-pernah gak si? Kalian kentut tapi pas ketawa kentutnya ikutan bunyi?-
-sa
__________"GIO!" Teriak Sarah lalu menghampiri Gio. Sarah mengguncang guncangkan tubuh Gio dan sesekali memanggil namanya. Berusaha membuat Gio bangun dari pingsan nya.
"Ma! Pa!" Teriak Sarah yang membuat Mama dan Papanya refleks panik dan keluar dari rumah mereka. Terpampanglah seorang Sarah yang sedang berusah mengangkat Gio dengan sekuat tenaganya. Papa Sarah pun membantu Sarah untuk mengangkat Gio.
***
"OMOOO OMOOO! DIA GANTENG BANGET PAH! KAYAK OPPA OPPA NYA MAMA!" Ucap Mama Sarah teriak histeris saat Gio masih belum sadar diri.
"Jiwa k-pop nya kumat gengs!" Teriak Papa Sarah sambil keluar dari kamar Sarah. Sedangkan Sarah yang duduk disamping Gio, hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah lucu kedua orang tuanya.
"Yaudah ya Sar, jagain dia baik baik! Mama mau bujuk papa kamu dulu! Bay!" Ucap Mama Sarah sambil menunjukkan flying kiss nya pada Sarah.
Tok... Tok... Tok...
"Aduh! Itu pasti Varel!"
Batin Sarah. Lalu, Sarah pun keluar dari kamarnya, tetapi langkah nya terhenti dan malah sembunyi dibalik pintunya saat Mama nya mengode Sarah. Untung emaknya Sarah peka guys!
"Siapa ya? Terus ada apa?" Tanya Papa Sarah pura pura tegas. Varel sedikit takut atas badan kekarnya Papa Sarah.
"T-temannya Sar-" ucapan Varel terpotong oleh Papa Sarah.
"Sarah nya lagi gak enak badan!" Ucap Papa Sarah begitu tegas lalu menutup pintu dengan sangat keras yang membuat Varel terkejut.
"Ebuset! Terkejoet aku terheran heeeeran!"
Papa dan Mama Sarah pun tertawa lalu saling berpelukan. Setelah itu, mereka melihat Sarah yang masih bersembunyi dibalik pintu kamarnya.
Papa dan Mamanya pun mengedipkan matanya pada Sarah lalu Sarah tersenyum bahagia."Sar" panggil Gio dengan perlahan. Kini, kondisinya sangat lemah. Dan sesigap mungkin, Sarah menghampiri Gio.
"Y-ya?" Tanya Sarah yang khawatir dan langsung memberikan Gio segelas air putih.
"Minum dulu" suruh Sarah menuntun Gio untuk duduk agar dapat minum dengan nyaman. Gio pun melakukan dengan apa yang diperintahkan Sarah.
Setelah minum, Gio tersenyum manis pada Sarah, sedangkan Sarah tersenyum datar.
"Maafin gue ya" ucap Gio sambil memegang tangan Sarah. Tiba tiba jantung Sarah sekarang sedang berjoget joget tydak j3l4s. Lah, emang ada gitu? Jantung joget?
Sebagai jawaban, Sarah hanya menunduk lalu mengangguk. Jujur ia malu dalam keadaan begini. Serasa dia risih, tetapi dia suka. Maksudnya gimana ya author? Sudahlah, kalian mengalah pada author, okey?
"Selama ini gue kira lo pembunuhnya, ternyata, Livea. Si drama queen yang dosa nya udah bergudang gudang" jelas Gio. Sarah masih setia dengan tundukannya. Dikira hati ya? Setia.
"Sekali lagi maaf Sar, udah buat lo sakit hati. Tangan laknat ini udah berani nampar pipi mulus lo" ucap Gio sambil memegang pipi Sarah.
Blush!
Pipi Saru kini memerah yang membuat Gio terkekeh.
"Yaudah, gue gak pegang pipi lo, soalnya itu pipi udah kek kepiting rebus, haha" ucap Gio yang membuat Sarah semakin malu.
"AAAA, SO SWEET!" Ucap Mama dan Papa Sarah secara bersamaan yang ternyata sedari tadi mengintip Sarah dan Gio di celas celah pintu kamar Sarah.
"Mama sama Papa jangan ganggu momen Cala ya" ucap Sarah dengan lembut berjalan menuju arah pintu kamarnya lalu menutupnya dengan pelan.
"Yah! Pah! Kita ditutupin dong!" Ucap Mama Sarah cemberut.
"Tenang Mama! Dari pada cemberut gitu, kita nonton drakor aja!" Ajak Papa Sarah lalu merangkul tangan istrinya itu menuju arah ruang tamu.
Di sisi lain...
"Asw! Gue ditolak mentah mentah ama calon bapak mertua gue!" Ucap Varel memukul stir mobilnya dengan keras.
"Dipikir gue ikan apa? Mentah!" Ucapnya pada dirinya sendiri. Jujur, Varel itu tipe cowok yang emosian, tapi diam diam softboy gitu. Emang ada ya author? Emosian tapi lembut. Ada lah! Semuanya ada jika author mau. Lah, ini author sangad songong.
"Sial emang idup gue! Udah kena fakgirl! Kena Fakboi lagi! Tua lagi!" Ya, sedari tadi Varel hanya mengomel ngomel tak jelas pada dirinya sendiri didalam mobil megahnya itu.
***
Sarah's list
Kini, gue yang sempet lelah kembali semangat saat Gio udah tahu yang sebenernya. Makasih ya tuhan! Akhirnya engkau berikan Gio bukti! Bukti yang bisa membuka mata Gio bahwa bukan aku pelakunya. Seminggu gue laluin dengan ucapan ucapan orang orang ke gue.Gue sempet benci sama geng Revolver yang sampai saat itu gak mau nunjukin buktinya ke Gio. Tapi gue bangga, sama mereka yang ternyata diem diem udah nunjukin bukti itu.
Sampai saat ini, aku masih menjadi pengangum rahasia nya Gio. Entah sampai kapan. Sampai nikah? Haha, sebuah kata yang sangat amad mustahil untuk terwujudkan.
Malam ini aku menatap wajah damai Gio yang sedang tertidur pulas dikamar ku. Aku tersenyum melihatnya. Melihatnya tertidur pulas. Ternyata, dugaan ku selama ini salah. Dia itu kalau tidur tetep aja ganteng.
Dimalam ini, dibuku ini. Aku nyatakan bahwa aku suka Gio. Dan semoga dia tidak akan pernah tergantikan. Buku ini yang udah jadi saksi bahwa gue sekarang menjadi pengagum rahasianya.
Walaupun banyak adik kelasku yang suka dia, dan setiap hari dia mendapatkan bunga atau coklat. Caraku berbeda dengan mereka semua. Caraku hanya ingin menjadi pengagum rahasia. Dan hanya aku dan tuhan yang tahu bahwa aku mulai sayang sama Gio:)
Bersambung...
_______
PENDEK AGAIN:(
INI SEBENERNYA AUTHOR MAU UPDATE BESOK PAGI, TAPI KOK MALAH UP TENGAH MALEM. EFEK KEGABUTAN YANG HQQ. WKAWKA.YAUDAH, BABAY EVERY1
Follow ig:
@sarahayyx
@gioanendra
-Fan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSarah Ayu Larasati. Gadis cantik dan pintar yang dijuluki sebagai good girl disekolahnya. Ia adalah gadis yang ceria. Humoris. Baik dan perhatian. Namun, kehiudupannya berubah drastis saat kata "cinta" mendatangi kehidupannya. Kehidupannya yang awal...