25. CHAVANA

97 20 10
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

' Cinta itu bagaikan api, dia  menghangatkan perasaan namun bisa membakarkan perasaan. Dimana dapat merasakan keduanya ketika mengenal kata cinta'

💔


Seorang gadis sedang duduk dibalkon kamarnya sambil bertelponan dengan seseorang, itu Chavana. Dia menikmati angin malam dan pemandangan langit hitam yang ditaburi bintang-bintang bersinar.

"Suara serak-serak gini pasti baru bangun ya?"

"Iya capek ama ngantuk banget soalnya"

"Lah emang sore tadi ngapain coba?"

"Main ps sama Panji sampe mampus"

"Gak sekalian sampai mati!?"

"Okey boleh dicoba nanti"

Chavana mencibir mendengarnya lalu suara serak lelaki itu kembali terdengar.

"Lagi ngapain?"

"Duduk dibalkon, udah sholat magrib belom?"

"Kalo baru bangun gini pasti belom hehe, sebentar lagi kayanya"

"Awas ditunda-tunda!"

"Iya sayang ututu perhatian banget deh"

"Dih lebay!"Gadis itu terkekeh begitu juga Abzas yang berada disebrang sana yang ikut terkekeh, lalu ada suara perempuan terdengar disebrang sana

"Hai Abzas kamu lagi ngapain?"

"Lho Isnia? Ngapain?"

Chavana terdiam mendengar percapan lelaki itu dengan seorang gadis disebrang sana, untuk apa Isnia kerumah Abzas malam-malam ini?. Sedekat itukah mereka? Chavana yakin mereka bukan hanya teman SMP namun sepertinya mereka sahabatan, mungkin?.

"Kok gitu sih biasanya jugakan dulu-dulu aku sering kerumah kamu, aku tuh kesini kangen sama Bunda Fella, Kak Rena sama kamu juga hehe."

"Oh ya kamu lagi telponan? Sama siapa?"

"Sama pacar gue, ya gak pacar?"lelaki itu terkekeh namun Chavana diam saja tak menjawab karna beberapa pertanyaan memenuhi kepalanya membuat ia sedikit jengah

"Halo Van? Lo masih disanakan?"

"Eh aku mau kenalan dong sama dia!"

Disebrang sana Isnia mendekati lelaki itu yang sedang rebahan dikasurnya, Abzas kembali bersuara memastikan tak ada suara gadisnya. Ia sedikit khawatir takut Chavana kenapa-kenapa.

"Van? Halooo!"

"Eh iya gak usah teriak juga kali Zas"

"Kenapa sih diem aja?"

"Tadi kewc hehe"alibi Chavana agar tak membuat lelaki itu khawatir dan memancing beberapa pertanyaan padanya

"Kirain ada yang culik nih Isnia mau ngomong sama lo, gue sholat dulu ya?"

"Oh Oke"

"Halo, nama lo siapa?"

"Hai gue Chavana.."ucapnya sedikit ragu

"Gue Isnia sahabat kecilnya Abzas, lo yang dikantin waktu itu kan?"

"Iya"

"Sahabat kecil ya?"batin Chavana rupanya benar mereka sahabatan pantas saja dekat

CHAVANA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang