[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]
💘
Chavana menuruni anak tangga ia hendak berjalan ke dapur ingin melihat ritual Mamanya dan Bik Lia yang sedang memasak namun pergerakannya terhenti saat mendengar ketokan pintu. Langsung saja ia berjalan membukakan pintu dan betapa senangnya dirinya saat mendapat seseorang yang ia sayangi, itu Ayahnya. Dirinya menghambur ke pelukan pria berumur 43-an yang ikut memeluknya dan mengacak rambutnya gemas.
"Ayah ih kangen"ucapnya dengan nada sedikit manja
"Ayah juga kangen dong sama putri kecil"Ferdian terkekeh, selama 5 bulan ini dirinya ada tugas diluar negeri dan mau tak mau meninggalkan anak dan istrinya. Chavana mempersilahkan Ayahnya untuk masuk dengan membantu membawa koper.
"Mama oh Mama!"teriaknya memanggil Arneta, merasa terpanggil wanita paruh baya itu berjalan keasal suara sambil berdecak pinggang
"Apa sih Ka–Eh Ayah!?"
"Hai Ma"sapa Ferdian menampilkan cengiran dengan haru Arneta berlari dan memeluk suaminya, sungguh ia benar-benar rindu dengan suaminya 5 bulan waktu yang cukup lama baginya.
"Ayah kok gak bilang sih kalau udah pulang,"
"Biar kejutan hehe"
Setelah asik melepas rindu juga asik berbincang-bincang, keluarga kecil itu berkumpul diruang keluarga sambil membuka oleh-oleh yang dibeli Ferdian.
"Kak bantuin Mama dulu yuk jangan main hp mulu!"
Chavana menoleh lalu bangkit dengan malas dan menaruh ponselnya ke meja dan berjalan dibelakang wanita paruh baya untuk ke dapur menyiapkan makanan. Melihat anaknya yang nampak malas-malasan Ferdian hanya menggelengkan kepalanya.
Dddrtt Dddrtt
Panggilan suara dari Kutu kupret
Ferdian melirik kearah ponsel anaknya yang nampak bergetar terlihat ada seseorang yang menelpon anaknya, dengan ragu pria itu mengangkat teleponnya.
"Assalammualikum Van lagi apa?"
Itu suara lelaki, Ferdian menatap layar ponsel anaknya lalu menjawab. "Waaikumsalam ini saya Ayahnya Chavana"
Abzas terdiam dan sesekali meringis disebrang sana, ia tak salah hubungkan? Tidak ini benar nomor Chavana tapi kenapa yang mengangkatnya Ayahnya mungkin gadis itu sedang sibuk.
"Eh selamat malam om, em.. Apa Chavananya ada?"
"Dia lagi bantuin Mamanya masak, kamu pacarnya ya?"
Cukup lama lelaki dan pria itu berbicara lewat ponsel dan Ferdian mengajak Abzas untuk makan malam bersama. Chavana yang telah membantu Arneta menyiapkan makanan kini kembali bersantai ingin menonton diruang keluarga.
"Kak tadi ada Abzas telpon kamu"beritahu Ferdian membuat gadis itu memandang ayahnya dengan kikuk
"Ayah angkat ya telponnya?"
"Iya, Ayah ajakin dia untuk makan malam bersama malam ini"
"MALAM INI!?"pekik gadis itu membuat Arneta yang bergabung dan duduk disebelah suaminya menatap aneh dan bingung kearah anaknya itu
"Kenapa sih Kak teriak-teriak"
"Enggak. Yah..."
"Kenapa? Emangnya Ayah salah ya ajakin Abzas buat makan malam bersama?"tanya Ayahnya bingung
"Ayah ngajakin Abzas buat makan malem bersama ya? Wah ide bagus tuh"
"Besok aja deh makan malamnya jangan hari ini"usul Chavana namun ditolak dengan pria dan wanita paruh baya itu, sontak Chavana mendengus
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAVANA [Tahap Revisi]
Teen Fiction"Berjuang mendapatkan cinta lo itu emang gak mudah, semuanya emang gak bakal berjalan mulus saat kita berjuang pada sesuatu" -Abzas Faisal "Sejak awal dia bersikap aneh?atau tertuju ke manis? Gue gak tau, karna gue semakin lama semakin nyaman dengan...