata sang kakak.

"Begadang mulu kakak mah." ucap Sagang dengan santai sambil tetap memakan sarapannya, tanpa tahu kenapa ia selalu terjaga di ruang kerja.

Wonwoo hanya bisa berdecak sebal terhadap Sagang. Dan wajahnya tetap terdiam karena Heejin masih memakaikan krim mata untuk menutupi mata pandanya.

"Nak."

"Iya, Yah?"

Pria paruh baya yang berada di pusat memanggil Wonwoo dengan halusnya. Sebagai anak yang baik, Wonwoo tentu segera meresponnya.

"Ayah akan kembali bekerja lagi."

Mata Wonwoo agak membesar, ia tidak setuju jika Ayahnya mulai bekerja lagi. Karena dimatanya, Ayah angkatnya itu belum sembuh total.

"Kamu gak bisa larang Ayah. Perusahaan itu milik Ayah dan hanya Ayah yang bisa buat keputusan!"

Beliau melanjutkan, "minggu depan Ayah akan mulai bekerja, kamu dipecat." ucap sang Ayah.

"Tapi-"

"Kita lanjutkan nanti, kalian makan dulu." selang Ibunya sebelum ada salah satu dari mereka yang naik darah.

Mata Wonwoo terpejam. Ia tertidur di mobil setelah melakukan rapat yang cukup lama tadi. Supir utama keluarganya itu membangunkan Wonwoo yang berada di kursi belakang dan memberitahukan bahwa dirinya sudah sampai di rumah.

"Akhirnya sampe. Makasih Pak Koo!"

"Sama-sama, tuan."

Baru saja turun. Wonwoo sudah disambut oleh Ayahnya yang kini berdiri di depan pintu. Wonwoo menjilat bibirnya dan menelan ludahnya, seakan bersiap-siap untuk membahas pemecatan dirinya.

"Ayah.."

Ayahnya menghembuskan napas dan memasuki rumah, Wonwoo berjalan mengikutinya hingga sampai ke halaman belakang rumah mereka.

"Wonwoo, tugas kamu hanya sampai minggu ini. Ayah akan bekerja minggu depan, keputusan sudah bulat."

Pria paruh baya itu menyuruh Wonwoo untuk mendekat, setelahnya ia memeluk anak angkatnya yang paling besar itu. Rasanya bersyukur ditemani rasa bersalah karena sudah tertidur cukup lama, membuat keluarga kecil ini terbebani.

"Makasih kerja keras kamu, Nak. Sekarang kamu harus lakuin apa yang kamu mau dan bersama orang-orang yang kamu rindukan."

Biasanya Wonwoo tak begitu mudah mellow, namun kali ini Ayahnya berhasil membuat Wonwoo berlinang air mata. Jika jujur, ia rindu rumahnya. Wonwoo juga rindu kekasihnya.

-

Pria itu terbangun ditengah malam karena lagi-lagi memimpikan Eunha.

Ia terbangun dan duduk dipinggir kasur, meraih laci meja yang berada dipojokan kamarnya. Disana terdapat sebuah ponselnya yang rusak.

Bodoh.

Ia merusaknya ketika baru saja sampai disini. Tadinya mau langsung menghubungi Eunha melalui Sana. Namun, ia segera sibuk ketika sampai disini. Sampai-sampai tak pernah menghubungi Eunha.

Jarinya lincah mengetik pesan untuk Sana dan meminta informasi apapun mengenai Eunha.

WONWOO
masih kontak sama eunha?

SANA
enggak.
masih merasa bersalah banget kak

WONWOO
ada tau sosmednya..?
mungkin?

SANA
eunha punya ig
@ jeunha
btw kenapa?
cie kangen eunha ya?

WONWOO
banget

SANA
buru balik
gosipnya..
eunha lagi deket sama cowo

Jarinya berhenti mengetik papan keyboard di ponsel barunya itu. Wonwoo tertegun saat mengetahui ada rumor seperti itu disekitar Eunha.

Matanya terpejam. Berharap itu hanya hoax.

Dengan yakin Wonwoo segera mencari sebuah kertas dan pulpen. Menuangkan semua apa yang ia inginkan setelah pulang nanti. Ia harus berpikir cepat, agar segera direalisasikan dan ia bisa segera balik.

Wonwoo berpikir sepanjang malam. Hingga tertidur duduk, bersandar pada kepala kasur, kertasnya tidak pernah ia lepas.

Hingga pagi tiba.

Ia bersiap dan segera menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Setelah siap, Wonwoo keluar dari kamar dan sarapan bersama yang lain.

"Pagi, Kak!"

Wonwoo tersenyum membalas.

Ia duduk di kursinya dan segera mengumumkan rencananya.

"Ayah, Ibu. Wonwoo mau balik secepatnya." ia mengeluarkan sebuah kertas hasil pemikirannya semalam mengenai ide kasar bisnis barunya.

"Kakak telat!" Sagang tertawa. "Aku balik ke rumah kita, besok!"

Mata Wonwoo terbelak mendengarnya. Bagaimana bisa?

Ayah, Ibu dan Heejin hanya menggeleng-geleng gemas. Lalu Heejin menjelaskan agar Wonwoo mengerti.

"Surat pindah sekolah Sagang sudah diurus sejak lama, jadi mulai kelas 11 awal semester, Sagang bakal sekolah disana. Kita gak sempet ngasih tau Kak Wonwoo, situ sibuk banget sih."

Wonwoo benar-benar tak bisa berkata apapun dan masih merasa tak percaya. Ia agak merasa lega, dengan Sagang pulang lebih cepat, ia bisa menerima kabar Eunha melalui mata Sagang. Namun disisi lain, ia iri kepada adik termudanya itu.

Sagang menepuk-nepuk pundak Wonwoo, "nanti sesekali aku kabarin, kabarnya Kak Eunha."

Sial, Wonwoo sepenuhnya iri dengan Sagang.

Selesai.

######

AN

so, gais, jangan salah paham sama wonwooㅠㅠ dia juga kangen eunha, tapi sibuk aja ceritanya. dia aja sampe begadang 3 hari 3 malem buat kerja ㅠㅠ