Di dalam sebuah kamar yang gelap, eunha tidur dengan selimut yang sampai menyentuh lehernya. Napas nya teratur yang menandakan ia sudah tertidur pulas , mungkin akibat menangis ,ia kelelahan dan akhirnya tidur pulas seperti ini.
Bel apartemennya berbunyi eunha menggeliat pelan tanda ia terusik dengan bunyi bel tersebut. Tanpa mempedulikan asal bel tersebut, eunha kembali tertidur.
Lagi, bunyi bel kali ini terdengar sangat tidak sabar , kemudian eunha bangun dari tidurnya dengan muka bantal kemudian menghidupkan lampu tidurnya. Eunha melirik jam diatas meja yang menunjukkan pukul 2 pagi. Gila
"Astaga siapa yang bertamu pagi buta seperti ini, dasar tidak sopan" gerutu eunha.
Irene dan eunha berada di apartemen yang berbeda, apartemen Irene tepat di depan apartemen eunha. Karena apartemen mereka cuma memiliki 1 kamar tidur yang akhirnya Irene menyewa apartemen tepat di depan eunha.
Dengan malas eunha beranjak dari tempat tidurnya, dengan memakai sandal berbulu berwarna pink kesukaannya eunha membuka pintu kamarnya, dan berjalan menuju pintu depan. Bel terus berbunyi dengan tidak sabar membuat eunha terus mengumpati si pembuat onar. Dengan wajah yang sembab dengan muka bantalnya dan rambutnya yang acak-acakan serta mata yang masih terpejam eunha membuka pintu tersebut dan segera ingin menyemprot seseorang yang sudah mengganggu tidurnya.
"APAKAH DIRU-..."
ucapan eunha terpotong tatkala sebuah pelukan yang ia dapatkan . Bau parfum yang sangat ia kenali. Dengan degup jantung yang terus berpacu eunha membuka matanya dan melihat seorang pria tengah memeluknya menggunakan jas warna hitam selaras dengan celana bahan yang dikenakannya.
"Aku sangat merindukanmu, sayang" ucap pria tersebut sambil memeluk eunha dengan erat, mendengar itu air mata eunha menetes seketika kemudian membalas pelukan pria tersebut.
🐾🐾🐾
Semenjak Jungkook mendatangi apartemen eunha pukul 2 pagi ia seakan tidak ingin berpisah dengan eunha. Eunha ke dapur, cuci muka, menonton, kekamar pria itu selalu mengikutinya dari belakang bahkan eunha sampai jengah di buatnya. Seakan-akan anak takut kehilangan induknya.
Bahkan sekarang eunha sedang memasak untuk Jungkook. Pria itu mengatakan bahwa dia kelaparan. Bayangkan saja memasak pada pukul 2 pagi , ya ampun baru kali ini eunha memasak pagi buta seperti ini. Ia ingin menolak tetapi , kasihan Jungkook terlihat kelaparan dan kelelahan . Bagaimana tidak pria itu sehabis pulang kerja dan menerima telepon darinya langsung terbang kemari. Ia tidak menyangka Jungkook bertindak diluar kendalinya seperti ini, ia kira pria itu tidak akan kesini secepat ini.
Dan saat ini Eunha sedang memasak spaghetti dan kini sedang menumis bumbunya. Mienya sudah ia rebus sedari tadi. Tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya membuat eunha sedikit terkejut , pelakunya siapa lagi kalau bukan jungkook.
" Oppa bisa diam tidak aku sedang memasak" gerutu eunha
Jungkook malah meletakkan kepalanya di bahu eunha dan mengecup pipi eunha. Membuat eunha terperanjat kaget dibuatnya. Astaga pria ini bisa tidak sekali saja tidak membuat jantungnya berdisko ria.
" Memasak saja aku ingin seperti ini. Aku sangat merindukanmu". Kata Jungkook dengan suara seraknya.
Pipi eunha seketika merona mendengar ucapan Jungkook, sialan bisa tidak pria ini tidak membuatnya malu.
Tiba-tiba Jungkook mengecup pipi eunha lagi, mendapatkan itu eunha kemudian menoleh ke arah Jungkook
" Aku suka pipimu yang merona, sudah lama tidak melihatnya" ucap Jungkook yang membuat eunha jantung eunha kembali berdisko.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ✔️ REVISI
RomantikSetelah mendapatkan cinta pertamanya Jungkook dan eunha selalu saja mendapatkan badai pada hubungan mereka. Tetapi semakin terguncangnya hubungan mereka semakin tidak bisa terpisah kan