.
.
.
Taehyung menatap Jimin yang duduk di sofa kantornya.
"Bagaimana hubunganmu dengan Yoongi?" Tanya Taehyung membuat Jimin berdehem sebentar."Kami baik, kami sesekali mengunjungi appa..." Lirih Jimin membuat Taehyung tersenyum kecut.
"Baguslah, Argus mendapatkan hukuman yang setimpal. " Jelas Taehyung membuat Jimin mengangguk pelan.
"Maaf." Gumam Jimin"Yeah, lalu bagaimana dengan kalian? Kudengar kau mengundurkan diri sebagai ketua tim alpha, jadi kau hanya akan memimpin perusahaan ini saja? Kau yakin?" Tanya Jimin membuat Taehyung tersenyum tipis.
"Well, aku sebenarnya juga tidak mau. Tapi mau bagaimana lagi?"
"Kau... Masih membenci Junghyun?" Tanya Jimin membuat Taehyung terdiam, membenci ya? Sepertinya tidak, hanya kecewa.
"Berjuanglah lebih banyak Kim, Oh ya... Apa Jungkook masih sering bertemu dengan Sooyung?" Tanya Jimin membuat Taehyung tersenyum tipis kemudian mengangguk.
"Seminggu sekali aku mengajaknya, walaupun aku tahu ia sering menyempatkan diri untuk datang tanpa aku ajak sekalipun."
Jungkook memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya, memilih acuh saat berbagai pandangan teman-temannya yang menatapnya dengan wajah bersalah.
Tapi untuk apa Jungkook peduli? Pemuda itu justru berjalan melewati teman-temannya dan memilih acuh saat namanya dipanggil.
"Jung... Kim Jungkook!"Namun Jungkook memilih acuh, ia hanya perlu bertahan sampai ia lulus. Namun langkahnya terhenti saat mendapati Jin yang tersenyum hangat padanya.
"Hei nak, lama tak berjumpa. Kau sudah sehat rupanya..."Jungkook hanya mengangguk pelan, ia tidak tahu harus merespon bagaimana.
"Sudah lama ya, mau berbicara denganku? " Sebenarnya Jungkook enggan, ia ingin segera pulang dan tidur.Tapi akhirnya Jungkook mengangguk, setidaknya sejak awal Jin baik kepadanya.
Hingga keduanya duduk di taman yang dekat dengan mansion Kim, rumah Kim sekarang hanya diisi oleh Jungkook dan Taehyung.Jadi karena Taehyung belum pulang, maka rumah itu pasti kosong. Dan Jungkook tidak peduli, kegiatannya sekarang hanyalah sekolah dan belajar. Tidak perlu teman, ataupun keluarga, semuanya palsu.
"Hai... Kudengar Taehyung keluar dari kepolisian ya?" Jin melirik Jungkook yang duduk di sampingnya.
"Entahlah""Kenapa kau tidak mengetahuinya? Taehyung pasti memberitahumu bila kau bertanya."
"Lalu untuk apa aku bertanya?" Jin terdiam, Jungkook menjadi lebih ganas.Jin menghela napas, kemudian memilih untuk mencari pertanyaan lainnya.
"Bagaimana hubungan kalian? Kau dan Yugyeom?" Tanya Jin membuat Jungkook bangkit dari duduknya."Aish! Arraseo aku tidak akan membahas mereka lagi." Bujuk Jin membuat Jungkook mendudukkan tubuhnya kembali.
Jin menghela napasnya, pemuda ini menjadi sensi sekali."Lalu bagaimana denganmu? Bagaimana dengan perasaanmu?" Tanya Jin serius membuat Jungkook menatap ke depan dengan tatapan kosong.
"Bagaimana perasaanmu hyung? Saat kau lelah dan tidak mau jatuh kembali ke lubang yang sama?" Tanya Jungkook membuat Jin tertegun."Kau... Menyerah? Sungguh?!" Jin memutar tubuhnya menatap Jungkook dengan tatapan seriusnya.
"Jawab pertanyaanku Kim, apa benar kau ingin berhenti? Disaat semuanya berakhir?""Lalu aku harus memulainya dari mana? Aku lelah, maka aku ingin berhenti. Kau pikir mudah menjadi diriku yang lama?" Pekik Jungkook dengan nada sengitnya.
"Aku lebih menyukai Jungkook yang dulu." Ketus Jin membuat Jungkook meliriknya tajam.
"Kalau begitu ku beritahu dia sudah mati." Kemudian Jungkook pergi dari sana dengan tatapan marahnya.
***
Taehyung mengusap kepala Jungkook, pemuda itu hanya bisa ia temui saat Jungkook tidur. Ia baru bisa mengusap dan mencium sesuka hatinya saat pemuda itu tertidur pulas.
Sekarang sudah sangat larut, jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.Ia baru pulang, dan besok ia harus mengantar Jungkook dan kembali bekerja pukul 07.00 pagi hari.
Semua tanggung jawab membuatnya lelah, matanya sayu setelah lelah bekerja kini sedikit lebih bersemangat saat melihat keberadaan Jungkook.Jungkook pasti lelah memaafkannya, pasti terlalu sakit saat semua orang membencinya dan menyakitinya terus menerus.
"Hei, maafkan hyung yang tidak becus ini. Harusnya hyung melindungimu, tapi sebaliknya hyung bahkan mendorongmu." Taehyung tersenyum tipis kemudian mengecup kening Jungkook.Taehyung segera merapikan selimut Jungkook dan memeluknya hangat.
"Selamat malam, hyung tidak akan menganggu mu... Tapi jangan pergi meninggalkan hyung." Lirih Taehyung kemudian bangkit dan berjalan menjauhi kamar Jungkook.Ceklek...
Menutup pintu kamar Jungkook dan memilih untuk tidur, waktu yang ia punya hanya 2 jam sebelum akhirnya ia kembali beraktivitas.
Tes...
Jungkook memilih untuk membalikkan tubuhnya ke samping, membuka kedua matanya yang memerah.
Sebenarnya ia bingung, ia yang memutuskan tapi kenapa ia sendiri yang kesakitan?Jungkook memilih mengusap kasar wajahnya, untuk apa ia menangis? Jungkook segera merapatkan selimutnya dan memilih untuk tidur.
Udah aku tulis sampai chapter 40, aku harap kalian masih mau membaca ^^
Terima kasih sudah mampir dan tunggu chapter selanjutnya yaa...
![](https://img.wattpad.com/cover/207447858-288-k345758.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Brother✔[REVISI]
Teen Fiction[COMPLETE] Bukan berarti memiliki saudara kembar memiliki sifat dan kepribadian yang sama. Kim Jungkook dan Kim Junghyun berbeda, meski wajah mereka sama. Tapi dari fisik hingga perasaan mereka berbeda, hanya Kim Taehyung--sang kakak yang melihat ha...