18. Reasons

1.3K 234 21
                                    

Jangan Lupa vote and comment. 












"Kita harus pindahkan pasien ke Rumah Sakit di kota, kita butuh banyak peralatan dan stock darah." Anna dan Jaehyun sudah berdiskusi dalam perjalanan pulang mengenai tindakan apa yang dilakukan. Sedangkan dokter Taeyong berusaha untuk meminta bantuan kepada Rumah sakit di kota untuk memindahkan pasien.

"Professor Jung, terlalu berbahaya. Kita tidak punya cukup waktu untuk itu," sanggah Dokter Taehyung yang sejak tadi berkutat dengan pasien.

"Melakukannya di sini juga sama bahayanya. Kita tidak punya peralatan yang memadai. Hanya aku dan dokter Anna yang bisa lakukan pembedahan."

"Aku juga dokter bedah Jaehyun!" Jaehyun tak punya waktu menggubris ucapan Chaekyung. Di Korea mereka tak pernah dapatkan pasien dengan luka tembak serius sebelumnya sehingga ia tak bisa mempercayakan hal ini pada Chaekyung begitu saja. Anna saja mungkin akan kesulitan apalagi Chaekyung.

"Tapi Professor ....., "

"Professor Jaehyun! Dokter Taehyung benar. Kita tak punya banyak waktu untuk membawanya ke Rumah sakit di kota. Pasien sudah pada tahap Exsanguination dan mengalami hypoxia. Tinggal menunggu beberapa saat lagi hingga dia ada pada fase hypovolemic syok." Saat Jaehyun berdebat dengan dokter Taehyung saat itulah Anna melakukan observasi kilat pada pasien.

"Kita tidak punya stock darah Dokter Anna!"

"Golongan darah pasien B. Kita bisa kumpulkan darah dari semua dokter dan perawat yang ada di sini. Tidak harus golongan darah B. Kita bisa minta mereka yang memiliki golongan darah O positif!"

"Masing-masing orang hanya bisa mendonorkan darah maksimal dua kantong. Tidak semuanya bergolongan darah B atau O positif. Kita tidak punya cukup stock dan kau tentu tahu saat ini tranfusi golongan darah dari golongan lain tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan perang bukan? Kau mau lisensimu dicabut untuk pelanggaran ini?"

"Kapten Hae In. Bisakah aku meminta anak buahmu atau tentara lainnya untuk mendonorkan darah?"

"Yang kalian bawa itu adalah seorang pemberontak. Bagi kami dia lebih baik mati dan menurutku bukan ide bagus untuk meminta tentara lain mendonorkan darah mereka."

"Apa? Dia kan dia bisa menjadi informan kalian."

"Dia bukanlah seorang militan dengan jabatan tinggi. Ia bahkan tak pernah tahu apa yang direncanakan oleh petinggi mereka." Anna mengerang frustasi. Kenapa semuanya begitu rumit. Baru dua hari tapi sudah ada kasus serumit ini yang dia tangani.

"Autotranfusi! Hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai upaya terakhir!" Autotranfusi yang dimaksud Anna adalah tranfusi darah dilakukan menggunakan darah dari tubuh pasien selama operasi. Ia membaca mengenai prosedur tersebut dari jurnal milik ibunya saat ibunya menjadi relawan di Bosnia dua puluh lima tahun yang lalu.

"Terlalu berbahaya dokter Anna. Kita harus melakukan crossmatch terlebih dahulu sekalipun itu adalah darah pasien. Apa kau mau bertanggungjawab untuk reaksi tubuh pasien setelah prosedur ini dilakukan?"

"Kita tidak punya waktu untuk melakukan crossmatch. Derajat Hipovolemi pasien sudah memasuki class 4. Dia sudah kehilangan darah lebih dari 40% EBV. Tidak ada cara lain. Dengan keadaan pasien yang sekarang 6 kantong darah tidak akan cukup, Professor. Seingatku kita hanya punya satu perawat dengan golongan B dan satu dokter dengan golongan O positif."

"Golongan darahku B."

"Kau sinting ya? Kau akan melakukan transfusi selagi melakukan tindakan operasi?"

Pain || JJH  (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang