-MY BROTHER (1)-

975 73 22
                                    

-ASSALAMUALAIKUM JADI GINI, INI CUMAN PART TAMBAHAN AJA, GAK DIBACA JUGA GAPAPA, SOALNYA FAN MAU NAMBAHIN HALU AWOAKAWOKAOAWOK-
-sa
_____________

Plak!

"DASAR ADEK GAK GUNA LO!" Teriak seorang lelaki setelah dia menampar adiknya. Sebaliknya, adiknya itu hanya menangis mengeluarkan banyak air mata. Tidak menyangka bahwa kakak yang selama ini yang dia sayang ternyata tidak sebaik yang dia pikirkan.

"SEKARANG LO SIAPIN BARANG BARANG LO DAN PERGI DARI SINI! GUE KAGA SUDI PUNYA ADEK KEK LO!" Teriak nya lagi membuat seorang adiknya semakin mengeluarkan banyak air mata.

Fan. Nama seorang dari adik Gio. Dia mulai bangkit dari jatuhnya sambil memegang pipinya yang telah ditampar tadi. Dia memasuki kamarnya dan mulai mengemasi barang barangnya sambil masih mengeluarkan air mata.

Setelah dia mengemasi barang barangnya, dia mulai mengenang masa masanya bersama kakaknya itu. Air matanya lagi lagi mengalir saat dia melihat foto fotonya bersama kakaknya.

Dia keluar dari kamarnya sambil membawa kopernya. Dia menuruni satu persatu anak tangga. Ia melihat kakaknya sedang duduk menutup wajahnya sambil menunduk. Dia mulai berjalan menuju arah pintu.

"Mau kemana?!" Tanya Gio membuat langkah Fan terhenti.

"P-pergi" jawab Fan sambil menghapus air matanya. Sedangkan Gio langsung berdiri lalu memeluk adiknya.

"Jangan!" Ucapnya sambil memeluk erat adiknya. Fan yang tadi berusaha untuk tidak menangis, akhirnya lagi lagi mengeluarkan air mata lalu membalas pelukan kakaknya.

"Abang minta maaf, abang gak sengaja, abang khilaf, maaf" ucap Gio mengeluarkan banyak air mata. Fan yang tadi kedinginan, langsung menjadi hangat karena berada didekapan kakaknya.

Gio melepas pelukan, menatap sendu adiknya yang mulai berkantong mata. Bagaimana tidak? Sekarang sudah jam 02:30 sedangkan Gio dari tadi memarahi dan menyakiti Fan. Gio mulai mengusap air mata Fan yang mengasih mengalir.

"Abang sayang Fan?" Tanya Fan sambil memegang tangan kekar Gio.
Gio mengangguk.

"Iya Fan" jawabnya tersenyum lembut membuat Fan kembali memeluk Gio dengan erat.

"Tapi kenapa abang nampar Fan, apa salah Fan? Kenapa Fan ditampar?" Tanya Fan yang masih berada didekapan Gio.

"Gak Fan gak salah apa apa. Intinya maafin abang ya?" Jawab Gio membuat Fan mengangguk.

"Udah, sekarang tidur ya?" Tanya Gio melepas pelukan, Fan mengangguk cepat lalu mulai berjalan bersama Gio menuju kamarnya.

Fan menaiki kasurnya lalu membungkus dirinya memakai selimut. Dingin, itulah keadaan. Diluar hujan, dan petir menggelegar.
Fan mulai menutup matanya lalu perlahan dia tertidur.

Gio memasuki kamar adiknya sambil membawa koper. Dia mendekati Fan lalu mengelus lembut rambut Fan.

"Maafin abang, abang mabuk, maaf" ucapnya berulang ulang.

Tadi siang, Gio benar benar depresi karena telah putus cinta. Dia mulai mencoba untuk memakai narkoba atau mabuklah. Tepat pukul 00:00, dia datang lalu menarik Fan dan mulai memarahi, memaki, dan menyakiti fisik Fan. Itulah yang terjadi, membuat kondisi Fan sekarang menjadi demam. Karena, memang tadi sore dia sempat hujan hujanan. Lalu malamya disakiti oleh kakaknya.

"Fan, abang sayang fan" ucapnya kembali. Tak sengaja tangannya menyentuh kening Fan yang kini memanas. Dikira makanan kali, dipanasin,g.

Gio langsung terkejut. Lalu langsung mengompres kening adiknya. Sungguh, yang dilakukan Gio itu membuat Fan serasa ingin menangis kembali. Sedari tadi dia hanya menutup mata, tetapi tidak tertidur sama sekali. Dia mendengar seluruh ucapan kakaknya itu.

***

"Selamat pagi bang!" Sapa Fan yang telah siap untuk bersekolah walau keadaannya masih tidak stabil.

Sebelum itu, Fan sarapan dulu. Nasi goreng dan teh hangat khas Giovani Anendra. Fan mulai menyantapnya sambil memainkan handphone nya sambil tersenyum sendiri.

Gio mengerutkan keningnya, mengapa adiknya tersenyum sendiri? Ada yang aneh.

Gio langsung merampas handphone Fan. Terpampanglah sebuah chat dari seorang lelaki. Yang Fan namakan "masdep"

"Aaaa! Abang jahil!" Gerutu Fan sambil menghentakkan kakinya.

Masdep

Kamu demam?

Nggak kok, fan baik baik aja

Nye nye nye

Apaansi?

Love u

Haha lucu

Emang lucu?

Lucu banget hihi

Mau kaga?

Naon?

Ituloh tadi malam..

Gio yang tadi membacanya, langsung berfikiran bahwa adiknya akan dimiliki orang lain jika adiknya menerima tawaran dari "masdep"

"Abanggg balikin handphone nya Fan!" Gerutnya lagi. Gio tidak mempedulikan geruty adiknya yang dia perhatikan hanyalah sebuah pesan dari "masdep"

Masdep

Jawab ih

Gak aku gak mau!

Tumben bilang aku?

Gue abangnya! Kalau suka ama adik gue lewatin abangnya dulu.

Punten

Mangga

Sip, udah Fi lewatin kan bang?

"Ebuset! Nih anak songong banget!" Ucap Gio kesal. Fan membelalakkan matanya dan langsung merampas handphonenya. Dia melihat jawaban abangnya yang membuat Fan kesal kepada abangnya.

"Aaaaaa! Abang ih! Masa ditolak?!" Ucap Fan menaruh handphone nya di atas meja makan lalu melipat kedua tangannya dan memalingkan wajah nya.

"Abang larang kamu pacaran! Abang gak mau kamu dipacarin!" Ucap Gio tegas.

"Bodo amat!" Ketus Fan mengambil tas nya lalu keluar dari rumahnya, berjalan kaki menuju arah sekolahnya.

"Gue harus tahu nih, siapa si masdep itu!" Ucap Gio pada dirinya sendiri.

"Ebuset! Lima menit lagi masuk!" Ucapnya lagi langsung mengambil tasnya lalu berlari mengambil motornya dan pergi menuju arah sekolahnya juga.

______

HAHAHAHALU BANGET FAN. MAAF YA BANG GIO, HALU NYA FAN MUNGKIN UDAH BUAT BANG GIO RISIH. MAAF.


NEXT KAGA? TENANG AJA, FAN JUGA BAKAL UP TENTANG KAK SARAH AMA BANG GIO KOK!

YAUDAH WASSALAMUALAIKUM!

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang