18 | PENGUMUMAN

1K 86 15
                                    

Pagi cerah di sma Victory kali ini dibanjiri dengan perbincangan tentang pengumuman seleksi olimpiade kemarin. Entah kenapa, Sarah merasa dirinya tidak akan menang, karena selama dia bertemu Gio, dia jadi males belajar.

Sarah duduk termenung dibangkunya. Memikirkan bagaimana jika dirinya tidak menang seleksi? Apa, Mama Papanya akan memarahi Sarah abis abisan?

Sarah menghembuskan nafasnya secara kasar. Mencoba untuk bisa berfikir jernih.

"ASSALAMUALAIKUM! SARAH, LO MENANG SELEKSI!" Ucap Cheryl yang tiba tiba datang dan teriak histeris sambil membawa selembar kertas yang isinya tentang pemenang seleksi olimpiade.

Sarah terkejut, dia langsung berdiri dari tempatnya lalu mengambil kertas tersebut. Setelah membacanya, Sarah langsung teriak histeris lalu memeluk Cheryl dengan erat. Membuat Cheryl kehabisan nafas.

"Uuuu, gue seneng banget!" Ucap Sarah yang masih memeluk Cheryl.

"Gue gak nyangka Cher!" Ucap Sarah melepaskan pelukannya lalu mengguncangkan tubuh Cheryl.

"Tapi, lo sekelompok Vivi lagi" kata kata Cheryl tadi membuat Sarah melemah. Berarti, jika ada Vivi nanti, pasti ada Gio. Dan kalau ada Gio, pasti dia gak bisa konsentrasi.

Sarah menatap Cheryl, bagaimana jika lomba nanti dia kalah? Dan bisa bisa dia menjatuhkan nama sekolahnya.

Sarah menunduk. Setelah dia berfikir keras, akhirnya dia mempunyai ide untuk pergi menghampiri Vivi.

Sarah pergi meninggalkan Cheryl didalam kelasnha itu. Cheryl yang mengerti langsung mengedikkan bahu lalu duduk dibangkunya.

Sedangkan Sarah berlari mencari Vivi. Sesekali dia menabrak siswa siswi karena dia terlalu terburu buru.

Saat Sarah telah mendapat Vivi, Sarah menghentikan langkahannya, dia melihat ada Gio yang memberikan Vivi sebotol air minum.

"Nanti gue traktir lagi deh!" Ucap Gio tersenyum manis pada Vivi. Vivi tersenyum lalu mengambil botol tersebut dari tangan Gio.

"Bener nih? Apa dompet kakak gak bakalan kering?" Tanya Vivi mengejek Gio.

"Nggak lah! Duit gue kan banyak!" Jawab Gio lalu mencubit pipi Vivi dengan gemas.

Sarah menyandarkan dirinya didinding sambil meneteskan air mata. Tiga hari semenjak Gio bertemu Vivi, dia harus menangis sepagi ini saat melihat Gio dengan Vivi. Semua itu seakan nyata dimata Sarah. Seorang Gio menyubit pipi Vivi? Meneraktir Vivi? Antar jemput Vivi? Jalan jalan bersama Vivi? Dan secepat itu Gio melupakan Sarah? Bangke:(

Tetapi, Sarah menghapus kedua air matanya. Mau bagaimana pun dia harus berdiskusi dengan Vivi hari ini. Sarah memberanikan dirinya untuk mendekati keduanya. Gio dan Vivi.

"H-hai Vi" sapa Sarah dari arah belakang Vivi. Vivi membalikkan tubuhnya, terpampang Sarah yang sedang berdiri lemas dan mata sembab.

"Kak Sarah kenapa?" Tanya Vivi khawatir sambil memegang bahu Sarah. Dengan lembut, Sarah membuka pegangan tersebut, dia risih jika dipegang dengan orang yang sedikit dia benci. Tapi Sarah tidak mempunyai alasan untuk membenci Vivi, karena mau bagaimanapun, Gio dan Vivi mungkin sudah saling mencintai.

"Istirahat pertama nanti kita ke cafe deket sekolah" ucap Sarah membuat Gio mengerutkan keningnya.

"Ha? Kamu mau ajak Vivi bolos? Maaf ya Sarh, bukannya gue gak mau, Vivi menang seleksi, jadi dia harus belajar!" Ucap Gio membuat hati Sarah seperti ditusuk paku. Gatau lagi dah itu kenapa hati bisa ditusuk paku yailahhh>3

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang