Chap 13. Pertemuan

700 53 14
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide awal terinspirasi dari film Barbie dan manga tapi semakin lama alur dan segi cerita berubah
Genre : princess, kerajaan, magis,  fantasy, romance, crossdressing dan boyslove(bumbu dalam cerita)
Pair : sasufemnaru, kuramahinata, kuramasatsuki, dan pair yang lain akan berubah atau bertambah sesuai alur cerita
Sifat karakter di ff ini sangat berbeda dengan versi anime ataupun manga dan out of character








Happy reading








Sasuke dan Naruto pun tiba di depan sebuah bangunan mewah bernuansa modern dengan berlambang kipas di bagian atap bangunan(mohon maaf karena thor tidak bisa mendeskripsikan bangunannya). Itu adalah kantor pertahanan negeri Konoha yang dikepalai oleh Uchiha Fugaku. Sedangkan Itachi sang putra sulung menjabat sebagai wakil dan kaki tangan sang ayah. Sementara itu, Sasuke sebagai asisten sang kakak.

Naruto ke luar dari mobil. "Waah.. Hebat! Bangunannya bagus sekali! Seingatku bangunan ini sangat seram. Sampai - sampai aku tidak mau masuk ke dalam kalau Sasuke tidak memegang tanganku." Naruto bergumam sambil memandangi bangunan itu dengan takjub.

"Kau benar, Naruto. Dulu bangunan ini sangat suram. Sejak kakakku yang menjabat menjadi wakil, bangunan ini direnovasi dan jadi tidak seseram dulu, " tambah Sasuke. Ia meraih sebelah tangan gadisnya. "Ayo, putri Naruko." Naruto tersipu dengan perlakuan lembut dari kekasihnya itu.

Semua penjaga menatap takjub kepada Sasuke dan Naruto. Penampilan Sasuke yang menawan dan juga Naruto. Ia sangat mirip dengan putri Naruko versi remaja. Bahkan tak jarang beberapa penjaga yang mereka lewati berbisik jika gadis yang bersama dengan adik dari pemimpin mereka sangatlah cantik. Aura putri juga terpancar ke luar. Serasa damai dan tenang saat Naruto melewati mereka. Aura yang sama dengan saudari kembar Sasuke.

Tok tok. Sasuke mengetuk pintu. Terdengar jawaban seorang pria yang mengizinkan mereka untuk masuk. Sasuke membuka pintu.

"Lihatlah, Yang Mulia. Mereka sudah datang, " ujar Itachi sambil melirik ke arah serang pria yang sedang duduk di sofa.

Pria itu mencari keberadaan seseorang yang sangat ingin ia temui. Wajahnya tersenyum dan berbinar - binar.

"Hormat Yang Mulia Pangeran Kurama, dan juga nii san. Aku sudah membawa Naruto, " ujar Sasuke. Naruto pun muncul di balik punggungnya.

Pangeran Kurama membelalakkan matanya. Perlahan kedua air matanya menetes. Naruto berjalan secara perlahan begitu pula dengan pangeran Kurama.

"Na.. Naruko.. " Kurama tak kuasa menahan air mata yang mengalir.

"Nii.. Nii sama.. ". Naruto pun sama. Kedua matanya sudah bercucuran air mata.

Kedua adik kakak itu pun berpelukan. Melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu. Mempercayai jika sang adik telah tiada tapi keyakinan akan sang adik yang masih hidup membuahkan hasil yang manis. Dan terbukti jika sang adik masih hidup tanpa kekurangan apapun.

"Naruko.. Syukurlah. Kau tidak apa - apa, " gumam pangeran Kurama sambil membelai surai pirang Naruto yang panjang.

"Aku baik - baik saja, nii sama. Bagaimana keadaan nii sama? " tanya balik Naruto. Mereka melepaskan pelukannya lalu saling memandang. "Nii samamu selalu sehat dong. Lihat! Sekarang nii sama sudah lebih tinggi, kuat dan juga lebih tampan kan. Hem? " Pangeran Kurama berbangga hati memamerkan wajahnya yang tampan. Tak lupa ia juga tersenyum.

Naruto tersenyum mengejek. "Nii sama narsis sekali sih! Pantas saja Satsuki menyukai nii sama. "

Deg. Seseorang merasakan jantungnya berdebar lebih kencang saat Naruto menyebut nama gadis bersurai raven itu.

The Hidden Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang