'aku cemburu? Maaf, aku gak punya sepatu tinggi, jadi aku gak punya hak'
-Sarah
__________Senin pagi ini cuaca tidak terlalu cerah. Sarah yang sedari tadi sudah siap, tinggal menunggu Papa nya juga yang dari tadi gak selesai selesai make bajunya.
Tiap paginya, Sarah berangkat bersama Papanya. Karena Papa Sarah juga kerja kantoran, jadi Sarah nebeng aja sama Papanya.
"Yuk!" Ucap Papa Sarah bersemangat. Sedangkan ada Mamanya yang sedang berdiri lemas dibelakang suaminya itu.
"Mama gakpapa? Kok lemes si?" Tanya Sarah khawatir.
"Gwenchana (tidak apa apa/oke) Mama cuman rindu temen kamu yang kemarin" jawab Mama Sarah yang membuat Sarah dan Papanya saling bertatapan lalu bergidik ngeri.
"Yaudah, Sarah berangkat ya" ucap Sarah sambil menyalimi tangan Mamanya.
***
Saat sampai disekolah. Sarah memutuskan untuk berkeliling keliling halaman sekolah.
Dengan cuaca yang agak mendung Sarah semakin semangat mengawali hari seninnya.
Tetapi, langkah Sarah terhenti saat Sarah melihat Gio yang sedang mengintip dibalik pintu ruangan kelompok penyanyi.
Sarah mengerenyit, mengapa Gio tersenyum sendiri? Apa yang terjadi dibalik pintu itu? Untuk menjawab pertanyaannya. Sarah agak mendekat, dan ia mendengar suara piano dan suara perempuan yang sedang bernyanyi.
Didaun yang ikut
Mengalir lembut
Terbawa sungai
Keujung mata...Dan aku mulai takut
Terbawa cinta
Menghirup rindu
Yang sesakkan dadaJalanku hampa
Dan kusentuh dia
Terasa hangat
Oh didalam hatiKupegang erat dan
Kuhalangi waktu
Tak urung jua
Kulihatnya pergi...(Ps: dulu, itu salah satu lagu kesukaan nya author setelah tahu lagu lagu k-pop dan inggris, ini kok malah ceritain kehidupan sendiri ya?)
Setelah perempuan berhijab itu bernyanyi. Gio langsung bertepuk tangan. Kagum dengan adik kelas nya itu. Sudah pintar bermain piano, pinter nyanyi lagi.
Perempuan itu berbalik, terkejut karena ternyata sedari tadi ada yang mengawasinya. Perempuan itu menutupi wajahnya lalu berusaha untuk keluar, tetapi usahanya tidak dapat ia lakukan karena Gio menghalanginya.
"Dua jempol untuk kamu" ucap Gio sambil memberikan jempol kepada perempuan tersebut. Sedangkan perempuan itu hanya tersenyum datar lalu berusaha untuk keluar lagi.
"Kok ngehindar si?" Tanya Gio yang membuat adik kelasnya itu membuka wajahnya yang awalnya ia tutup menggunakan jilbab nya.
"M-maaf kak, Vivi mau latihan nyanyi udah ditungguin" ucap perempuan tersebut yang bernama Vivian Al-Athrus. Seorang gadis belasteran Arab - Indonesia. Plus, seorang pemenang juara pertama mewakili Indonesia untuk membaca Al-Quran di Arab.
Saat itu, namanya sempat trend, tetapi sekarang ia sudah tidak dikenal lagi karena ia ingin fokus untuk belajar dari pada menerima undangan acara show. Tapi inget ya guys! Vivi bukan nama anjingnya Sehun, yang imutnya kek imut author. Hehe:)
Gio sempat kagum melihat wanita itu. Kulit putih bersih. Dan bibirnya yang berwarna merah mudah alami.
Di sisi lain...
Sarah sedang berjalan sambil melamun disepanjang koridor sekolah. Jujur, Sarah cemburu. Tetapi Sarah tahu dan sadar diri, dia bukan siapa siapa nya Gio. Sahabat saja bukan, apalagi pacar?"Duar!" Teriak Cheryl sambil memegang bahu Sarah dari belakang.
"Eh ayam berkotek!" Ucap Sarah spontan yang membuat Cheryl tertawa terbahak bahak.
"Pffttt..... Hahahahhahahahaha" tawa Cheryl meledak saat mendengar ucapan Sarah tadi.
"Ih! Apaansi Cher!" Ucap Sarah cemberut.
"Ini neng Sarah kok pagi pagi udah cemberut si?" Tanya Cheryl sambil menatap dalam Sarah.
"Ha! Gue tahu! Lo cemburu kan?!" Ucap Cheryl penuh selidik. Sarah mengerenyit.
"Lo tahu?" Tanya Sarah
"Iyalah! Gue tadi lihat lo lagi ngintip Gio yang juga ngintip diruangan kelompok penyanyi. Terus disana ada Vivi" jelas Cheryl.
"Oh... Namanya Vivi" ucap Sarah pada dirinya sendiri. Cheryl melipat kedua tangannya didepan dada. Dia tahu kalau sahabatnya itu pasti sangat cemburu. Padahal, dia dan Gio gak punya hubungan sama sekali. Apa... Sarah suka sama Gio? Itu udah pasti! Karena gak mungkin ada rasa cemburu kalau gak ada rasa cinta.
***
Jam istirahat saat ini, sama seperti jam istirahat yang lalu. Berkumpul bersama geng Revolver sambil bercanda. Tetapi, Sarah memilih diam dan berpura pura tersenyum saat mereka tertawa. Sesekali Sarah melirik Gio yang sama sekali tidak pernah melirik nya.
"Inget Sar! Lo gak punya sepatu tinggi, jadi lo gak punya hak! Untuk cemburu"
Batin Sarah berusaha untuk menguatkan dirinya.
"Sar, lo kok lemes gitu?" Tanya Rey penasaran. Selain Cheryl, Rey juga sahabat terdekatnya. Cheryl dan Rey itu adalah dua orang malaikat yang selalu membantunya.
"H-ha? Nggak kok!" Jawab Sarah berpura pura untuk semangat.
"Kamu ada masalah ya?" Tanya Rey lagi. Yang membuat semua orang mengerutkan dahinya, ada apa dengan Sarah yang sedari tadi hanya diam?
Tiba tiba, ada seorang perempuan yang tidak sengaja menumpahkan minumannya ke baju seragam Gio.
"Astagfirullah! M-maaf kak, Vivi gak sengaja" ucapnya sambil mengusap usap baju Gio. Hal itu membuat Sarah geram. Ditambah lagi, Gio menatap Vivi sambil tersenyum.
"Gakpapa kok! Sans!" Ucap Gio ramah terhadap Vivi. Sarah sudah tidak bisa menahan cemburunya lagi, ia memukul meja lalu pergi dari tempat itu.
"Lah? Ngambek lagi?" Tanya Raffa bingung yang membuat semua orang menatap nya dengan datar.
"Sekali lagi maaf ya kak" ucap Vivi tersenyum datar lalu pergi meninggalkan Gio.
Sedangkan Cheryl bangkit dari duduknya dan berlari mengejar Sarah. Gio mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Sarah? Kenapa marah gak jelas gitu? Aneh.
_______
GIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG VIVI? KALAU TERUS TERUSAN GIO BAIK KE VIVI, VIVINYA BAKALAN PUNYA PERASAAN YANG SAMA GAK YA? SAMA SARAH?
MAAP YAK. AKU BUATNYA PENDEK MULU GAK PERNAH PANJANG PANJANG, KARENA KALAU YANG PANJANG ITU MIE REBUS, IYE GAK? HEHE, JUST KIDDING
Follow ig:@sarahayyx
@gioanendra
-Fan
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionSarah Ayu Larasati. Gadis cantik dan pintar yang dijuluki sebagai good girl disekolahnya. Ia adalah gadis yang ceria. Humoris. Baik dan perhatian. Namun, kehiudupannya berubah drastis saat kata "cinta" mendatangi kehidupannya. Kehidupannya yang awal...