23. CHAVANA

94 23 2
                                    

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

"BANGUN SEMUANYA KITA BAKAL LAKUIN LARI PAGI DAN SENAM PAGI!!"teriak seseorang dari luar tenda membuat orang  yang berada ditenda kesal setengah mati karna mengganggu aktivitas tidurnya, namun ada sebagian dari mereka yang langsung membuka matanya dan cepat-cepat keluar tenda saking excitednya

"BANGUN!! BANGUN!! DAN KUMPUL SEKARANG YANG TELAT BAKAL KENA HUKUMAN, SATU DUA.."

Cepat-cepat siswa-siswi langsung keluar dan berkumpul persetan dengan wajah habis bangun tidur air liur sudah kemana-mana, banyak dari mereka yang mendumel tak terima karna sudah mengganggu tidur cantiknya.

"TIGA! YANG TERLAMBAT SILAHKAN LOMPAT KATAK UNTUK SAMPAI KESINI"

"Yah Pak... "desahan kecewa dari beberapa siswa-siswi yang terlambat kumpul mau tak mau mereka pasrah lompat katak hingga mencampai tempat yang diutuskan untuk berkumpul.

Orang-orang sibuk berbaris namun datang Abzas dan ketujuh temannya asik berjalan santai padahal mah mereka telat melihat itu Pak Roni dan guru-guru lainnya merasa jengah dan malas untuk meladeni mereka membuang tenaga saja.

"Baiklah dengar baik-baik, kita akan lakukan lari pagi berpasang-pasangan dan berlari dengan tiap-tiap kelas dipastikan tidak ada yang menerobos barisan dan berlari dengan tertib, mengerti??"

"Mengerti Pak"jawab lesu dari murid-murid lalu nampak berisik sekali rupanya murid-murid yang sibuk mencari pasangannya untuk berlari pagi

"Lo sama gue"tegas Abzas yang tiba-tiba datang merangkul Chavana, gadis itu hendak menolak namun segera mungkin ia tegaskan kembali bahwa dirinya tak suka dibantah

"Gak ada penolakan dan gak suka dibantah!"

Chavana menghela nafas jengah ia menatap tak enak kearah Nabila yang tadinya menjadi pasangan larinya namun gadis itu menjadi excited dan menyuruh untuk dengan Abzas saja. Setiap kelas kini berbaris rapi lalu mulai melaksanakan kegiatannya, Abzas menautkan jari-jemarinya dengan jari Chavana dan membawanya untuk lari bersama.

"Hari ini udah pulang ya?"

"Iya mungkin sore kita bakal pulang"ucap Abzas yang kini membawa gadisnya kembali berlari, mereka mengikuti arah lari pada orang didepan mereka berdua

"Padahal mah gue masih betah kalo kemah-kemah kek gini, seru deh"

"Iya apalagi ditemani gue tambah betah ya kan?"gombal lelaki itu mengerling nakal mata kanannya membuat gadisnya mendengus

"Sa ae tainya kuda"

"Kok gue disamain tai kuda sih? Gak bisa bagus dikit Van? Ganteng gini.."Chavana tertawa melihat ekspresi Abzas dan mereka berdua melanjutkan aktivitas larinya dengan keringat yang kini mulai keluar dan membasahi dahi.

"Eh gak boleh nerobos Abzas!"peringat Chavana yang diabaikan lelaki itu ia lebih memilih menerobos karna orang didepan mereka sangat-sangat lambat menurutnya. Ia paling malas harus memelankan larinya untuk menunggu orang didepannya yang berlari dengan lambat, pilihan yang tepat adalah menerobos.

"Huft lo ini! "

Gadis itu meringis ketika orang yang mereka terobos tadi menggerutu tak karuan kearah mereka berdua melihat itu Abzas langsung menyahut tak santai kearah dua lelaki dibelakangnya.

"Lo berdua lambat, serah gue dong mau terobos selagi jalan ini bukan punya lo"sahut sinis dari Abzas membuat kedua lelaki yang ia sahuti itu diam, malas ingin mencari masalah

CHAVANA [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang