33.

2.7K 326 42
                                    

.

.

.

.



Sehun menggigit jari telunjuknya panik, ia sudah mendapatkan signal dari Hoseok. Kini mereka berada di depan gedung proyek yang tak terpakai, ada Jin, Jaehyun dan Taeyong yang berada di belakang.

"Aku akan ke sebelah barat." Celetuk Jaehyun membuat Taeyong mengernyitkan dahinya.
"Tidak bisa, aku yang akan menjaga di sebelah barat." Celetuk Taeyong.

"Hei, aku selalu menjaga bagian barat! Kau yang bagian timur saja. Tubuhmu harusnya menjaga bagian yang mudah, aku kasihan melihatmu melawan mereka." Jaehyun meledek Taeyong yang menahan amarahnya.

"Jika bibirmu itu BPKB, pasti sudah kugadaikan!" Kesal Taeyong membuat Jaehyun mendelik sebal.

"Yak! Bisakah kalian hentikan itu?! " Pekik Sehun sebal membuat keduanya terdiam.
"Tak apa, selagi mereka tak menggunakan senjata di tangan mereka saja." Ucapan Jin membuat Jaehyun dan Taeyong mengeluarkan pistolnya.

"Yakk!! " Sehun memijat keningnya, bisa-bisanya ia berada satu kelompok dengan Jaehyun dan Jin.

"Stttt... Lihatlah, itu anak buah Argus." Bisik Jin membuat mereka siap siaga. Wajah mereka nampak serius menatap beberapa anak buah Argus berdatangan dalam jumlah besar.

"Mereka semua... Dan kita berempat. Apa maksudnya ini?!" Kesal Jin menatap Sehun yang diangguki Jaehyun dan Taeyong sebal.

"Aku baru bisa menghubungi Kepala. Bersiap-siaplah membuat laporan setebal kitab suci." Gumam Sehun membuat mereka semua menghela napasnya berat.

Mereka masih fokus melihat pergerakan anak buah Argus yang berjaga mengelilingi gedung proyek itu.
"Aku akan masuk melewati gedung belakang," Seru Jin membuat yang lain mengangguk paham.

"Aku akan ke bagian selatan." Ucap Sehun membuat Jaehyun dan Taeyong saling berpandangan.
"Sudahlah kalian berdua saja ke bagian barat!" Seru Jin membuat mereka berpencar.

Taehyung menatap ke depan, sedangkan Jimin yang duduk di sebelahnya sambil memeluk erat sabuk pengaman yang melingkari tubuhnya.
Sungguh ia masih ingin hidup, matanya melirik Taehyung yang seenaknya menginjak pedal seperti menginjak spons.

"Tae! Aku masih ingin hidup!!"

Sedangkan mata Taehyung memerah, ia tidak tahu apa yang terjadi tapi pesan dari Jin membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Junghyun... Dia masih hidup.

Taehyung membanting stir saat mobilnya nyaris menabrak truk. Ia mengabaikan teriakan dan umpatan Jimin, pikirannya kalut sekarang.
"Yak!! Aku belum menikah dan kau nyaris membunuhku beberapa detik yang lalu! "

"Ini yang namanya percobaan pembunuhan!"

"Apa kau dengar? Kau__" Ucapan Jimin terhenti melihat Taehyung memijat pelipisnya.
"Kenapa? Kau tidak enak badan? Bertukarlah denganku, cepat! "

Taehyung mengangguk dan memilih untuk bertukar tempat duduk. Jimin menghela napas kemudian menginjak pedal gas dengan kecepatan 80 km. Ia tidak bisa membayangkan kecepatan yang Taehyung gunakan hingga membuat aspal tadi tercetak ban mobil.






Naughty Brother✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang