Kalo udah masuk beranda Lo, berarti ceritanya wajib Lo baca. Gue maksa!- makasih:)
-
Mencintai seseorang seperti memberi kepercayaan padanya untuk mengisi sisa hidupmu. Saat kamu menemukan keberanian untuk menyerahkan hidupmu pada seseorang, itu aka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setidaknya aku sudah berkata jujur soal perasaanku yang sebenarnya, kamu percaya atau tidak itu hakmu dan itu semua sudah lepas dari kendaliku"
(Keysha Aditama)
***
Satria yang melihat ada blepotan di ujung bibir Keysha langsung perlahan menyentuh bibir Keysha dan mengusap bekas es krim yang ada di bibir Keysha.
"Oh jadi whatsapp, telpon gue ga di gubris dan ga ada kabar karena ini"
Keysha dan Satria langsung mendongak kan kepalanya menuju sumber suara.
"Jadi selama ini sayang gue ke loh cuma sepele Key? Hahaha, gini amat nasib orang brengsek kaya gue"Abih tertawa garing hanya untuk menutupi kemarahannya ke Keyhsa, Abih melangkahkan kakinya menuju Satria dan setelahnya Abih menepuk pundak Satria dengan tersenyum pahit.
"Selamat buat loh, kalau ada orang yang ngambil pacar orang dengan cara licik itu ya loh! Selamat buat kemenangannya. Jaga dia baik-baik. "Setelah mengucapkan kata-kata yang membuat Keysha gemetar kini Abih melangkahkan kakinya keluar dari toko es krim.
"Bih aku bisa jelasin, ini ga seperti yang kamu fikir Bih! Abih! "Teriak Keysha membuat langkah Abih berhenti sejenak. Abih menolehkan kepalanya dan hanya senyum ke arah Keysha sekilas.
Keysha hanya diam mematung, tiba-tiba air matanya turun ke pipinya dan hatinya serasa di iris dengan pisau yang tajam. Apa Abih tidak bisa mendengarkan alasannya terlebih dahulu? Apa Keysha yang keterlaluan sehingga Abih memilih menggantungkan hubungannya?
Keysha menghapus air matanya, Keysha melirik Satria yang khawatir dengan Keysha tapi dia hanya tersenyum melihat Satria. Keysha mendudukan dirinya di bangku tempat nya tadi duduk, Keysha masih menenangkan dirinya.
Keysha tidak peduli dengan tatapan pengunjung yang menyaksikan adegan memalukan tersebut, bagi Keysha tatapan orang-orang tersebut tidak penting dan sekarang yang terpenting adalah bagaimana caranya membut Abih percaya.
"Key kita pulang aja, kita tenangin hati kamu dulu"Ajak Satria dengan menyentuh pundak Keysha.
Keysha hanya diam. Satria mengandeng tangan Keysha dan membawa barang-barang belanjaan Keysha menuju parkiran. Kali ini Keysha benar-benar seperti mayat hidup, Keysha hanya diam dan tatapannya lurus dengan pandangan kosong. Keysha hanya menurut langkah Satria yang menuntunnya menuju parkiran.
Satria mengendarai mobilnya dengan hati-hati, kini Satria benar-benar merasa bersalah karena rusaknya hubungan Abih dan Keysha walau Abih tadi tidak mengatakan ingin memutuskan hubungannya dengan Keysha. Sebenarnya ini adalah hal bahagia untuk Satria, tapi jika cara seperti ini membuat Keysha terluka Satria merasa membunuh kebahagiannya.
Karena sejatinya Keysha adalah alasannya tersenyum, Satria sangat mencintai Keysha, tentu hal ini tidak di ketahui oleh Keysha. Sebenarnya Satria berharap Keysha juga mencintainya sama sepertinya yang sangat mencintai Keysha. Tapi hal ini tidak memungkinkan karena cinta Keysha sudah terbukti hanya untuk Abih dan di hatinya hanya ada Abih.