"Jika berdua seperti ini bersamamu, rasa takut kehilanganmu itu semakin membuat aku candu! "
(BRIYAN)
***
setelah melalui masa malunya karena di ejek-ejek oleh Angek sebab wahan siyalan itu, kini mata Briyan tersorot di wahana rumah hantu, dia jadi punya pikiran jail untuk mengerjai Angel.
"Nggel, aku mau wahana itu. "
Angel melihat arah tangan Briyan yang menunjukkan suatu wahana, mata Angel seketika langsung membulat tak percaya, apa-apaan Briyan ini seenaknya memilih wahana seseram itu.
"Ih! Enggk-enggak! Aku ga mau. "Ucap Angel sambil menggelengkan kepala semangat.
"Kamu takut? "Kini Briyan yang mengejek Angel sambil menunjukkan senyum miringnya, Angel yang merasa di sindir langsung menggelengkan kepala, enaknya Briyan mengejeknya kalau dia takut.
"Siapa yang takut? Ayok! "Angel menggeret tangan Briyan ke loket pembelian tiket untuk masuk ke wahana rumah hantu itu, walau pun jantungnya berdetak semangat 45.
Briyan yang melihat tingkah Angel hanya menahan tawa sambil membeli tiket masuk, dan kini mereka berjalan masuk ke dalam rumah hantu yang tampak kotor dan dingin pastinya.
Angel memeluk tangan Briyan sambil sesekali menggerutu dalam hati karena cara Briyan membalas dendam sangat tepat karena Angel yang tidak suka dengan hantu, bukan takut hanya saja dia deg-degan.
"Iyan kita balik keluar aja yuk. "Ucap Angel sambil menutup matanya rapat-rapat sedari tadi dan ia hanya menyerahkan diri kepada Briyan.
Angel takut jika nanti ada yang memegangi kakinya dari bawah.
Bugh!
"Eh eh maap cong gue ga sengaja! "Ucap Angel sembari memukul pocong yang ada di sebelahnya, Briyan hanya menahan tawa saja dan berjalan sesantai mungkin.
"AAAAA, IYAN ANJING! KEPALANYA COPOT IYAN KEPALANYA COPOT! "ucap Angel sambil jingkrak-jingkrak histeris melihat kepala hantu yang tiba-tiba copot.
"AAAA, MAMAAA! ANGEL MAU PULANG! "Lagi-lagi Angel berteriak histeris karena ketakutan, padahal sebentar lagi mereka akan keluar dari dalam wahana terkutuk ini, bagi Angel.
"ANJING SIYALAN LO ANAK TUYUL, EH ANAK TUYUL ANAK MBAK KUNTI! "Angel memukul tuyul yang muncul tiba-tiba saat mereka sudah mau keluar dari wahana tersebut, Angel mengatur nafasnya dan mengatur cahaya matanya karena sedari tadi di dalam hanya gelap.
Kini Briyan yang membawakan teh hangat seperti yang di lakukan Angel terhadapnya tadi, Angel meminumnya sampai habis dan memberikan gelasnya ke Briyan lagi, pacar laknat emang.
"Udah mendingan? "Kata Briyan sambil mengelus-elus punggung Angel.
Angel hanya mengangguk dan matanya kini berbinar melihat gula kapas. "Iyann. "Angel mengucapkan dengan kata lembut membuat Briyan jadi gelu sendiri.
"Hmm? "Briyan menjawab panggil Angel tanpa melihat muka Angel.
"Mau itu. "Angel langsung menarik tangan Briyan menuju pedagang gula kapas. Dia jadi sebal Briyan tidak melihat mukanya saat menjawab omongan nya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Bad Boy [ON GOING]
Teen FictionKalo udah masuk beranda Lo, berarti ceritanya wajib Lo baca. Gue maksa!- makasih:) - Mencintai seseorang seperti memberi kepercayaan padanya untuk mengisi sisa hidupmu. Saat kamu menemukan keberanian untuk menyerahkan hidupmu pada seseorang, itu aka...