Semakin Dekat

407 58 0
                                    

"WAHHH"

Wonwoo menatap takjub pada pameran buku yang ia datangi bersama Mingyu, penulis dari berbagai kalangan, buku terlaris sepanjang masa, hingga ukiran puitis yang dikutip dari buku-buku terpajang semua dipameran itu.

"gimana? suka pamerannya?" tanya Mingyu yang tepat disamping Wonwoo, Mingyu juga menikmati pamerannya, tapi bukan pameran buku tapi pameran seorang pria berkulit seputih susu disampingnya, dia adalah Jeon Wonwoo.

"sunbae ini menakjubkan, ini bukan seperti pameran buku yang biasanya aku lihat, ini benar-benar luar biasa menakjubkan!" seru Wonwoo kegirangan

Hal yang sangat jarang Mingyu lihat adalah senyuman Wonwoo yang tak seperti biasanya, lebih indah, dan ia ingin melihat senyuman seperti ini lebih sering lagi.

"kau sangat menyukai pameran itu, sampai-sampai membeli lima buku sekaligus?" kini mereka sedang duduk disebuah cafe, setelah selesai dari pameran buku lima belas menit yang lalu.

"banyak karya-karya penulis yang susah didapatkan sunbae, kapan lagi aku bisa mendapatkan karya langka seperti ini" ucap Wonwoo masih disertai senyuman yang susah lepas dari wajahnya.

"kalau kau ingin melihat pameran lagi, aku bisa menemamimu lagi Wonwoo"

"hm baiklah, trima kasih sunbae"

Waktu yang mereka nikmati selama dicafe cukup lama, mereka menikmati waktu itu dengan saling bercerita, dan tertawa bersama.

...

Delapan bulan sudah berlalu, kini hubungan Wonwoo dan Mingyu semakin dekat, mereka tak segan lagi untuk bertukar cerita, atau pun hanya sekedar bertanya hal-hal kecil lainnya.

Mingyu sangat sering menyandangi flat Wonwoo, mereka sangat sering menghabiskan waktu bersama, Wonwoo bahkan tak ingat kapan terakhir kali ia mencoba untuk menyerah mengejar Mingyu, karna sekarang ia sudah bersama pujaannya.

Wonwoo memang sering melihat Mingyu dan Sejeong pergi bersama atau bercanda bersama, tapi bagi Wonwoo selama tak melewati batas, ia tak mempermasalahkan hubungan Mingyu dan Sejeong.

Anggap saja atau bisa dikatakan Mingyu dan Wonwoo sebagai teman yang sangat dekat, Sejeong pun terlihat tak mempermasalahkan kedekatan mereka, jadi Wonwoo tidak akan pergi kemana-mana, ia akan tetap ditempatnya bersama Mingyu.

"Wonu?" panggil seorang pria yang duduk bersandar ditepian tempat tidur Wonwoo

"hm?" tak mengalihkan matanya sedikitpun dari bukunya, Wonwoo hanya menjawab seadanya

"kau dari tadi membaca terus, kau lupa ada aku disini?" rajuk pria itu

"aku tidak lupa"

"tapi kau mengabaikanku"

"memangnya kau mau apa Mingyu?"

"aku ingin mendengar suaramu" kali ini Mingyu sudah menaiki tempat tidur dan ikut bersandar dikepala ranjang disamping Wonwoo

"dari tadi aku sudah mengeluarkan suara" Wonwoo masih fokus pada bukunya, benar-benar tidak ingin berpaling

Mingyu yang jengkel melihat Wonwoo yang sama sekali tak memperhatikannya, secara tiba-tiba mengambil buku yang dibaca Wonwoo, lalu menjauhkannya dari pria itu.

"ishhh Mingyu, aku sedang membaca, kembalikan bukuku" Wonwoo berusaha meraih buku itu dari tangan Mingyu

"nanti kau bisa lanjutkan lagi bacanya"

"ishh Gyu kembalikan!!" Wonwoo mulai sebal karna tingkah Mingyu

Mingyu pun memberikan buku itu, dan Wonwoo membuka halaman yang ia baca tadi, kali ini Mingyu pasrah, ia terus berfikir bagaimana cara mengalihkan perhatian Wonwoo dari buku itu.

Mingyu menghubungi Hoshi dan bertanya cara ampuh mengalihkan perhatian Wonwoo 'cium saja' hanya itu kalimat yang dikirimkan Hoshi padanya

Awalnya Mingyu ragu, tapi jika itu bisa mengalihkan perhatian Wonwoo kenapa tidak dicoba saja? hanya pipi, tidak lebih, dan tidak akan ada masalah pikir Mingyu.

Cup

Wonwoo terperanjat kaget, lalu mengalihkan pandangannya pada buku kearah Mingyu, ia melebarkan matanya tak menyangka Mingyu akan melakukan itu.

"a..apa y..yang kau lakukan Kim Mingyu?" tanya Wonwoo gugup, lihatlah pipi Wonwoo mulai memerah.

"jangan abaikan aku, atau aku akan menciummu lagi" ucap Mingyu tanpa rasa bersalah, ia hanya tersenyum saat Wonwoo menatapnya

"ohh iya aku tak akan mengabaikanmu, tapi akan memberimu hadiah!"

Mingyu hanya menaikkan satu alisnya bingung hadiah apa yang Wonwoo maksud

Bukkk

Oh itu hadiah pukulan maut dari Wonwoo, ia memukul Mingyu bertubu-tubi dengan buku tebal yang ia baca tadi, dan Mingyu harus pasrah menerimanya.

'Hoshi aku akan membalasmu nanti' batin Mingyu

Hoshi merasa telinga gatal 'pasti ada yang ngomongin abang nih' ia merasa telinga memerah.

...

"Heii tuan pengganggu, kau punya rumah kenapa masih disini? ini sudah larut malam!"

"aku mau tidur disini saja boleh ya ya ya!!"

"tidak, kau harus pulang Gyu!!!"

Mingyu tidak menggubris ucapan Wonwoo, ini sangat sering terjadi, Mingyu sudah beberapa kali menginap ditempat Wonwoo, sebenarnya Wonwoo tidak mau Mingyu sering menginap, tapi sangat susah mengusir pria yang satu itu.

Namun dalam hati kecil Wonwoo sih senang-senang saja, karna ia jadi punya banyak menghabiskan waktu bersama Mingyu. Yang Wonwoo pikirkan bagaimana perasaan Sejeong jika tahu kekasihnya sering menginap ditempat Wonwoo?

Yah meskipun bisa dikatakan Wonwoo dan Mingyu hanya teman dekat, tapi tetap saja Wonwoo takut jika merusak hubungan orang lain, ia tak ingin itu terjadi.

...

"Wonu, semakin hari aku lihat kau dan Mingyu sunbae semakin dekat" ucap Seungkwan, mereka bertiga sudah duduk bersama di kantin kampus, menikmati makan siang disela-sela aktivitas kuliah.

"kalian semakin mesra saja" Hoshi menambahkan

"jangan bicara yang aneh-aneh, kami hanya berteman!" sanggah Wonwoo

"berteman tapi sering tidur bersama?" ucap Hoshi lagi

"kita juga sering tidur bersama dulu Hoshi" ucap Wonwoo malas, ada apa dengan teman-temannya ini.

"aku justru melihat itu lebih dari sekedar teman" kata Seungkwan

"sudahlah jangan mengatakan yang tidak-tidak" Wonwoo mulai tak menggubris lagi ucapan-ucapan yang dilontarkan teman-temannya, ia ingin menikmati makan siangnya.

tbc

Cintanya WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang