♣PART 17

25K 1.4K 96
                                    

Selamat Membaca!

"CK! Ada pak Adam."ringis Maura lalu segera berbalik arah kembali ke kelasnya. Niat untuk ke kantin segera ia urungkan.

Sedang Adam hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.

Brakk

Maura duduk dengan kasar lalu memukul meja dihadapannya. 'Demi Tuhan, pak Adam tak mencari masalah lagi denganku tapi kenapa setiap melihat pria utu, aku malah lari.'batin Maura kesal lalu menundukkan wajahnya kemudian mengangkatnya lagi, kali ini dengan senyum manis.

'Memangnya hanya pak Adam yang bisa bersikap cuek, aku juga bisa.' batin Maura lalu berdiri dan melangkah menuju kantin, hari ini ia hanya bisa makan sendiri karena Amrita tidak datang ke kampus.

Memesan makanan kemudian menikmati minuman segar dengan lahap membuat Maura seketika lupa mengenai pak Adam, namun baru beberapa detik semua itu langsung hancur saat telinganya mendengar sesuatu.

"Dengar-dengar pak Adam lagi pdkt sama bu Rachel."

"Iya. Tadi saja pak Adam ke perpustakaan lalu bicara begitu lama dengan bu Rachel."

Brakk

"Ini bukan tempat gosip, kalau mau jangan di sini. Ini tempat makan."bentak Maura dengan nada kesal membuat dua mahasiswi tadi segera menjauh.

"ck! Kenapa aku harus kesal. Biarkan saja pak Adam mau melakukan apa, pdkt atau mau menikah sekalipun, aku tidak akan peduli."ketus Maura lalu kembali melanjutkan makannya.

Setelah makan, Maura kembali ke kelasnya.

"Tadi pak Adam ke sini, cari kamu. Katanya kalau kamu kembali beritahu untuk segera ke ruangannya."ucap salah satu teman sekelasnya membuat Maura mendadak gelisah.

"Buat apa?"tanya Maura bingung.

"Tidak tahu. Sudah sana, nanti pak Adam marah kalau kamu terlambat."

Maura berdecak lalu dengan langkah malas menuju ruangan pak Adam. Siapa peduli, tuh ia sudah bertekad untuk melupakan kejadian 3 minggu yang lalu.

Tok.. Tok..

Cklek

"Bapak nyari saya?"tanya Maura, ia bahkan langsung membuka pintu ruangan pria itu setelah mengetuk dua kali, tanpa peduli ia diizinkan masuk atau tidak.

Adam mengangguk lalu meminta Maura untuk duduk.

Adam memperlihatkan beberapa foto wanita pada Maura.

"Menurut kamu, diantara mereka siapa yang cocok menjadi ibunya Dero?"

Maura mengernyit."Bapak nanya saya? Ya mana saya tahu?"ketus Maura.

Adam tersenyum. "Aku berencana menikahi salah satu dari mereka."

Maura memutar matanya kesal. 'Ya bodo amat'

"YA TERUS?"

"Bantu saya memilih."ucap Adam cepat.

Maura menggeleng. "Saya tidak tahu,  pak Adam. Lagipula bapak yang mau nikah tapi kenapa tanya pendapat saya."ucap Maura kesal.

Adam kembali mendekatkan foto-foto yang tadi Maura dorong. "Lihat lagi! anggap saja sebagai hadiah karena saya tidak mengganggu kamu lagi."

Maura mendengus lalu meremas rambutnya kesal. "Yang ini!"tunjuk Maura pada salah satu foto dengan acak.

JODOHKU DUDA TUA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang