Episode 19

344 31 11
                                    

Episode sebelumnya . Jieun , jiyong dan jungkook sedang mabuk .

“tenanglah , semua akan baik baik saja , masih banyak pria yang lebih baik dari dia . hahaha , lucu sekali , hari ini aku melihat dua sisi yang berbeda darimu, apa kau begitu cinta dengan pria itu ?” kata jiyong pelan.

"Tidak , aku tidak akan baik baik saja." Kata jieun.

********
Jiyong yang tidak mabuk membopong jieun dipunggungnya sambil berusaha mencari taxi untuk jungkook .

"Hiyaa , jungkook . Kau pergilah dulu dengan taxi ini , jieun biar aku yang antar cepaaaat ." Kata jiyong sambil mendorong jungkook masuk kedalam taxi .

"Pak , tolong antar dia ke alamat ini." Kata jiyong .

"Baik ." Jawab sopir taxi .

Jungkook berusaha keluar dari taxi dan ingin mengajak jieun bareng dengannya . Namun jiyong mendorong jungkook masuk kedalam taxi dan menyuruh sopir taxi segera jalan .

Setelah jungkook pergi jiyong berusaha mencari taxi lagi sambil berjalan perlahan lahan .

"Aku tak percaya , ini untuk kedua kalinya aku harus menggendongnya saat mabuk . Kenapa kau berat sekali , berhentilah minum jika tidak kuat minum ." Omel jiyong .

Suasana menjadi hening seketika .

"Jieun , beberapa hari lagi aku akan bertunangan dengan orang yang tidak aku cintai , dan pertunagan ini dilakukan hanya karena perusahaan , kau tau ? Ini sungguh tidak masuk akal , bagaimana bisa aku hidup bersama dengan orang yang tidak aku suka. Jieun ? Kau tertidur ? Tak apalah kau tak perlu mendengar semua ucapanku ." Tak ada jawaban sama sekali dari jieun , namun jieun makin mengeratkan pegangannya di leher jiyong .

"Jieun , jika kau berkata satu kata saja "jangan" maka aku takkan bertunangan dengannya , tapi... sepertinya itu tidak mungkin , karena kau tidak suka denganku. Benarkan ? Haah !! Bodohnya aku mengharapkan sesuatu yang jawabannya sudah pasti." Lanjut jiyong .

Suasana menjadi hening kembali , jiyong terus berjalan perlahan menuju rumah jieun .

"Jangan." Kata jieun tiba2 masih dalam keadaan mabuk berat.

Jiyong menghentikan langkahnya dan menurunkan jieun dari punggungnya .

"Apa katamu tadi ? Bisa kau ulangi lagi ?" Tanya Jiyong sambil mengguncang tubuh jieun .

"Jangan jangan jangan jangaaan , kau puas ? Jangan bertunangan dengannya. Jangan dekat dengannya, aku benci saat dia menggenggam lenganmu , aku benci cara dia menggodamu, aku benci saat kau akan bertunangan dengannya tanpa memberitahuku." Kata jieun sambil meneteskan air mata.

"Aku tak salah dengar kan ?" Jiyong tersenyum bahagia mendengar perkataan jieun .

"Kenapa denganku ? Aku bukannya sedih karena putus dari chanyeol , tapi aku sedih mendengar kau akan tunangan dengannya . Kenapa ? Ini membuatku bingung . Harusnya aku sedih dan patah hati karena chanyeol , tapi ini aku sedih dan patah hati karena kau. Kenapa ? Tidak tidak.  Tidak seharusnya aku berkata begini , kau dan aku berbeda derajat , aku harus sadar diri . Aku tak boleh suka padamu ." Jiyong tertawa kecil . Dia tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya itu .

"Apa kataku tadi ? Aku suka padamu ? Aku sudah gila . Kita baru kenal , ini bukan rasa suka , bukan bukan " lanjut jieun masih membantah hatinya .

Jiyong yang tak tahan karena bahagia memegang kedua pipi jieun dan mencium bibirnya . Mata jieun yang terbelalak karena kaget, namun perlahan jieun memejamkan matanya dan menyambut ciuman jiyong.
Jiyong kemudian memeluk erat jieun seperti tidak ingin kehilangan dirinya .

"Sudah cukup , aku hanya memerlukan satu kata saja , bukan beribu kata. I love you jieun."
Jieun tak bisa berkata apa apa .

********

Tak lama kemudian jieun dan jiyong telah sampai dirumah jiyong .

Jiyong langsung menuju kamarnya dan menurunkan jieun secara perlahan dan menarik selimut untuk jieun .
Jiyong tak henti2nya tersenyum sambil menatap wajah jieun dan mengusap rambutnya .

*********

Keesokan harinya .

Jieun yang terbangun terlebih dahulu perlahan membuka matanya . Dan yang dilihat pertama kali adalah wajah jiyong yang tertidur tepat disebelahnya .
Jieun segera melihat sekeliling .

"Bodoh , harusnya aku tidak mabuk semalam ." Kata jieun . Jieun berusaha mengingat kejadian semalam .
"Tidak , ingatan apa ini ? Aku dan dia ?" Jieun menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

"Aku sudah gila." Kata jieun.

Bukannya langsung pergi namun Jieun kembali menatap wajah jiyong dan mencoba mengusap rambutnya di udara .
Jiyong yang sebenarnya sudah bangun meraih tangan jieun dan perlahan membuka matanya .

"A..aku harus segera pergi." Kata jieun gagap dan segera bangun , namun jiyong menariknya untuk tidur lagi dan memeluknya .

"Jangan pergi ." Kata jiyong . Kemudian melepaskan pelukannya .

"Kita harus kerja." Kata jieun mencari alasan .

"Kita bolos saja , aku lelah ."

Jieun menatap jiyong yang sudah memejamkan matanya kembali sambil menggenggam tangannya .

"Baiklah , untuk hari ini aku milikmu. " kata jieun .

Jiyong membuka matanya dan mengecup dahi jieun , hidung , mata dan terakhir mengecup bibirnya .

*******
Di kantor .

Ayah jiyong sudah seperti terkena kobaran api . Karena tak bisa menghubungi jiyong .

Braaakkk !!!
Suara pintu ruangan jieun yang di banting oleh ayah jiyong . Membuat jungkook yang sedang mengerjakam tugas kaget .

"Jungkook , apa kau tau kemana jiyong ?" Tanya ayah jiyong .

"Jiyong ?" Jungkook seperti mencoba mengingat sesuatu .

"Semalam setelah kita mabuk , aku tak tau lagi kemana dia dan jieun pergi ." Jawab jungkook .

"Apa ? Jieun ? Jadi jiyong bersama jieun juga ? Cepat kau cari mereka berdua." Perintah ayah jiyong .

"Ta...tapi pak , tugas saya menumpuk ."

"Hiyaaaa !! Siapa bos disini ? Kau berani membantahku ?"

"Baiklah ." Jungkook berusaha menghubungi jieun dan jiyong namun gagal .

"Haiissh , jiyong sialan . Kemana kau membawa jieun ." Omel jungkook .

Bersambung ......


Maaf kalau updatenya lama banget 🙏🙏

My Sucks Boss !! [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang