05. CHAVANA

211 87 18
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

💞

Abzas sedang asik berlempar beberapa lelucon dengan teman-temannya, mereka sedang berjalan dikoridor sekolah diikuti tatapan kagum dari siswi-siswi. Namun guyonan lelaki itu terhenti ketika melihat Chavana yang sedang tertawa bersama Agiar dimading sekolah, mereka berdua nampak begitu akrab sekali. Ia lirik tak suka kearah mereka berdua.

"Abang pilih yang mana perawan atau janda?Asek-asek jos!"heboh Jaka berjoget-joget ria sambil melayangkan kiss bye kearah para siswi-siswi sontak membuat koridor ramai dan berisik bukan main ulahnya

"Jos! Jos! Jos!"seru Putra yang menepuk-nepuk pantatnya dan memacungnya ke belakang lalu menggoyang-goyangkannya kearah teman-temannya

"Heh pantat lo tepos! Gak ada bandingnya sama pantat babi"

"Woah gak terima gue pantat bohai gini disamain sama pantat babi, dugong aja kalah ini.."

Kini teman-teman Abzas mencibir, Gani melihat kearah Abzas dengan bingung lalu menyikut lengan Bernian yang bernyingit bingung.

"Tuh Abzas liat apaan sih, serius amat jangan serius-serius atuh kalau ujung-ujungnya gak serius kan sakit hati akoh"

"Buset korban PHP lo?"Bernian terkikik membuat Gani dilema memasang wajah sok dramatis. Sontak yang lainnya sibuk sendiri melihat arah pandang Abzas

"Cemburu tuh kayanya" Putra melirik kearah pandang sahabatnya yang diam ditempat sembari menatap seorang gadis juga lelaki sesekali tertawa dimading sekolah, Panji ikut-ikutan karna dari tadi keasikan ngupil dan gak ngenyimak apa yang mereka sibuki

"Lo mah gibah gak ngajak-ngajakin gue! Gibah apaan nih?"

Panji mengikuti arah tunjuk Gani yang menampakkan Chavana dengan Agiar sedang bercanda-canda ria, lelaki itu melirik Abzas sambil memasang senyum smirknya. Dirinya punya ide ingin mengusili lelaki itu.

"Yaampun itu Chavana sama Agiar cocok ya" itu, Panji. Abzas langsung melayangkan tatapan elangnya kearah temannya itu. Entah mengapa ia tak suka perkataan Panji barusan, seolah ada rasa aneh yang bergejolak dihatinya

"Eh setahu gue sih mereka pacaran"

"Oh ya!?"suara Abzas meninggi menatap tak bisa diartikan kearah teman-temannya yang tertawa terbahak-bahak. Sialan! Dia dibohongin namun ada perasaan lega dihatinya

Dengan gontai ia berjalan mendekati Chavana, ia menatap lamat-lamat kearah gadis itu lalu tersenyum mendapati Chavana yang menyadari kehadirannya.

"Ck males banget sih"gerutu gadis itu yang berjalan mendekati Agiar yang menempel-nempelkan kertas dimading, mereka berdua asik berbincang tanpa memperdulikan kehadirannya

"Nggak kok Van"ucap Agiar mengelus-elus puncuk kepala Chavana sontak membuat hatinya menjadi panas, tak tahan ia menarik pergelangan gadis itu dan membawanya pergi jauh dari mading sekolah. Banyak yang menatap mereka berdua, apalagi kejadian itu membuat siswi-siswi menatap kepo kearah mereka berdua. Sejauh itukah hubungan mereka? Karna terlihat mereka berdua semakin hari semakin dekat, Entahlah mereka merasa begitu.

Lelaki itu menatap perbedaan Chavana didekatnya dan didekat Agiar sungguh berbanding balik. Ia tak memusingkan hal itu, dirinya menatap sedikit tajam kearah gadis dihadapannya ini.

CHAVANA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang