26.

2.2K 298 31
                                    

.

.

.



Jimin hanya diam, Taehyung tengah marah padanya, dan ia paham akan hal itu. Jimin hanya duduk di sofa sambil melihat Taehyung yang mengusap surai Jungkook yang masih belum sadar juga.

Taehyung melirik Jimin sekilas, kemudian berdehem saat atmosfer nampak suram.
"Kuharap kau tidak melakukan hal itu lagi Jim." Peringat Taehyung yang tidak dianggap oleh Jimin.

"Maaf tapi aku juga seorang inspektur selain aku membantu mu dalam perusahaan. Aku harap kau juga menghargaiku Tae, semuanya ku curigai, bukan karena dia adikmu." Putus Jimin membuat Taehyung mengeraskan rahangnya.

"Lalu bukti apa yang menjadi dasar bagimu mencurigai Jungkook?!"

"Dia adalah anak angkat Argus, walaupun semua itu hanyalah kebohongan. Tapi yang ada dipikiran Jungkook hanyalah dia anak Argus." Jelas Jimin membuat Taehyung terdiam.

"Lakukanlah tugasmu, dan aku akan melakukan kewajiban ku." Potong Taehyung membuang wajahnya ke arah lain.

Jimin terkekeh sumbang, melihat sikap Taehyung yang berubah setelah kedatangan Jungkook.
"Jadi hanya aku yang bekerja disini? Bersikaplah profesional Tae! Kau adalah ketua Tim, kenapa kau berubah karena Jungkook ?!"

Taehyung mengepalkan tangannya di samping tubuhnya.
"Jungkook adikku, kau tidak akan mengerti karena kau anak tunggal!" Pekik Taehyung dengan wajahnya yang memerah.

Jimin memejamkan kedua matanya, mengontrol emosinya. Keduanya nampak terdiam beberapa menit sampai Jimin membuka kedua matanya.

"Aktingmu buruk sekali, Jim." Celetuk Taehyung yang disambut kekehan Jimin.
"Kalau dia tertipu tandanya dia yang bodoh." Kekeh Jimin menoleh ke arah pintu yang terbuka kecil.

"Tapi bukankah keterlaluan menyangkut pautkan aku yang anak tunggal? Ini salah eomma dan appaku!" Protes Jimin tidak terima, sedangkan Taehyung hanya tersenyum kotak.

"Jadi...kita harus bersikap seperti ini ya?" Tanya Jimin membuat Taehyung mengangguk, mengusap surai Jungkook yang masih tetap memejamkan matanya.

"Tapi kau yakin bukan Jungkook?" Mendengarnya Taehyung menatap Jimin tajam membuat Jimin terkekeh kecil.
"Hanya bercanda, tapi aku akan tetap mencurigai siapapun. Termasuk kau." Jimin segera bangkit dari duduknya.



Pagi ini Jungkook hanya duduk di meja makan sambil tersenyum kearah Yugyeom yang nampak tidak peduli akan keberadaannya.

"Hyung, bisakah aku pindah tempat? Aku akan tidur dengan siapapun asal jangan Jungkook! Aku tidak mau menjadi teman sekamarnya." Celetuk Yugyeom yang masih tidak mau sekamar dengan Jungkook.

Jin menggeleng sambil meletakkan piring sarapan di atas meja.
"Aku tidak bisa, semua file ada di kamarku." Jelas Jin membuat Yugyeom menghela napas.

"Buku dan tasku aku letakkan di kamar, aku tidak tahan tidur dengannya! Dia selalu menindihku hingga rasanya seluruh tubuhku pegal semua!" Kesal Yugyeom membuat yang lain tertawa.

"Bagaimana kalau kita berbagi kamar?" Tanya Jihoon membuat Yugyeom memekik senang.
"Tidak mau!" Tolak Jungkook tegas, entah kenapa sejak awal ia tidak menyukai sosok itu.

Naughty Brother✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang