3 | PERHATIAN?

2.1K 143 19
                                    

-selamat membaca-
-sa
TYPO BERTEBARAN YEW
___

Kini, Sarah dan Cheryl sedang bercanda satu sama lain taman belakang sekolah. Tampak Sarah benar benar tertawa akibat lolucon Cheryl. Tampak kebahagiaan tertera di wajah Sarah.

Namun, ada seorang perempuan beserta geng nya mengahampiri Sarah dan Cheryl. Dan tanpa banyak omong kosong, Livea, menumpahkan minumannya ke seragam sekolah Sarah. Melihat itu, seorang pria yang sedang memperhatikan Sarah tadi, langsung terkejut. Pria yang berada dibalik pohon itu, melangkahkan kakinya untuk menolong Sarah. Tetapi, langkahnya terhenti saat Sarah mulai emosi. Pria itu, kembali sembunyi dibalik pohon.

"Apa apaansi lo?!" Ucap Sarah emosi atas perbuatan Livea. Sedangkan Cheryl pergi meninggalkan Sarah untuk mengambil seragam yang baru.

Livea tersenyum bahagia. Gelas yang ia pakai untuk menumpahkan minuman ke seragam Sarah ia buang dan langsung menampar Sarah.

"Jablay!" Ejek Livea setelah ia menampar Sarah. Sarah memegang pipinya. Tidak menyangka bahwa orang pertama yang menamparnya adalah musuhnya sendiri.

"Salah gue apa?!" Ucap Sarah mengeraskan suaranya. Emosinya sudah mulai meluap. Sudah cukup tadi dia harus emosi dan sekarang harus emosi lagi.

"Salah lo? Gak ada kok. Cuman mau nampar aja gitu," jawab Livea dengan santai nya. Jawaban itu membuat Sarah membulatkan matanya.

"Apa?! Cuman mau nampar?!" Tanya Sarah yang tujuannya ingin membalas tamparan Livea. Namun, tangannya ditahan oleh seorang pria. Varel. Seorang kekasih dari Livea. Seorang kekasih yang selalu membela kejahatan Livea. Seorang kekasih yang mau banget dibodoh bodohin ama si Live Live itu.

Sarah menepis tangan Varel. Tampak amarah juga terpampang di wajah Varel. Ia sudah salah paham. Ia mengira Sarah akan menampar Livea tanpa salah yang diperbuat Livea.
(Ngerti gak? Maksdunya?)

"Murahan gak usah pegang cewek
gue ya" ucap Varel dengan santainya dan membawa Livea pergi dari tempat tersebut.

"Ih! Gue murahan dari mana? Ke club juga gak pernah woy, makanya, itu mulut jangan dipakai cuman makan doang, bisa bisa gue congkel tuh mulut!" Teriak Sarah meneriaki Varel dan Livea beserta geng Livea.

"Emangnya mulut bisa dicongkel ya Sar?" Tanya Cheryl dengan amat sangat polosnya.

Sarah hanya bisa menghembuskan nafas nya dengan kasar. Memutarkan bola matanya dan lau berjalan mendekati Cheryl.

"Bisa dong Cher, kan ini Cala, bisa ngelakuin apa aja!" Ucap Sarah mengedipkan matanya ke Cheryl. Cheryl pun ikut tersenyum. Dan tak lupa, Cheryl memberikan seragam baru untuk Sarah.

"Thanks ya Cher"

"Iya sama sama"

***

Pelajaran dimulai kembali. Sarah kali ini tidak dapat fokus mengerjakan tugas yang diberikan karena tak sempat untuk belajar.

"Pengen jadi hulk deh kalau gini!" Umpat Sarah namun dapat di dengar oleh gurunya.

"Sarah!" Peringat wali kelasnya. Sarah hanya menunduk. Takut kena omelan emak emak.

Tak lama dari itu. Seorang pria masuk ke dalam ruang kelas Sarah. Semua siswa didalam tersebut mendengokkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang?

"Ini, buat luka lo" ucap pria itu. Sarah membulatkan matanya. Terkejut dengan siapa yang didepannya. Laki laki yang tadi nya membuat Sarah meledak (kesal) ternyata juga bisa membuat Sarah meleleh.

"M-makasih" ucap Sarah tak henti menatap pria itu. Sarah pun mengambil obat yang diberikan pria itu. Pria itu akhirnya keluar. Memberi ucapan terima kasih pada wali kelas Sarah lalu pergi.

"Lo harus fokus sar! Jangan terkecoh!"
"Sisa waktu tinggal 5 menit lagi. Setelah itu, kalian boleh pulang" ucap wali kelas Sarah. Membuat murid murid nya bingung.

"Pulang kan jam 2 bu?"

"Iya, dipercepat, soalnya ada acara"

Semua murid tersenyum bahagia. Akhirnya mereka bisa pulang cepat hari ini.

5 menit berlalu, semuanya telah pulang ke rumah. Kecuali Sarah dan Cheryl. Mereka berdua berada di depan gerbang sekolah sambil bercanda.

"Devan tuh!" Ucap Sarah melihat keberadaan Devan. Cheryl tersenyum lalu menatap Sarah khawatir. Soalnya, dari tadi Sarah Sudah menunggu ada yang menjemputnya.
Seakan tahu dengan ke khawatiran Cheryl, Sarah tersenyum, lalu memegang bahu Cheryl.

"Udah, gakpapa kok, kamu duluan aja" ucap Sarah meyakinkan Cheryl bahwa dirinya baik baik saja.

"Yaudah, aku pergi ya!"

"Iya!"

Kini Sarah sendiri. Tak ada lagi yang dapat menemaninya. Namun, inilah Sarah.

"Naik" ucap pria itu yang tiba tiba muncul dihadapan Sarah. Sarah lagi lagi terkejut dengan sikap pria itu.

"Gak mau naik? Yaudah" ucap pria itu ingin beranjak pergi neninggalkan Sarah. Dengan cepat Sarah mencegah. Lebih baik dia pulang bersama orang yang tidak dia kenal daripada harus menunggu yang tidak pasti. Sendirian pula. Eh, ini author kok malah curhat si:(

"Eh, yaudah, anterin gue" ucap Sarah sambil menaiki motor pria itu.

***

"M-makasih ya" ucap Sarah sambil menuruni motor pria itu. Pria itu hanya memasang wajah tidak peduli terhadap Sarah.

"Ekspresinya gitu doang? Nyesek gue terima kasih ama lo jamet!"

"A-aku S-Sarah" ucap Sarah sambil mengulurkan tangannya pada pria itu.

"Yaampun sar! Apa yang lo lakuin?!!!"

"Gue Gio" ucap Gio tidak membalas uluran Sarah dan langsung pergi tanpa sepatah kata lagi yang membuat Sarah kesal.

____

TBC

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang