Chap 19. Solusi

551 49 21
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide awal terinspirasi dari film Barbie dan manga tapi semakin lama alur dan segi cerita berubah
Genre : princess, kerajaan, magis, fantasy, romance, crossdressing dan boyslove(bumbu dalam cerita)
Pair : sasufemnaru, kuramahinata, kuramasatsuki, dan pair yang lain akan berubah atau bertambah sesuai alur cerita
Sifat karakter di ff ini sangat berbeda dengan versi anime ataupun manga dan out of character






Happy reading












Naruto kembali ke ruang kelasnya yang masih menjadi kafe. Tugasnya menjadi pelayan masih belum selesai.

Gadis pirang itu berjalan dengan santai hingga sepasang mata birunya menangkap pemandangan yang tak biasa. Sesosok wanita bersurai merah yang bisa dipastikan wanita itu adalah ratu Sara yang dikawal oleh beberapa pengawal tampak dari kejauhan. Naruto tidak boleh bersembunyi ataupun kabur. Ia harus menghadapi ratu Sara sebagai Yamanaka Naruto bukan putri Naruko. Ratu Sara tidak boleh tahu jika ia sebenarnya adalah putri Naruko. Sebisa mungkin rahasianya harus tetap terjaga.

Dengan jantung berdebar kencang, Naruto menyiapkan mentalnya. Ia segera memberi kepada sang ratu Konoha tersebut saat melewatinya.

"Hormat hamba, Yang Mulia Ratu. Semoga panjang umur dan sehat selalu, " ucap Naruto sambil menunduk lalu hormat ala putri bangsawan. Ia kan sekarang seorang siswi di sekolah putri jadi cara memberi hormat pun harus sesuai tata krama yang diajarkan.

Ratu Sara menghentikan langkahnya. Ia berjalan mendekati Naruto. Sang ratu tersenyum meremehkan.

"Kau itu.. Siswi beasiswa yang Ms. Tsunade pilih kan? " tanya sang ratu dengan nada sombong.

Naruto mengangguk. "Benar, Yang Mulia. " Wajah Naruto tak menampilkan ekspresi apapun.

Ratu Sara berjalan memutari Naruto. "Hm. Yang namanya pelayan memang hanyalah seorang pelayan. Aku heran mengapa Ms. Tsunade malah memilih siswi dari kalangan rakyat biasa sepertimu. Siswi yang lebih pantas menjadi pelayan daripada anggota kerajaan dengan gelar lady royal."

Naruto diam. Ia tidak mungkin membalas perkataan dari sang ratu meskipun ia ingin membalasnya. Namun kondisi tak memungkinkan. Saat ini ratu Sara sedang dikawal oleh beberapa pengawal dan pelayan pribadinya. 'Harusnya ibuku yang ada di posisimu bukannya kau! Dasar pelakor. Wanita perebut suami ibuku! ' batin Naruto.

Ratu Sara berdiri di depan Naruto. Tinggi badan mereka tidak terlalu berbeda namun sang ratu dengan angkuh menatap rendah sang gadis. "Aku harap kau tidak memalukan sekolah ini. Festival ini adalah event yang paling penting di negeri Konoha. Kalau kau sampai merusaknya, bukan hanya rasa malu tetapi hukuman akan menantimu nanti. Ingat itu, engh.. Namamu.. "

"Ya.. Yamanaka Naruto, Yang Mulia, " jawab Naruto datar.

"Yamanaka Naruto." Sang ratu pun memberi isyarat kepada para pengawal dan pelayannya untuk kembali melanjutkan perjalanan. "Sampai bertemu lagi, Na ru to. " Sang ratu tersenyum sinis.

Setelah dirasa jauh, Naruto menyeringai. Ia hanya berpura - pura diam, pasrah dan takut kepada ratu Sara. Padahal ia sama sekali tidak merasa takut, hanya saja atihannya belum selesai. Yang ia hadapi bukan hanya ratu Sara melainkan antek - anteknya yang setia membantu ratu jahat itu. Jika ratu Sara sendiri, Naruto pasti bisa menyingkirkannya dengan mudah. Ia harus bersabar dan tetap berlatih.

"Aku harus sabar. Kekuatanku masih belum cukup untuk saat ini. Semoga ibuku cepat ditemukan. Sasuke, maafkan aku. Karena aku selalu meminta bantuanmu. Aku janji, akan menjadi seorang putri yang kuat dan tangguh yang selalu merepotkanmu, " gumam Naruto. Ia memejamkan mata lalu membuka kembali matanya. Tekadnya sudah bulat. Untuk kali ini, ia akan hidup sebagai Naruto sampai saatnya tiba. Waktu untuk meruntuhkan kekuasaan ratu Sara pasti akan datang.


The Hidden Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang