12. Captain Jung

1.3K 235 14
                                    

Jangan lupa vote and comment
















Akhirnya hari yang sangat dihindari Anna datang juga. Hari ini adalah hari di mana semua ratapannya tentang nasibnya di Somalia akan terbukti. Ada sekitar 9 dokter dan 9 perawat yang dikirim ke Somalia. Ayah Anna yang merupakan seorang dokter relawan di masa mudanya tentu tak akan berpikir dua kali saat Blue House dan PBB memintanya untuk mengirim dokter relawan ke Somalia.

Mereka pergi ke Somalia bukan menggunakan pesawat komersial yang berangkat dari Incheon melainkan menaiki pesawat militer milik angkatan udara yang berangkat dari pangkalan angkatan udara Korea Selatan. Walau bagaimanapun mereka dikirim secara diplomatis tentu saja unsur militer ikut di dalamnya.

"Hey, kenapa wajahmu terus ditekuk seperti itu? What's wrong baby?" ujar Rose yang tak tahan dengan wajah muram Anna. Sejak tiba gadis itu sama sekali tak mau berbagi senyuman dengan yang lainnya. Walau terkenal dengan sifat dinginnya, setidaknya dia akan tersenyum satu atau dua kali atau akan tersenyum ramah jika ada yang menyapanya.

"Kau pikir aku akan baik-baik saja di saat aku tak tau bagaimana nasibku nanti berada di negara rawan konflik seperti Somalia? Aku bahkan memikirkan lebih baik mayatku nanti dikuburkan di Korea atau di Belanda."

"Ck kau ini. Kau pikir kita kesana untuk bunuh diri? Come on girl, let's be have fun, anggaplah kita sedang berkemah di hutan."

"Kurangilah berkumpul dengan Dokyeom dan Taehyung. Otakmu sama tak beresnya dengan mereka. Oh ayoolah, Rumah Sakit mana yang mengirimkan tenaga medis begitu banyak untuk melakukan tugas relawan? Gila. Dunia yang kutempati begitu gila."

"Kau ini, ayolah jangan seperti ini. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan."

"Menyenangkan memang, tapi hanya berlaku untukmu yang bertugas bersama kekasihmu si Letnan satu Go Junhoe. Sedangkan aku? Ck, bersama Jung Jaehyun si Professor sombong itu saja sudah memuakkan apalagi ditambah satu parasit lagi bernama Yoon Chaekyung." Rose hanya tersenyum tengil kemudian kembali memeriksa ponselnya untuk membalas pesan sang kekasih.

Keberangkatan mereka seharusnya sudah dilakukan sejak 30 menit yang lalu namun ditunda karena mereka masih belum lengkap. Jaehyun dan Chaekyung masih belum datang. Entah kemana perginya dua manusia itu yang jelas sejak tadi anggota lain menggerutu lantaran mereka harus terus menunggu di lapangan tempat pesawat lepas landas dengan terik matahari yang tak tanggung-tanggung.

"Kemana perginya kekasih dan kakak tirimu itu huh?" tanya Jungkook yang sudah kehabisan kesabaran.

"Mana aku tau, mereka berdua sama tidak pentingnya bagiku. Satu lagi, berhenti menyebut pria pucat gila itu sebagai kekasihku!"

"Harusnya aku memanfaatkanmu sebagai koneksiku agar aku tak dilempar ke Somalia. Kau sebagai sahabatku tak berguna sama sekali."

"Sialan kau Jeon. Jika aku bisa untuk apa aku menyelamatkanmu? Lebih baik aku menyelamatkan diriku sendiri."

"Kau ini sebenarnya memang anak pungut kan? Aku tak habis pikir denganmu."

"Anggap saja aku anak pungut! Aku yatim piatu. Hidupku saja sebagian besar dihabiskan di panti asuhan," ketus Anna. Jujur saja dia kesal dengan dirinya sendiri yang seperti seorang anak yang tidak pernah diharapkan dilahirkan di dunia.

"Wah, kau memang benar-benar anak pungut, Anna. Lihat, mereka berdua datang bersama. Dengan orangtuamu pula. Sebegitu perhatiannya daddymu pada Chaekyung sedangkan kau anaknya saja tak pernah sekalipun ditanyakan kabarnya." Anna mengikuti arah pandang Jungkook. Disana terlihat Chaekyung datang bersama Jaehyun dan orangtua Anna, ralat ayah kandung dan ibu tiri Anna.

Pain || JJH  (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang