Pergi

545 62 1
                                    

"Kau mau kemana?" Mingyu menatap Wonwoo yang mondar-mandir didapurnya membereskan beberapa peralatan makan yang telah selesai digunakan, Mingyu melihat Wonwoo sudah sangat rapi, dan ia menggunakan jaket.

"aku harus kembali keflatku Mingyu, kau sudah membaik, dan aku harus pulang"

"apa kita bisa bertemu lagi? kau tidak akan meninggalkanku lagi kan?"

Wonwoo selesai dengan kegiatannya, ia membersihkan tangannya lalu menghampiri Mingyu yang berdiri disamping meja makan menatap gerak-gerik Wonwoo dari tadi.

"dengarkan aku Kim Mingyu, jika kau ingin aku memaafkanmu, mari kita saling menjauh, lupakan tentang kita, kembali kemasala lalu dimana kita tidak saling mengenal satu sama lain seperti dulu"

"tapi kenapa? aku akan menjelaskan semua yang kau mau, apapun yang ingin kau tahu aku akan bicarakan semuanya, semuanya Wonu, aku janji!"

"aku tahu, tapi aku benar-benar tidak bisa kembali padamu, maaf kan aku" Wonwoo melangkah mendekat pada Mingyu dan menyentuh pipi Mingyu dengan lembut, menatap menelusuk kedalam mata Mingyu.

"aku tidak mengerti, kenapa kau ingin kita menjauh, sementara itu kau tahu kalau kita saling membutuhkan, saling menyukai"

"aku hanya ingin memperbaiki hatiku, dan aku ingin kau tetap baik-baik saja tanpaku disampingmu"

Mingyu mulai merasa matanya memanas, matanya mulai berkabut akan linangan air mata, penjelasan Wonwoo sama sekali tak dapat ia terima, ia berfikir setelah ia sembuh dari demamnya, ia bisa bersama dengan Wonwoo lagi seperti dulu.

"Wonu jika kau berfikir aku akan bersama Sejeong kau salah, dihatiku hanya ada dirimu, dan aku akan memilihmu, bukan Sejeong!"

"aku tahu, Sejeong sunbae sudah menjelaskan semuanya padaku"

"lalu apa lagi yang membuatmu harus pergi dariku?"

"maafkan aku Mingyu"

Setelahnya keheningan melanda diruangan itu dalam waktu yang lama, tak ada satupun dari mereka berdua yang berucap kembali.

Mingyu mendekat kearah Wonwoo dan memeluk pria dihadapannya, menjatuhkan kepalanya tepat pundak pria itu, memeluk pinggang rampingnya, lalu menangis lirih.

Wonwoo mengusap kepala Mingyu kala mendengar suara isak tangis Mingyu, ia pun mulai menitikkan air matanya perlahan.

"berjanjilah padaku" Mingyu melepaskan pelukannya, ia menatap wajah Wonwoo lebih intens yang masih beruraikan air mata.

"jika suatu saat nanti kita bertemu kembali, berjanjilah kau mau memulai semuanya dari awal lagi bersamaku, memulai hubungan kita lagi, aku tidak akan melepasmu, aku akan memintamu menjadi pendamping hidupku selamanya, berjanjilah padaku Wonwoo"

"iya, aku benjanji, mari kita bertemu lagi dimasa depan Kim MIngyu"

...

Setelah kepergian Wonwoo beberapa Minggu yang lalu, Mingyu tak pernah lagi melihat Wonwoo, ia mencoba mendatangi flat Wonwoo, dan tetangganya mengatakan Wonwoo sudah pindah.

Sementara dikampus ia hanya bisa menatap Wonwoo dari jauh, Mingyu sangat merindukan Wonwoo, tapi ia juga menghargai keputusan Wonwoo, ia berjanji suatu saat nanti ia akan menjadi pria yang lebih baik lagi bagi Wonwoo, ia akan memberikan seluruh hatinya pada Wonwoo.

Sementara itu Sejeong telah mendapatkan pria pengganti Mingyu, pria yang akan selalu menajaga Sejeong, Mingyu tak begitu mengenal pria itu, yang Mingyu tahu pria itu selalu menatap memuja pada Sejeong, perlakuannya yang Mingyu akui bisa dan mampu menjaga Sejeong lebih baik darinya.

Kelulusan sudah tepat didepan mata, Mingyu ingin memperbaiki dirinya, ia ingin suatu saat nanti jika bertemu dengan Wonwoo lagi ia tak perlu menutupi apapun lagi, ia akan membuka dirinya, dan membiarkan Wonwoo masuk kehatinya, dengan begitu ia tak akan melepaskan Wonwoo lagi, selamanya.

...

7 tahun kemudian

"Wonwoo ini ada tambahan proposal pameran yang harus kau periksa lagi, sepertinya anak magang itu benar-benar payah!"

Wonwoo tersenyum mendengar penuturan atasannya itu, ia menerima beberapa lembar kertas yang diberikan atasannya, lalu ia kembali fokus pada pekerjaanya.

Wonwoo saat ini bekerja disebuah galeri dan perpustakaan kota, galeri yang sangat sering mengadakan beberapa pameran seni, baik itu pameran buku, lukisan, forniture, atau pun produk tradisional dari berbagai negara.

Tepat disamping galeri ada sebuah perpustakaan besar pusat kota, jika galeri tak ada jadwal pameran maka Wonwoo akan fokus pada perpustakaan itu.

Tiga tahun ia mengabdikan diri ditempat itu, membuatnya dikenal sebagai pekerja keras dan teladan, karena begitu banyak orang yang terkesan pada konsep pameran galeri yang ia buat.

"untuk pameran 3 bulan yang akan datang, ada tim dari perusahaan desain interior yang akan terjun langsung mengatur galeri"

Saat ini seluruh karyawan yang biasanya bertugas di bagian Galeri sedang melaksanakan rapat, mereka akan selalu berdiskusi jika memiliki jadwal pameran, tak jarang mereka harus lembur menyita begitu banyak waktu untuk mempersiapkan pameran.

"karna tema yang akan ditampilkan adalah pameran miniatur bangunan, jadi kita akan lebih fokus pada promosi iklan, kita hanya akan membantu jika mereka membutuhkan"

"dan aku menugaskan Jeon Wonwoo untuk mewakili galeri berkomunikasi dengan mereka"

"baik sunbaenim" jawab Wonwoo, ia sangat sering mendapatkan tugas ini, jika diawal dulu ia baru memulai bekerja, ia sering kebingungan dan ceroboh saat menjalakan tugas, tapi saat ini ia telah bisa mengendalikan semuanya dengan lancar.

"oh ya Wonwoo, besok beberapa orang dari perusahaan itu akan datang kegaleri melihat tempat ini, kau bisa mengantarnya berkeliling"

"baik sunbaenim"

tbc


Cintanya WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang