Saat pertama kali melihatnya, aku langsung terpana, awalnya kupikir ini hanyalah perasaan sesaat saja.
Aku sangat mengingat jelas bagaimana pertama kali aku bertemu dengan pria manis itu, dia Jeon Wonwoo, sungguh aku tidak berbohong soal wajah manisnya, aku bahkan tak menyadari ekspresiku yang selalu tersenyum sendiri karna terus mengingat senyumannya.
Waktu itu aku sedang bosan dan memutuskan menunggu Sejeong di ruang peralatan kampus, ajaran baru sebenarnya belum dimulai, hanya mahasiswa baru dan panitia ospek saja yang memiliki kegiatan.
Ketika melihat pertama kali Jeon Wonwoo masuk ke ruangan ini, awalnya aku biasa saja, tapi setelah melihat bagaimana ia tersenyum dan wajahnya memerah, itu membuatku jatuh hati padanya, rasanya itu sangat tidak mungkin, cinta pada pandangan pertama?
Aku menceritakan pertemuanku pada Sejeong, ia mengatakan aku harus membuat diriku yakin akan perasaan ku, aku sangat ingin mendekatinya, tapi bingung harus mulai dari mana.
Aku melihat semua yang ia lakukan, mulai dari menatapku, mengikutiku, dan tersenyum kearahku. Jangan dipikir aku tidak tahu semua yang dilakukan Jeon Wonwoo untuk mengikutiku.
Tingkah lucunya itu benar-benar membuatku penasaran, ingin rasanya aku menghampirinya, tapi harus kutahan, aku ingin menikmati waktu melihat tingkahnya, oh itu sangat menggemaskan, aku menyukainya.
Saat bertemu lagi diperpustakaan, aku akui aku terkejut saat melihatnya duduk dihadapanku, maksudku beberapa meja dihadapanku, tapi itu terlihat sangat jelas, aku bahkan meliriknya beberapa kali tapi sepertinya ia tak sadar.
Cukup lama ia berdiam diri dan menatapku, aku pun memberanikan diri mendekatinya, Jeon Wonwoo tahukah kau aku benar-benar suka sifatmu itu.
Ketika kegiatan malam akrab waktu itu, adalah hal yang paling membuatku takut, aku tak menyangka akan terjadi kejadian seperti itu.
Aku berfikiri mungkin kegiatan itu bisa membuatku lebih dekat dengannya, tapi tidak dengan cara yang menyakitkan seperti itu.
Entah ini hanya perasaanku saja atau mungkin aku salah, selama kegiatan malam akrab dilaksanakan, rasanya Wonwoo menjauhiku, ia seperti kehilangan semangatnya, ingin rasanya aku bertanya, tapi aku bukan siapa-siapa bagi Wonwoo.
Saat menjelajahi hutan dn menaiki gunung, aku terus memperhatikan Wonwoo, tak sedikitpun perhatianku luput darinya.
"apa kau lelah?"
"apa kau haus?"
"mau aku gendong?"
"ingin istirahat sebentar?"
Astaga, semua pertanyaan itu hanya bisa aku ucapkan dalam hatiku, aku sungguh seperti pengecut, hanya bisa menatapnya saja.
Dan tibalah waktu itu terjadi sesuatu yang membuatku sangat amat panik, Wonwoo pingsan dan terluka.
Sejeong berulang kali menyuruhku untuk tidak khawatir, tapi aku tidak bisa, lihatlah Wonwoo, dia terbaring sakit, kaki dan tangannya terluka, dia pasti sangat menderita.
Aku sampai tak ingat memiliki tim yang harus aku perhatikan juga, tapi Sejeong sudah mengambil alih peranku, aku sungguh tak ingin meninggalkan Wonwoo sedetikpun sampai ia sadarkan diri.
Setelah kejadian itu, aku memutuskan untuk mengenalnya dan aku sangat ingin berada disisnya, aku ingin melindunginya, sama seperti aku selalu melindungi Sejeong.
Tentang Sejeong, aku sebenarnya tak mencintai kekasihku itu, ia sudah kuanggap adik sendiri, kami sama-sama anak tunggal dalam keluarga kami, aku hanya ingin memastikan dia baik-baik saja.
Beberapa tahun yang lalu Sejeong sempat mendapatkan pelecehan seksual dari pria-pria dikampus, mereka terus mengganggu Sejeong, lalu aku berinisiatif untuk mengusulkan kami agar berpacaran saja.
Itu semua aku lakukan hanya untuk melindunginya, jika orang-orang tahu Sejeong memiliki kekasih, tak mungkin mereka mengganggunya lagi, karna aku akan selalu ada disampingnya, aku akan melindunginya.
Dan aku sudah membuat kesepakatan dengan Sejeong, jika kami menemukan orang yang kami cintai maka kami bisa berpisah.
Tapi sekarang masalahnya aku lebih dulu menemukan orang yang aku cintai, jika aku melepaskan Sejeong apakah dia bisa tetap aman? siapa yang akan melindunginya? siapa yang akan menjadi tamengnya saat iya membutuhkan?
Disisi lain aku juga tak ingin mengabaikan Wonwoo, aku akan menyatakan perasaanku jika waktunya sudah tiba, mungkin sampai Sejeong menemukan pria yang dapat menggantikan peranku selama ini, tapi aku tidak tahu kapan itu akan terjadi.
Sejeong adalah orang pertama yang mendukung hubunganku dengan Wonwoo, ia terus menyemangatiku dan memberiku beberapa ide berkencan, bisakah aku menyebutnya berkencan?
Kedekatanku bersama Wonwoo semakin tak terduga, aku bahkan sering menyentuhnya, seperti menggandeng tangannya yang sangat lembut, oh bahkan aku pernah menciumnya, yeah walaupun hanya dipipi tapi itu lebih dari cukup, aku sangat menyukainya.
Aku sangat ingin terus seperti ini, berada disis Wonwoo, aku sangat ingin memilikinya, ingin mengklaimnya menjadi milikku, aku berharap Jeon Wonwoo bersedia menungguku.
Jeon Wonwoo jika kau tahu bagaimana isi hati dan perasaanku padamu apa yang akan kau ucapkan? tahu kah kau aku sangat ingin menatap wajahmu sepanjang waktu.
Kumohon Jeon Wonwoo tunggulah aku sebentar lagi, aku berjanji tak akan meninggalkanmu, aku akan melindungimu, dan aku ingin menua bersamamu.
Jika saatnya tiba aku berjanji, tidak akan melepasmu sampai kapanpun, dan apapun yang terjadi kau hanya milik seorang Kim Mingyu.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya Wonwoo
FanfictionWARNING : CERITA BOY X BOY TIDAK SUKA JANGAN BACA. ... Wonwoo itu naksir berat sama kakak tingkatnya di kampus, jurusan mereka beda tapi gak tahu kenapa Wonwoo bisa ketemu dan langsung nyantol gitu hatinya. Udah ganteng, baik hati, tinggi, ramah, r...