25.

2.4K 302 15
                                    

.



.



.


Jungkook hanya duduk diam, sedangkan kedua matanya mengedar memperhatikan Namjoon yang ia kenali sebagai teman dari Yoongi hyung.
"Kook, bagaimana bila kau masuk ke dunia kepolisian?" Jungkook menoleh menatap Namjoon heran.

"Apa maksud Namjoon hyung?"

"Bila Argus mencarimu, kau akan aman. Dunia militer akan menyelamatkanmu, berbeda bila kau tetap berada di sekitar Yoongi." Jelas Namjoon panjang lebar.

"Memangnya apa urusannya? Appa tidak akan menyakitiku. Lagipula Yoongi hyung juga akan melindungiku." Namjoon mengusap wajahnya gemas, ia ingin sekali menjelaskan semuanya.

"Lakukan saja, lakukan ini demi Yoongi." Tekan Namjoon membuat Jungkook terdiam, haruskah ia? Tapi ia sudah terlanjur memiliki catatan pidana bukan?

"Seluruh kejahatan mu akan Taehyung urus," Potong Namjoon membuat Jungkook terkejut, apakah Namjoon dapat membaca pikirannya?
"Aku bukan peramal." Tambah Namjoon membuat Jungkook terkesima.

Jungkook terkekeh kecil melihat Namjoon mengalihkan wajahnya yang memerah.
"Hyung, aku ingin bertanya sebentar." Namjoon berdehem kembali fokus dengan situasi.

"Apa?"

"Apa sebelum aku kecelakaan dan kehilangan ingatanku, aku membunuh saudaraku sendiri?" Namjoon terdiam, ia bahkan belum menyelidiki hal itu.

"Apa aku kehilangan ingatan karena kecelakaan? Apa Argus appa adalah ayahku?" Lirih Jungkook membuat Namjoon menghela napas.

"Kembalilah ke kelas, aku belum dapat memberikanmu jawaban sebelum aku memastikan apakah jawaban itu benar atau tidak."

Jungkook menghela napas panjang, kepalanya terus ia paksa untuk mengingat yang justru membuat kepalanya semakin berdenyut. Jungkook mengangguk kemudian berjalan ke arah pintu, ia baru sadar kalau ia sekelas dengan Yugyeom, kata Namjoon.

"Dan Jungkook!" Panggilan Namjoon membuat Jungkook menghentikan langkahnya.

"Yang aku tahu pasti, sebagai seorang guru aku tahu kalau kau anak yang baik." Ucapan Namjoon membuat Jungkook tersenyum tipis, setidaknya ia yakin kalau ia juga memiliki sifat yang baik.

"Gomawo hyung...." Namjoon tersenyum tipis, kemudian menghela napas saat pintu ruangannya tertutup kembali.

"Data pribadinya sering keluar masuk penjara karena kasus kenakalan. Apa ini? Mencoret-coret tembok? Pergi ke bar?!" Namjoon menghela napas.

"Aku tarik ucapanku, dia kelinci yang nakal rupanya." Namjoon meletakkan kepalanya, menatap dokumen yang ia timpa.
"Kenakalannya saat menjadi Kim Jungkook hanya kenakalan remaja biasa, tidak ada catatan bahwa Jungkook membunuh ayahnya." Gumam Namjoon heran.

"Tapi kenapa ada berita bahwa Jungkook membunuh Appa Kim?" Heran Namjoon membuka dokumen itu berulang kali, mungkin ia melewatkan sesuatu.





Taehyung mengusap wajahnya, ia rasa semuanya menjadi lebih rumit. Matanya melirik kearah Jimin yang duduk di kursi ruangannya, tengah menikmati waktu istirahatnya.
"Kau tidak akan mencurigaiku bukan? Bahkan aku sudah memberikan informasi keluargaku secara terus terang padamu." Keluh Jimin

Taehyung menghela napas "aku tidak mencurigaimu, hanya sedikit ragu." Jawab Taehyung membuat Jimin memekik tidak terima.

"Sama saja bodoh!"

Naughty Brother✔[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang