Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide terinspirasi dari Barbie movie "Princess Charm School" by Mattel dan juga manga "Lady Victorian" by Naoko Moto
Selebihnya ide dari khayalan thor
Genre : princess, kerajaan, magis, fantasy, romance, crossdressing dan boyslove(bumbu dalam cerita)
Pair : sasufemnaru, kuramahinata, kuramasatsuki, dan pair yang lain akan berubah atau bertambah sesuai alur cerita
Sifat karakter di ff ini sangat berbeda dengan versi anime ataupun manga dan out of character
Happy reading
Di sebuah kamar mewah, dua orang gadis cantik tengah menampilkan wajah kesal. Keduanya begitu menyeramkan. Memang cantik tapi jika hati dan perilaku mereka tidak baik maka tidak akan terpancar kecantikan dari dalam. Seorang putri sejati harus memiliki kecantikan luar dalam. Namun karena mereka adalah putri bangsawan jadi mereka tak begitu mempersalahkan tentang sikap mereka.
Seperti saat ini. Sang gadis bersurai indigo panjang aka Hinata putri dari bangsawan Hyuga telah melempar beberapa vas bunga yang ada di kamarnya. Sakura, teman dan rekan dalam segala hal dengannya, hanya bisa menyaksikan kejadian langka di depan matanya.
"Terus saja kau lempar, Hinata," gumam Sakura duduk di atas tempat tidur Hinata. Kemudian ia melirik sebuah guci besar yang terbuat dari kaca. "Kenapa bukan guci besar itu saja yang kau lempar, Hinata? "
Hinata mendelik kepada sahabatnya. "Itu guci peninggalan mendiang ibuku. Enak saja kalau dilempar." Ia pun duduk di sebelah Sakura setelah merasa lega membanting semua vas bunga mahal yang ada di dalam kamarnya.
"Si pirang itu sangat beruntung. Ia masih bisa hidup setelah kau pukul sekuat tenaga dengan kekuatan dalammu. Hebat! " ujar Sakura. Ia memerhatikan kuku jari kedua tangannya yang baru saja diwarnai.
"Aku yakin kalau Naruto bukan gadis biasa. Ditambah mantan tunanganmu dengan cepat bisa menyukainya. Aneh sekali kan? " sambung Hinata sambil berpikir.
Sakura menimang - nimang perkataan Hinata. "Bisa jadi. Tapi.. Gadis kampung itu kan dari klan Yamanaka. Hanya klan biasa tak seperti kita, Hinata. Setahuku hanya kita saja yang memiliki kekuatan dan juga dari klan Namikaze dan Uzumaki. Klan Uchiha yang bangsawan saja tidak punya. "
Hinata teringat dengan mata merah Satsuki. "Kekuatan penghilang ingatanku tidak mempan pada gadis lajang itu. Dia malah merubah warna matanya menjadi merah. "
"Apa?! " Sakura terkejut dengan ucapan Hinata tentang mata Satsuki yang bisa berubah menjadi merah. "Maksudmu mata hitamnya berubah jadi mata merah?" Hinata mengangguk. "Mus tahil. Kekuatan itu sudah punah. Hanya tuan Uchiha Madara yang terakhir memilikinya. Bahkan paman Fugaku tidak bisa membangkitkannya. Tuan Madara sudah meninggal. Itupun 100 tahun lalu. Jadi.. Tidak mungkin kekuatan itu muncul. " Sakura tidak percaya dengan apa yang dikatakan Hinata mengenai Satsuki.
Hinata menghela nafas. "Itu benar, Sakura. Tapi ia tidak mempan dengan kekuatanku. Sangat menyebalkan! Untung saja pangeran Kurama tidak melihat kejadian tadi siang. Aku aman kali ini. Gadis nakal itu harus diberi pelajaran."
Sakura tersenyum iblis. "Jadi.. Musuh kita bukan hanya Naruto melainkan Satsuki juga. Ah.. Semakin menarik saja. Kalau saja Yang Mulia Ratu Sara tahu. "
"Aku tahu apa? " suara seorang wanita dewasa dengan penampilan ala ratu lengkap dengan mahkota di kepala bersurai merahnya yang tergerai indah.
"Ya.. Yang Mulia ratu?! " Sakura dan Hinata terkejut. Spontan mereka memberikan hormat kepada ratu Konoha itu. "Salam Yang Mulia ratu. Semoga anda panjang umur."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Princess (End)
FanficKisah tentang seorang gadis biasa yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di akademi putri. Tapi ternyata takdir luar biasa telah menantinya. Akankah ia bisa menerima dan menghadapi takdirnya itu?