Bagian 14 : Berita

42 15 68
                                    

Jangan lupa vote dan coment ya:)

Jangan lupa vote dan coment ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Robreat Row
•••

Setelah Darfin meminta maaf dengan gadis yang tadi mengantarnya, kami bertinga melenggang bersama menuju tempat duduk Dai dan aku semula.

Master Megafor yang tadinya sedang memantau anak didiknya berlatih, seketika  ekor matanya menangkap sosok yang tak dikenalnya sedang berjalan bersamaku dan Dai.

Ketika kami sudah mendudukkan diri, kulihat Master Megafor tengah berjalan mendekat ke arah kami.

"Siapa ini, Elysen?" tanyanya.

Darfin hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Master. Tanpa menungguku menjawab, Darfin berdiri menghadap wanita tua yang ada di depannya dan membungkukkan badan dengan takzim.
"Saya Darfin, Master," jawab Darfin.

Master Megafor nampak mengangguk, "Kau yang diceritakan Elysen, bagaimana kau bisa keluar dari jeruji Bascal?" tanya Master lagi. Hanya saja, kini ia sudah duduk bergabung dengan kami.

"Kita akan mendengarkan cerita Darfin bersama-sama," sahut Dai. Dan dibalas anggukan oleh kami.

Darfin perlahan mengatur nafasnya. Mulai bercerita kepada kami yang sudah sedari tadi ingin tahu kejadian yang dialaminya.

"Di Bascal, aku mendapatkan informasi, kalau Zilzana merencanakan sesuatu yang sangat jahat!" ujar Darfin.

Aku dan lainnya saling pandang ketika mendengar ucapan Darfin yang menurutku sedikit ambigu.

Darfin yang mengerti keadaan, langsung melanjutkan ucapannya. Hanya saja, sahabatku itu kini beralih memandangku dengan lamat. "Ke-kenapa kau melihatku seperti itu?" tanyaku sedikit risih dengan tatapannya.

Darfin tak memutus tatapannya. "Ely, ibumu," ucapnya lagi.

Aku semakin bingung dengan perkataan yang diucapkannya. "Ibuku?" beoku.

"Ibumu masih hidup, Ely," jawab Darfin dengan nada penuh penegasan. Seketika kami yang mendengar ucapan Darfin tak percaya.

Mataku membulat sempurna, jantungku berdegub lebih kencang dari biasanya. "Apa yang kau bicarakan, Darf?" tanyaku tak percaya.

Darfin hanya menghela napasnya pelan ketika mendengarku.

"Saat di Bascal, aku ditempatkan di sebuah penjara yahg terletak di ujung lorong bersama seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan. Dia adalah ibumu, dialah yang membebaskan diriku dari sana," terang Darfin.

Belum sempat aku ingin bertanya kembali, Master Megafor telah mendahului. "Marry menyelamatkanmu, tapi, kenapa ia tak membebaskan diri juga?" tanya Master Megafor.

Elysen & The Old StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang