Jangan lupa vote and comment and crosscheck again about medical procedure.
Anna menghela nafasnya beberapa kali sebelum keluar dari mobilnya. Di depannya kini berdiri rumah mewah yang merangkap sebagai rumah keluarganya dan tempat Anna dibesarkan. Bukannya rasa rindu akan nostalgia yang Anna rasakan, melainkan sebuah kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi di dalam rumah itu nantinya. Rumah yang sudah lama ia tak tinggali.
Setelah lulus sekolah menengah atas, Anna memang memilih keluar dari rumah itu dan menetap di Amerika sampai selesai bangku perkuliahan. Setelah lulus kuliahpun ia memilih tinggal di apartemen pribadinya yang ia beli dari uang yang diberikan orangtua ibu kandungnya.
Alasan kenapa ia enggan tinggal di rumah itu jelas adalah keberadaan Yoon Chaekyung dan ibunya yang bagai parasit. Dua wanita iblis itu memang selalu bersikap baik di depan Ayah Anna, tapi akan mengeluarkan taringnya jika pria itu tak ada.
Kehidupan Anna memang tak jauh beda dengan Cinderella. Hanya saja Anna tak sebaik hati cinderella yang menurut dan tak pernah melawan ibu dan sudara tirinya.
"Nona Anna?" Anna mengadah dan mendapati seorang pelayan tua di depan kaca mobilnya. Gadis itu tersenyum ke arah wanita tua di depannya dan menurunkan kaca mobilnya.
"Bibi Jang."
"Sudah lama nona tidak kesini. Kami merindukan nona."
"Ah iya. Daddy menyuruhku datang untuk makan malam." Anna memang tak berdusta. Sang ayahlah yang menyuruhnya singgah untuk makan malam tapi Anna yakin jika pria itu akan membahas soal insiden Anna menampar Chaekyung tadi. Gadis licik itu tak mungkin tak melapor pada sang ayah.
"Kalau begitu biar bibi bantu membawa tasmu."
"Tidak usah. Anna kan sudah besar. Anna bukan lagi anak sekolah dasar, bibi."
"Tuan pasti sudah menunggu nona di dalam. Ayo bibi temani." Anna mengangguk kemudian mematikan mesin mobilnya dan keluar dari benda besi itu.
Dengan keberanian penuh, Anna melangkahkan kakinya kedalam rumah itu. Berlebihan memang jika mengingat itu adalah tempat Anna dibesarkan tapi memang begitulah adanya. Sejak memutuskan pindah, Anna hanya akan menginjakkan kakinya kedalam rumah itu jika ia telah melakukan sebuah kesalahan.
Saat sampai di ruang makan, pemandangan yang dilihatnya adalah sang ayah yang tengah bersantap malam bersama ibu tiri dan saudara tiri Anna. Dalam hati, Anna bergumam jika pemandangan di depannya itu seharusnya dirinya bersama sang ayah dan ibu kandungnya menggantikan posisi Chaekyung dan ibunya.
"Oh Anna, kau sudah datang. Duduklah di sini," ujar sang ibu tiri. Anna tahu jika dibalik wajah ramah itu ada sosok wajah selicik iblis.
"Kemarilah adikku." Bahkan sang anak juga ikut berakting layaknya mereka memiliki hubungan yang baik. Buah memang tak pernah jatuh jauh dari pohonnya.
"Duduk Annastasya!" Kali ini sang ayah yang berbicara. Wajahnya sama sekali tak bersahabat saat menatap Anna.
"Tidak usah. Aku tahu jika daddy memanggilku kesini untuk membicarakan sesuatu. Jika tidak, tak mungkin daddy akan mengingat putri daddy ini."
"Kubilang duduk, maka duduklah." Anna menyerah. Kali ini bukan waktu yang baik untuk membangkang.
Tanpa menjawab, Anna mengambil kursi yang berjarak dua kursi dari Chaekyung. Dia masih kesal dengan gadis licik itu lantaran insiden malpraktik yang Chaekyung lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pain || JJH (DITERBITKAN)
FanfictionBe wise please while read this story. "Mau seberapa banyak rasa sakitnya? Kau bercanda? Aku dibesarkan dengan rasa sakit." -ATLH "No more, i will be your medicine. I'll give you a true of happiness." -JJH Hanya sebuah kisah Professor Jung Jaehyun y...