Fall - 6.

897 110 3
                                    

NamGi-

.

.

waktu berjalan cepat,dari hari menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. tidak berasa emang,namun emang begitu adanya.

jungkook hari ini sudah harus pulang ke london,buat lanjutin hari kuliahnya yang bakal dimulai lagi lusa.

"makasi ya hyung uda kasih aku nginep disini".ujar jungkook pada namjoon.

"lah,kau kaya sama siapa aja kook".namjoon menepuk pelan punggung jungkook,"cepat lulus my bro. biar bisa cepet tinggal lagi disini".

"hehe iya hyung".

"aigoo jungkookie,kenapa cepet banget uda mau balik sih?". rengek seokjin sembari menarik jungkook untuk dipeluknya.

"e-eh noona nanti perutnya kegencet".ujar jungkook karena seokjin menariknya ckup kencang.

seokjin uda hamil 3 bulan omong².

"uh,noona akan sangat merindukanmu".ujar seokjin berakhir memeluk jungkook dengan jarak. ya takut juga ngegencet babynya didalam.

"hehe iya.. aku juga bakal kangen sama masakkan noona".cengir jungkook.

"uda siap kook?".tanya yoongi yang baru turun dari lantai 2. dia yang bakalan anter jungkook ke bandara.

jungkook mengangguk,"yuk jalan".

"kalian hati-hati ya".ujar namjoon.

"byebye kookiee".-seokjin.

"bye noona,bye hyung. see u again".ujar jungkook.

"yoongi pergi dulu".pamit yoongi.

namjoon dan seokjin mengangguk,menatap jungkook dan yoongi yang sekarang uda lagi jalan ke arah mobil milik keluarga kim.



"yoon".panggil jungkook.

"hm?".

"nanti pas aku uda balik kau jangan sedih-sedih terus ya. u must be strong".

yoongi mengangguk kecil,"ya.. i know".

"tapi kalau kau ingin menangis,jangan lupa telepon aku. seengaknya berbagi bebanmu padaku".

"ciee sosweet banget sih jungkook".ledek yoongi.

wajah jungkook agak memerah,"y-ya kan.. habis aku gamau loh sahabatku stress dan sedih terus. masalahnya aku jauh jadi gabisa hibur dirimu seperti kemarin-kemarin".

"kkk,iya jungkook. makasih banget karena kau sudah pulang dan selalu ada untukku".ujar yoongi lalu menelusup masuk kedalam pelukan jungkook.

jungkook tersenyum tipis,membalas pelukan yoongi dengan penuh sayang. "sudah kewajibanku sbg sahabat yang baik,yoon". dan.. sudah seharusnya karna aku tidak bisa melihat orang yang ku cintai sedih -lanjut jungkook dalam hati.

..

"duh,kok kacamata ku gaada ya?".bingung seokjin.

"kenapa sayang?".tanya namjoon ngeliat istrinya yang lagi obrak abrik laci nakas dan juga sekitaran kamar.

"itu loh joon,kacamata ku hilang. aku lagi pengen baca novel. kamu tau ga kacamataku dimana? atau mungkin kamu ada lihat?".

namjoon menggeleng,"coba kamu inget-inget terakhir kamu taruh dimana?".

"justru aku lupa makanya aku nanya,ck".geram seokjin sebal juga sama sang suami.

namjoon nyengir,"eh.. bukannya kemarin itu kamu sempet main kekamar yoongi?".tanya namjoon.

"ohiya ya.. apa ketinggalan dikamar yoongi?".

"bentar. biar aku yang pergi cariin. kamu duduk aja,jangan terlalu banyak beraktifitas nanti kamu cape".

"hehe,makasih suamiku".

"sama-sama honey".ujar namjoon melayangkan sebuah kecupan singkat di dahi seokjin kemudian melangkah menuju lantai 2 kamar yoongi berada.



namjoon saat ini sedang mencoba mengedarkan mata tajamnya untuk menemukan kacamata milik seokjin. dan bingo! namjoon melihat kacamata seokjin tepat berada di meja kerja yoongi. 

"well,aku benar kan".ujar namjoon sembari tersenyum bangga karena tebakannya soal kacamata seokjin yang ada di kamar yoongi terbukti benar.

dan tanpa sengaja mata namjoon mendapati sebuah foto familiar di meja yoongi,atau lebih tepatnya ada di atas sebuah buku yang terbuka.

foto pernikahannya dengan seokjin yang tercoret oleh spidol.

"what the..?".gumam namjoon bingung. 

lantas mata namjoon makin melebar ketika tidak sengaja membaca tulisan yang ada dibuku tersebut.

'kenapa bukan aku yang bersanding bersama namjoon? kenapa harus kim seokjin?'.

namjoon membeku,namun tangannya mencoba untuk membuka lembar selanjutnya.

'aku benci fakta bahwa aku cemburu melihat namjoon begitu cocok dengan seokjin.. melihat bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain. membuatku merasa hancur sekaligus kalah bahkan sebelum berperang'

"k-kkh.. a-apa-apan ini?".gumam namjoon tidak percaya.

sret.

'kenapa aku harus dilahirkan sbg adiknya namjoon? kenapa Tuhan? kenapa juga Engkau harus membuatku mencintai kakakku sendiri?'.

darah namjoon berdesir hebat,bahkan sekarang tubuhnya sudah gemetar. 

"y-yoongi..".gumamnya lirih.

##

yoongi baru saja memasuki rumahnya,dengan wajah ngantuk karena tadi sebenarnya juga ia dipaksa untuk mengantarkan jungkook. 

"yoongi? sudah pulang".sapa seokjin pertama kali.

"ah.. ne eonni".balasnya. kemudian mata yoongi tidak sengaja menangkap raut dingin dan datar yang namjoon berikan padanya. "oppa,kau kenapa?". seakan peka yoongi bertanya.

namjoon hanya menggeleng singkat,kemudian beralih untuk merangkul mesra pinggang seokjin. "sayang,apa yang sedang aegi lakukan sekarang?".

seokjin terkekeh dan membalas perlakuan mesra namjoon,total lupa adanya yoongi yang terluka melihat itu semua. dan namjoon,merasa senang karena ia berhasil membuat yoongi berjalan naik ke kamarnya dengan wajah seakan menahan amarah.

"maaf yoongi-ah.. hanya ini jalan terbaik".batin namjoon.


brak!

yoongi menutup pintu kamar dengan dibanting kemudian ia langsung bersender dipintu. membiarkan tubuhnya meluruh turun hingga ia terduduk.

"kim yoongi.. ayo.. kau harus kuat".gumam yoongi pada dirinya.

"kau harus bi-- hiks.. kau harus bisa hiks..".

dan akhirnya,yoongi kembali lemah dan hancur. 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

tbc.
vomment and bwre of typo,thanks!

.

.

.

.

.

.

enjoy! monroelv.



× 𝑭𝒂𝒍𝒍 × | ɴᴀᴍɢɪ [𝐆𝐒!] ✓.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang