19 | MENYESAL

1.1K 93 34
                                    

-mana sempat keburu telat, heem mana sempat-
-sa
_______________

Istirahat kali ini, Sarah sempat berbincang bincang dengan Livea, Cheryl dan anak Revolver lainnya kecuali Gio. Semenjak bertemu dengan Vivi, Gio jarang nongkrong. Gio lebih memilih istirahat bersama Vivi dibanding berasama teman temannya.

Sarah melirik jam tangannya, dengan cepat, Sarah berdiri lalu mengambil tasnya yang sudah dia siapkan saat istirahat tadi. Ngerti kaga?

"Aku pergi dulu ya" ucap Sarah tersenyum lalu pergi meninggalkan teman temannya. Cheryl dan Livea sudah tahu jika Sarah akan pergi belajar bersama Vivi.

Sarah berjalan sambil memainkan handphone nya. Tiba tiba, ada yang menyenggol bahu Sarah.

"Maaf" ucap Sarah tanpa menatap seseorang tersebut. Seseorang itu menahan lengan Sarah. Dan kemudian Sarah ingin memarahi seseorang tersebut tapi niat nya terhenti saat dia menatap seseorang itu. Gio?

"Maafin gue" ucap Gio membuat Sarah menepis tangan Gio. Sedetik, Sarah menatap Gio, lalu Sarah pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Melihat sikap Sarah yang berubah, Gio hanya bisa menarik nafas dalam, menurutnya, memang dirinya pantas diperlakukan demikian oleh Sarah.
Karena dirinya sudah membuat Sarah terluka dalam.

Sarah sedikit kecewa dengan dirinya sendiri yang tadi bersikap dingin pada Gio. Jujur, sikap Sarah tadi hanya spontan, dan Sarah tidak menyangka bahwa dirinya akan melakukan hal tersebut.

Sarah berjalan menuju kelas Vivi. Dia melihat ada Vivi yang sedang sendirian didalam kelas sambil memakan kotak makannya.

Sarah mengetuk pintu lalu menghampiri Vivi.

"Eh, kak Sarah?" Ucap Vivi heran dengan kedatangan Sarah.

"Tadi gue bilang apa? Kita ke cafe deket sini sekarang juga gakpake alesan! Apalagi alesannya tentang Gio" ketus Sarah membuat Vivi langsung mengemas barang barangnya lalu berdiri dari tempatnya. Pertanda dia sudah siap.

Mereka berdua jalan dengan santai. Ada banyak siswa siswi yang memperbincangkan tentang mereka berdua. Bagaimana tidak? Cantik iya pintar iya. Dua duanya the best.

"Vivi!" Teriak Gio sambil berlari menuju arah Vivi dan Sarah. Sarah yang melihat keberadaan Gio langsung melipat kedua tangannya di depan dada lalu memutarkan bola matanya.

"Vi! Kan udah aku bilang, jangan pergi! Kamu itu harus belajar!" Ucap Gio membuat batin Sarah seakan ingin memarahi Gio habis habisan.

"Sini Vi!" Ucap Sarah menarik Vivi membuat Gio semakin bingung, mengapa Sarah begitu judes dengannya sekarang?

"Sar! Lo berubah!" Teriak Gio dari arah belakang Sarah menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap Gio yang sedang berdiri lemas. Dengan langkah cepat Sarah mendekati Gio.

"Coba ulangi sekali lagi? Gue gak denger" ucap Sarah mendekatkan telinganya kemulut Gio.

"LO BERUBAH SAR!" Teriak Gio lebihb kencang membuat semua orang yang berada disekelilingnya memandang dua orang itu.

"Sorry, gue gak denger" ucap Sarah lalu kembali berjalan menuju arah gerbang sambil memegang tangan Vivi erat erat.

"Ini yang namanya karma?" Batin Gio.

***

"Liv!" Teriak Varel sambil berlari kearah Livea yang tidak sengaja lewat didepan muka Varel. Livea dengan sekuat mungkin berjalan dengan cepat, berniat untuk menjaga jarak dengan Varel.

"Liv tunggu!" Ucap Varel sembari menahan tangan Livea. Dengan sekuat tenaga, Livea menepis genggaman Varel namun kekuatan Livea begitu lemah.

"Apasi?!" Tanya Livea bernada kesal. Varel menatap tangan mulus Livea ke wajahnya, lalu, baru saja Varel ingin mencium tangan Livea, Livea udah keburu nampar Varel. Dengan spontan, Varel melepaskan genggamannya

"Fuck!" Ketus Livea lalu pergi meninggalkan Varel yang sedang kesakitan.

Disisi lain, terdapat Gio yang sedang memantau Sarah dan Vivi yang sedang belajar didalam kafe dekat sekolahnya.

"Maafin gue Sar"

Ucap Gio dalam batinnya. Kini, dia sadar kalau dijauhi itu sakit. Apalagi, sudah dibuat nyaman. Gio pergi dari kafe tersebut, dia berjalan sambil melamun, memikirkan nasib nya yang yang sekarang sudah sangat menyesal.

"Bodoh!" Teriak Gio meneriaki dirinya sendiri.

Gio menendang batu yang ada didepannya. Air matanya mengalir deras dipipinya. Kini dia benar benar tahu bagaimana rasanya dijauhi oleh orang yang kita sayang.

'Bang gio mana sempat... Keburu telat! Heem! Mana sempat!' -author

Gio duduk dipinggir jalan dengan gaya yang acak acakan. Dia melamun dan masih mengeluarkan banyak air mata.

"Oh, jadi gitu ya?" Ucap Sarah yang sedang berjalan bersama dengan Vivi. Sewaktu belajar tadi, Sarah tidak bisa fokus belajar karena memikirkan bagaimana perasaan Gio waktu dia bersikap begitu dingin? Dan Vivi yang peka atas perilaku Sarah, langsung menceritakan semuanya pada Sarah sambil berjalan pulang menuju arah sekolah.

Sarah melihat Gio yang sedang duduk dengan gaya acak acakan, langsung berlari menghampiri Gio.

"Gio!" Teriak Sarah sambil berlari mendekatinya. Sarah memegang pipi mulus Gio. Dia benar benar khawatir, mengapa Gio jadi begini?

"Gi, l-lo kenapa?" Ucap Sarah yang ikut duduk disamping Gio. Sebaliknya, Gio berbalik menatap dalam Sarah. Dengan hitungan sedetik, Gio langsung memeluk erat Sarah.

Disisi lain, ada Vivi yang berdiri dihadapan mereka. Terpampang jelas dimata Vivi, Sarah dan Gio berpelukan. Melihat itu, dada Vivi terasa sesak. Entah kenapa. Cemburu? Bisa jadi.

"Tenang Vi. Kak Gio bukan siapa siapa kamu!"

Ucap Vivi dalam batinnya. Iya berusaha menenangkan dirinya agar tidak mudah terbawa perasaan pada Gio.

"Sar maafin gue" ucap Gio berkali kali didalam dekapan Sarah. Tubuh Sarah yang hangat, membuat Gio yang nyaman dipelukannya.

"Iya, gakpapa kok" Sarah mengusap punggung Gio berusaha untuk menenangkan Gio.

"Vivi, pergi ya, assalamualaikum" ucap Vivi dengan pelan lalu pergi meninggalkan Sarah dan Gio yang masih berpelukan. Dia pergi karena ingin mengintropeksi diri bahwa dia bukan siapa siapa nya Gio. Jujur, Vivi cemburu.

"Astagfirullah, kuatkan hati hamba ya Allah" -vivi

_____________

ASSALAMUALAIKUM
MAAF YA, KEMAREN AUTHOR KAGA UP KARENA LAGI SIBUK, SIBUK GALAU.g

AUTHOR MALES UP, SOALNYA KOK SEPI SI? INI UDAH 2 HARI SEPI TERUS, KEK HATI AUTHOR. GAK KEK DULU, YANG BANYAK SEMANGATIN AUTHOR JADINYA KAN AUTHOR SEMANGAT UP JUGA. EH INI KOK MALAH CURHAT.

follow ig:
@sarahayxx
@gioanendra

JAZAKUMULLAH KHAIRAN!
-Fan

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang