34 | LAMARAN (2)

999 92 59
                                    

Bismillah, Assalamualaikum!
-jadi disini fan mau bilang maaf banget untuk cerita aku yang jalan ceritanya cukup gak jelas atau hancur gitu. Dan gak nyangka udah 27K yang baca, menurut fan itu udah banyak si... Ya walaupun dimata orang orang itu masih dikit, tapi fan nulis itu karena nulis hobi aku dari tk hehe:) so keep enjoying to my story guys! I love u and thanks for 27K readers!-
____________

Perjalanan pulang, entah kenapa Sarah tersenyum dengan sendirinya, membayangkan pagi tadi saat Gio menyubit pipi nya. Tapi Sarah akan selalu sadar posisi nya sekarang. Tidak mungkin Gio akan masih mencintainya, Gio pasti sudah memiliki seorang kekasih.

"Duh! Sar! Jangan kebawa perasaan!"

Ucapnya pada diri sendiri sambil menepuk jidatnya dan kembali fokus menyetir.

Disisi lain, Gio sedang sibuk berada di salah satu restoran mewah dan terbilang cukup mahal. Terlihat Gio yang sedang mengatur para pelayan di restoran itu.

"Oke, jam enam nanti semuanya harus selesai! Gaada yang boleh tertinggal satu pun!" Suruh Gio kepada para pelayan, sedangkan yang disuruh hanya menunduk patuh pada perintah Gio.

"WAH!!! BAGUS BANGET COY! ENTAR MALEM KALAU ACARAN TUNANGANNYA BERHASIL ABANG HARUS KABULIN PERMINTAAN FAN YAK!" Ucap Fan histeris yang tiba tiba datang disamping Gio sambil tersenyum sendiri melihat keadaan restoran yang telah dihias semewah mungkin untuk acara malam nanti.

Fan lah yang memberi ide ini ke Gio, tapi awalnya memang mereka berdua memiliki kesepakatan, yah seperti perkataan Fan, jika acara tunangannya berhasil Gio harus menuruti satu permintaan Fan.

Gio yang mendengar ucapan adiknya langsung mengerutkan kening "permintaannya apa dulu?" Tanya Gio sambil memasukkan tangannya dikantong celananya.

"Abang kepo kek monyet dora!" Jawab Fan sambil menjulurkan lidahnya sekilas lalu berlari mengelilingi restoran itu.

"Hilih" ucap Gio pada dirinya sendiri lalu berniat meninggalkan tempatnya, namun niatnya dihentikan saat ada seseorang yang menahannya.

"Gio" panggil seorang wanita paruh baya itu. Gio membalikkan tubuhnya, melihat sang Mama yang sedang berdiri didepannya itu. Gio langsung memeluk Mama dengan erat.

"Setelah kamu bertunangan, kamu gak boleh sia siain dia lagi, oke?" Tanya Mama Gio sambil menatap wajah tampan Gio.

Gio mengangguk cepat lalu memegang bahu Mamanya "SIAP MAMA GIO!" Ucap Gio dengan semangat sambil mengambil gaya hormat. Mamanya tersenyum melihat anaknya se semangat ini.

"Oke! Kita pulang sekarang, keburu malem ini, kamu masih bau juga!" Suruh Mama Gio membuat Gio spontan mencium tubuhnya, memastikan bahwa dirinya benar benar bau.

"Haha! Gak lah Mama bercanda kok!" Ucap Mama Gio membuat Gio mengerucutkan bibirnya.

"FAN! SINI! KITA PULANG!" Teriak Mama Gio yang melihat Fan sedang menggoda salah satu pelayan muda dan tampan.

***

07:00 >malam

Seorang gadis tengah mengoleskan lipstick di bibirnya yang imut itu. Setelah itu Sarah tersenyum lalu memuji dirinya sendiri.

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang