22.

2.6K 344 11
                                    

.

.

.


Jungkook hanya memeluk kedua lututnya, pemuda berusia 17 tahun itu masih syok saat Yoongi membentaknya, bahkan ia masih ingat ucapan beberapa hari lalu yang membuatnya sakit kepala.

Tok...tok...

Ketukan dari luar kamar Jungkook terdengar, namun pemuda itu enggan menanggapi. Kamar itu nampak suram, jendelanya ia tutup rapat dan lampu ia matikan.

Sekarang sudah pukul 9 malam hari, dan ia belum keluar selama kurang lebih 6 jam. Hal ini membuat Sehun, Taeyong dan Mingyu khawatir.

Tok...tok...

"Jungkook-ah...keluarlah, jangan membuat kami khawatir." Panggil yang lain membuat Jungkook semakin menenggelamkan wajahnya ke lutut.

Kedua tangannya memeluk kedua lututnya, menyederkan punggungnya ke sisi kasur. Kedua matanya sampai bengkak, hidungnya memerah belum lagi wajahnya nampak pucat.

Ceklek...

Pintu terbuka dari luar, membuat Jungkook menoleh, bukan para hyung yang ia jumpai. Tapi sang ayah yang datang sambil tersenyum culas.
"Putra appa tidak keluar untuk makan? Appa membeli daging untuk merayakan hari ini!"

"Memangnya ada apa dengan hari ini?" Tanya Jungkook heran, sang ayah berjalan kemudian mengusap rambut Jungkook yang berantakan, terlihat bahwa pemuda menarik kepala rambutnya kasar.

"Hari ini uri Jungkook membuat appa bangga. Kau telah meringankan beban appa, dengan membunuh pemuda tadi." Ucapan Argus membuat Jungkook menundukkan wajahnya.

"Benarkah? Jungkook berguna bagi ayah?" Tanya Jungkook dengan kedua matanya yang sendu.
"Eum!"

Argus--pria itu memeluk Jungkook dan menepuk bahu pemuda itu dengan konstan. Sedangkan ketiga pemuda yang lain hanya berdiri di ambang pintu, menatap Jungkook yang lagi-lagi dihasut.

Mereka harus menghentikan hal ini, tapi jelas mereka tidak boleh ketahuan. Keberadaan mereka saat ini sangatlah rentan, mereka tidak boleh diketahui oleh para mafia.

Keberadaan Yoongi sebagai putra Argus yang merupakan kepala dari gangster ini sudah cukup membuat mereka aman. Setelah semuanya dibawah kendali, mereka harus segera menghancurkan gangster yang sering melakukan tindakan kriminal ini.

Sebelum itu, semuanya tidak boleh terbongkar. Argus segera pergi, menepuk tiga kali pundak Jungkook kemudian pergi melewati mereka.
"Iblis itu mulai lagi." Keluh Mingyu membuat mereka menghela napas.

Mereka hanya berdiri di ambang pintu, menatap Jungkook yang sibuk dengan acara melamunnya. Percuma mereka memberitahu semuanya, Jungkook hanya akan kesakitan atau Jungkook tidak akan mempercayai ucapan mereka.

Karena yang Jungkook percayai saat ini hanyalah Argus dan Yoongi yang dipercayai Jungkook, mereka adalah keluarganya.
"Jung..." Bukan Mingyu apalagi Sehun ataupun Taeyong.

Pria berdimple itu berjalan melewati ketiganya, mendekati Jungkook yang tetap pada posisinya.
Kim Namjoon menyamakan tingginya, berjongkok di depan Jungkook dan tersenyum menghangatkan.

Naughty Brother✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang