31.

2.2K 293 25
                                    

.

.

.

Yoongi mengerjap, rasanya sesak sekali. Ia harus menerima berbagai pukulan kira-kira 15 orang tanpa henti. Dan sekarang saja ia tidak tahu, apakah malam atau siang, ia ditempatkan di sebuah ruangan tanpa ventilasi.

Tap...

Tap...

"Suga... Suga... Kenapa kau juga harus mengikuti jejak ibumu? Kenapa kau harus mengikuti jejak mereka?" Itu suara Argus yang berjalan melangkah mendekati Yoongi yang masih terbaring di atas lantai yang dingin.

"Coba saja kalau kau memilih untuk mengikuti jejak ayahmu ini, kau pasti hidup enak." Yoongi hanya diam, ia tidak memiliki tenaga lagi untuk berbicara.

"Tapi tenang saja, sebentar lagi kau juga akan menyusul bersama temanmu, siapa namanya? Hoseok? " Yoongi mengerjap, telinganya tidak salah dengar.

Argus bukan pria yang suka mengancam, ia selalu melakukan apa yang ia sukai tanpa memikirkan apakah itu baik atau tidak.
"Sialan!! Arghh!! " Yoongi berteriak kesal saat melihat smirk di wajah Argus.

"Tenang saja, ia belum mati saat aku hendak kemari. Mungkin sekarang ia sudah tidur nyenyak. Sttt.. Jangan bangunkan dia... " Bisik Argus membuat air mata Yoongi menetes.

Argus tertawa kemudian memilih pergi dari sana, ia masih harus merencanakan untuk membasmi habis polisi yang ikut campur dengan kegiatannya.

Brakkk!!

Argus menghentikan langkahnya, pintu terbuka menampakkan sosok yang tengah berdiri di ambang pintu. Dia Jung Hoseok, wajahnya dan tubuhnya penuh luka, namun melihat senyuman di wajah Hoseok membuat Yoongi ikut tersenyum.

"Woahh... Yoongi hyung menangis untukku? Jangan sekarang, nanti kita menangis bersama saat menonton film ya!" Yoongi terkekeh kecil melihat Hoseok kembali membuatnya tenang.

"Sialan! Dimana pengawal yang lain?!" Kesal Argus saat tidak mendapati anak buahnya datang saat ia berteriak.

"Mungkin mereka tidak akan datang... " Cicit Hoseok kemudian menodongkan pistol ke arah Argus.

"Haruskah aku melepasnya disini? Atau menyerah dan akui kesalahanmu dipersidangan nanti?" Hoseok tersenyum sambil mengarahkan pistolnya ke arah kepala Argus. Yoongi segera bangkit kemudian berusaha mendudukkan tubuhnya.

"Sial, jangan gegabah dulu nak... Lihat kejutan yang akan datang..." Gumam Argus membuat Yoongi dan Hoseok melunturkan senyumannya.




Jungkook menatap apartemen Yoongi yang berantakan, tidak ada Yoongi di apartemen ini. Jungkook menatap Jihoon yang ikut bersamanya, ini pasti rencana Argus.
"Kau! Katakan dimana Yoongi hyung! Katakan sekarang pengkhianat! " Pekik Jungkook yang membuat Daniel terkejut menatap Jihoon.

"Apa? Jihoon? Dia yang__ bagaimana bisa? " Jungkook menatap Jihoon dengan tatapan benci, Jungkook menunjuk Jihoon yang hanya diam menatap dirinya.

"Daniel hyung, kita harus membawanya ke markas."

"Tentu, tapi sebelum itu aku harus mengantarmu kepada Yoongi. Aku sudah berjanji bukan? " Jungkook terkesiap, menatap Daniel yang sudah mengubah raut wajahnya.

Naughty Brother✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang