08. CHAVANA

149 63 4
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

💛

Gerbang yang menjulang tinggi terbuka luas menampilkan mansion yang cukup besar dan megah, terdengar derup motor sport memasuki kawasan mansion tersebut lalu motor sport itu berhenti.

"Masuk aja dulu, gue mau masukin motor ke garasi"perintah Abzas yang tentu ditolak mentah-mentah oleh gadis yang dibawa lelaki itu

"Nggak! Gue bisa tungguin elo kok"

Abzas mengangguk lalu memasukkan motornya ke garasi dan setelah itu mengajak Chavana untuk memasuki mansion milik orang tuanya. Saat masuk mereka berdua disambut oleh bau masakan dari dapur, sepertinya Bunda Abzas lagi memasak.

"Duduk dulu sepertinya Bunda gue lagi masak, tunggu ya"

Gadis itu mengangguk dan memanjakan matanya menatap beberapa foto keluarga dan lukisan-lukisan yang tertempel pada dinding ruang tamu. Senyuman terukir ketika mendapati foto Abzas sewaktu kecil, ia sangat yakin itu Abzas.

Ia menduduki sofa empuk diruang tamu sembari menunggu kedatangan Abzas juga Bundanya. Lelaki itu pergi ke dapur dan benar saja ia mendapati Bundanya yang lagi menyiapkan makanan.

"Bunda.."panggil Abzas sontak membuat wanita paruh baya itu menoleh dan tersenyum manis lalu berjalan mendekati putranya itu

"Udah pulang toh"

"Iya, Abzas bawa tamu istimewa lho"

"Tamu istimewa? Siapa?"raut bingung Fella tercetak diwajahnya yang tak terlihat kerutannya, Abzas hanya menunjukkan senyuman tipisnya dan entah mengapa membuat Fella tertuju satu nama dipikirannya

Fella mencubit pelan hidung Abzas lalu terkekeh, "Kayanya Bunda tau deh.."

"Siapa hayo! Itu dianya lagi nungguin kita diruang tamu,"

Fella dan Abzas berjalan menuju ruang tamu, mendengar suara orang mendekat membuat Chavana menoleh kearah dimana wanita paruh baya dan lelaki berumurannya sedang berjalan kearahnya.

"Udah Bunda duga"ucap Fella yang kini menampilkan senyum hangatnya dan Chavana berdiri lalu menyalami wanita paruh baya itu dan tak lupa membalas senyuman hangatnya juga

"Halo Chavana, apa kabarnya? Bunda seneng banget tau kalau kamu kesini"

"Hai Tante, Baik kok hehe"

"Bunda aja ya manggilnya oke"Fella terkekeh dan mengelus pelan puncuk kepala Chavana, gadis itu mengangguk sembari tersenyum manis

"OH SAYANG KU KAU BEGITU SEMPURNAAAAAAAAAA"

Perempuan yang baru saja menuruni tangga itu terdiam lalu wajahnya memerah saat mendapati Adiknya, Bundanya dan satu gadis yang ia tak kenali menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Dirinya benar-benar malu dan ia hanya menunjukkan cengirannya untuk menutupi rasa malu.

"Duh Rena volume suaranya bisa dikecilin gak? Ada tamu lho ini gak sopan hus!"peringat Fella membuat perempuan bernama 'Rena' itu meringis

"Udah tau suara jelek masih aja mau nyanyi bisa pecah gendang telinga gue"

"Awas aja lo!"

CHAVANA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang