15. CHAVANA

105 34 5
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

' Semua perlakuanmu tanpa sadar menimbulkan sebuah rasa namun hati masih tak menentu, dan bertanya rasa apa itu sebenarnya '

💞

Bel istirahat telah berbunyi, kini siswa/siswi berhamburan keluar kelas dan langsung menyerbu kantin. Alhasil kantin kini padat akan murid-murid yang kelaparan bahkan tempat duduk pun tak tersisa. Chavana dan kedua sahabatnya sedang asik melahap makanan mereka masing-masing, namun kedamaian makan mereka terusik ketika ada seseorang yang mengebrak meja tempat mereka bertiga duduk hingga membuat mereka bertiga sedikit tersedak karna kaget.

BRAKK

"Kenapa sihhh? Lo gak liat apa orang lagi makan!? Mata lo dimana sih gak puas banget lo gangguin kita-kita!"desis Chavana tajam ia tak habis pikir dengan Nara, gadis itu benar-benar keterlaluan untung saja dirinya cepat-cepat minum. Kini mereka menjadi sorotan dikantin, banyak pasang mata melihat kejadian itu dengan saksama

"Kenapa gak suka lo?"

Farlhea yang muak pun berdiri mengebrakkan meja menatap tak suka kearah Nara dkk, hal itu membuat Nara tersenyum devil berhasil memancing amarah mereka.

"Lo gak usah cari masalah deh! Hidup lo datar banget ya? Sampe gabut bener pengen cari masalah terus sama orang-orang"

"Jaga ya mulut lo! Lo bertiga tuh gak jauh dari kata cabe tau nggak, Mau jadi jagoan lo sok-sok ngelindungin sahabat lo yang malang itu"

"Cih bahkan lo gak jauh dari saudara dugong"ucap Chavana menyahut lalu ia menyeruput minumannya dengam santai dan menganggap keberadaan Nara dkk seolah tidak ada dihadapannya saat ini

"LO TUH YA GAK SADAR DIRI BANGET SIH, NGACA DONG!"

Chavana meringis ia menutup telinganya ketika suara toa milik Nara keluar, ia menatap gadis itu dengan sinis. "Gak usah teriak-teriak bisa? Gue kasihan nanti sama lo kalau ada berita pita suara lo putus"

"Sialan lo!!" Nara muak ia menjambak rambut Chavana membuat gadis itu meringis bukan main, Nabila dan Farlhea langsung saja mendorong-dorong tak terima kearah Nara

"Eh apaan sih lo"kesal Nabila dan Farlhea yang mendorong-dorong Nara

"AWASSSS!! GUYS TAHAN MEREKA BERDUA"ucap Nara memberi arahan pada teman-temannya, ia mendorong Chavana hingga gadis itu terjatuh dilantai kantin yang dingin. Kantin riuh bukan main, sedangkan Nabila dan Farlhea mencoba mendorong para dayang yang mencoba menahan mereka berdua

Chavana meringis kesakitan, kepalanya sedikit pusing akibat jambakan cukup kuat dari Nara ia mencoba bangkit dan menatap tak suka kearah Nara yang tersenyum menang. Gadis itu kembali melancarkan aksinya ia kembali mendorong Chavana ke lantai dan menjambak rambutnya lalu melayangkan tamparan sedikit kuat.

PLAK.

"Udah berapa kali gue ingetin lo untuk jauhin Abzas?, ini akibatnya kalau masih nggak denger perkataan gue! Gue gak bakal main-main dengan ucapan gue, ngerti kan lo!?"teriak Nara tepat diwajah Chavana karna kesal gadis itu mendorong Nara hingga punggungnya terbentur akan kursi tempat mereka duduk tadi

"Mau lo apa sih? Gue udah berusaha sabar ya hadapin elo"

Chavana bangkit berdiri ia mengibas-ngibaskan roknya, dirinya langsung saja menutup wajahnya dengan tangannya ketika tau Nara ingin menyiramnya dengan jus. Kantin yang tadinya riuh kini menjadi hening, Chavana bingung kenapa tidak ada tanda-tanda dirinya disiram oleh Nara.

Gadis itu membuka matanya ia mendapati tubuh jangkung dihadapannya, ia mengenal tubuh tegap ini dan aroma tubuh ini. Tunggu-tunggu ia merasa ada yang tidak beres dengan ini semua, ada perasaan aneh pada dirinya.

CHAVANA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang