16 | MAAF DARI LIVEA

1K 89 18
                                    

-cinta itu?.....-
______________

Setelah kejadian tadi, Gio dan Vivi pergi dari tempat tersebut. Diotak Vivi, masih terngiang ngiang ucapan Livea.

Gio menatap Vivi. Gio memegang wajah mulus Vivi. Sedangkan Vivi tidak berani menatap Gio, kepalanya masih saja dia tundukkan.

"Tatap gue" ucap Gio dengan lembut, dengan perlahan Vivi menatap Gio. Sejujurnya, Vivi sangat ingin menatap Gio, tetapi dia takut dilabrak ama mbak Lipea.

"Kak Gio, salah Vivi apa?" Tanya Vivi dengan polosnya membuat Gio gemas akan tingkahnya.

"Kamu itu gak salah apa apa" jawab Gio mencubit pipi Vivi. Vivi kembali tertunduk.

"Tapi kok kak Livea marah marah?"

"Udah ya Vi, gak usah dipikirin" ucap Gio sangat lembut terhadap Vivi. Hati Vivi kini menjadi tenang. Ia kira, Gio akan membela Livea dibanding dirinya.

"Makasih ya kak Gio" ucap Vivi memberanikan dirinya menatap Gio lalu tersenyum manis.

Sarah. Dia melihat kejadian tatap menatap Gio dan Vivi tadi, mulai meneteskan air matanya. Apa Gio benar benar udah gak peduli lagi dengannya?

Sarah mencoba untuk bersabar. Kata kata yang ia ucapkan hanyalah 'lo bukan siapa siapanya Gio!' Semua itu Sarah ucapkan dalam batinnya untuk menguatkan dirinya sendiri.

Cheryl datang, memegang bahu Sarah, lalu memeluk Sarah. Didalam pelukan itu, Sarah menangis sekencang kencangnya. Tetapi tak akan pernah ada yang bisa mendengar suara tangisan tersebut kecuali Cheryl. Tak akan pernah ada yang tahu jika Sarah cemburu, ia sebenarnya marah dengan Vivi, tapi dia tak mempunyai hak sama sekali.

"Udah Sar, tenang, semua cerita cinta itu ada jalannya. Dan jalan itu gak semuanya mulus" ucap Cheryl sambil mengusap bahu Sarah.

Dibelakang itu, terdapat Livea yang juga menangis melihat apa yang dilihatnya itu. Sarah? Menangis? Hanya karena seorang Gio? Yang Livea sendiri pun bisa melawan Gio.

Livea berjalan menuju arah Sarah. Livea duduk didekat Sarah. Cheryl terkejut atas keberadaan Livea, Cheryl sedikit menjauh, takut jika Livea mengejek Sarah lagi.

Livea menggeleng "gak, gue gak bakalan bully lo" ucap Livea meneteskan air mata. Sarah yang mendengar suara Livea, langsung membuka pelukannya, ia menatap Livea dalam. Begitupun sebaliknya.

"Sar, g-gue minta maaf dengan apa yang pernah gue lakuin" ucap Livea terbatah batah. Sarah menunduk. Lalu Livea mendekati Sarah. Cheryl memegang bahu Sarah lalu mendorong Sarah dengan lembut. Dia tak ingin sahabat nya dilukai lagi oleh seorang perempuan berdarah psikopat ini.

"Gak! Gue gak bakalan nyakitin lo lagi! Sumpah! Apa perlu gue sumpah pocong? Supaya lo percaya kalau gue itu berusaha untuk baik! Setelah kejadian gue bunuh Papa Gio, gue sadar! Kalau gue ini seorang perempuan yang bener bener jahat! Udah cukup Ayah gue yang jahat sama gue! Dan gue gak mau kalau diri gue sendiri juga jahat ke orang lain!" Jelas Livea sedikit berteriak dan mengeluarkan banyak air mata. Posisi Sarah tetap menunduk lalu kembali mengeluarkan air mata.

"Gue mohon Sar, maafin gue" ucap Livea lagi sedikit melembutkan suaranya agar Sarah tidak terlalu terkekang.

Sarah menatap Livea. Lalu mengangguk pelan pertanda bahwa dirinya memaafkan Livea. Setelah itu, Livea tersenyum lalu memeluk Sarah dan Cheryl. Berpelukannnnn. Eh, bukan teletubbies ya btw heheh.

Livea membuka pelukannya lalu kini berganti menatap Cheryl "chei, maafin gue ya" ucapnya sambil memegang tangan lembut Cheryl. Cheryl mengangguk pelan.

Ketiganya kini saling menatap lalu kembali berpelukan. Akhirnya, setelah beberapa tahun mereka bermusuhan, hari ini juga bersaksi jika mereka bertiga resmi baikan. Yeyy, kek cerai aja ya, pake resmi resmian haha.

***

Malam hari ini, benar benar sepi. Ditambah suara alunan musik kesukaan Sarah. Lagi lagi Sarah mengambil listnya lalu Sarah menulis semua perasaannya hari ini. Hari yang sama seperti kemarin.

Sarah's list
Hari ini, aku cukup hancur lagi. Tapi, hari ini aku juga sedikit bahagia.  Livea, musuhku, juga sadar atas kesalahannya, entah apa yang merasukinya. Eh, ini bukan lagu ya... Haha.

Melihat Gio dan Vivi saling bertatapan tadi, membuat gue lebih sadar kalau selama ini Gio cuman manfaatin gue. Tapi, semakin gue berusaha untuk move on, semakin gue gak bisa lupain dia. Ya tuhan! Kenapa hidup gue berubah 180° saat Gio udah masuk kedalam hidup gue? Kenapaaaaa????

Huh, sabar Sar. Cinta itu emang buta! Emang tuli! Dan bodoh! Bener bener bodoh. Stupid!
______________________________________

Setelah Sarah mengeluarkan semua apa yang ia pendam tadi, Sarah menutup bukunya, lalu juga menutup matanya mencoba untuk berfikiran jerinih. Dia harus sabar. Nggak boleh gegabah.

Sarah gak boleh langsung marah gitu aja ke Vivi. Siapa tahu Vivi itu masa lalu Gio? Tapi, gak mungkin juga sih. Terus kenapa Gio dan Vivi secepat itu deketnya? Misteri. Dah kek cerita setan ae dah, misteri.

Sarah merebahkan dirinya dikasur kesayangannya. Nana, anjing lucu milik Sarah mendekati Sarah lalu bermanja manja dengannya. Sarah begitu gemas melihat kelakuan anjingnya yang walaupun hewan ternyata bisa peka ke Sarah.

Tiba tiba, pintu kamar Sarah terbuka. Terpampang disana terdapat Papa dan Mama Sarah. Sarah langsung memperbaiki posisinya. Ia duduk dipinggir kasurnya.

"Sar, hal su issoe (kamu bisa melakukannya)!" Ucap Mama Sarah seakan tahu keadaan anaknya sekarang ini.

Sarah mengerenyit "maksud nya?" Tanya Sarah yang berpura pura tidak tahu arti dari ucapan Mamanya itu.

"Mama tahu, kamu lagi patah hati. Tapi mama yakin! Kamu bisa melakukannya dengan cara berjuang!" Ucap Mama Sarah memegang pundak Sarah.

"Dulu Papa juga sering nyakitin hati Mama kamu pas Sma, tapi Papa sadar kalau Mama itu lebih pantas untuk Papa" jelas Papa Sarah membuat Sarah kembali teringat masa masa indah bersama Gio. Setetes air lagi lagi turun dari mata Sarah.

"Hey, anak Papa ini kuat, masa tentang laki laki aja kamu udah lemah gini?" Ucap Papa Sarah sedikit menegaskan suaranya. Sedangkan Mamanya, hanya bisa memeluk Sarah agar Sarah bisa menangis sekuat dan sekeras mungkin dipelukan hangatnya.

"Silahkan menangis, keluarin semua perkataan yang selama ini kamu pendam" ucap Mama Sarah begitu lembut. Sarah mulai mengeluarkan seluruh air matanya. Ia juga mulai berbicara tentang semua yang dia pendam selama ini.

Kedua orang tua Sarah mendengar seluruh ucapan anaknya tersebut. Jujur, Sarah tak ingin mengungkapkan semua itu kecuali ke sahabatnya sendiri. Tetapi karena Sarah mulai tak sadarkan diri, dia akhirnya mengeluarkan semua pendamannya.

________

MAKASIH YA MANTEMAN UNTUK 3k NYA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN CERITA INI YAA! SOALNYA AKU SUKA BACA DAN BALES KOMEN GITU HEHE:)

KALAU MAU NANYA KOMEN AJA!  BAKALAN AUTHOR BALES DENGAN SENAAAANG HATI.

BAGAIMANA PART INI? SERU GAK? ATAU B AJA? KELUARIN SEMUA PENDAPAT KALIAN! JUJUR YA! JANGAN BOONG BOONGAN,OKE?

YAUDAH, AUTHOR TUNGGU KOMEN KALIAN YAAAA! BYE! SEE U TOMORROW!

Follow Instagram
@sarahayyx
@gioanendra
-Fan

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang