4.2

10.5K 1.6K 577
                                    

Adit sudah menunggu Calista bersama Manda di mobilnya, sedangkan Calista baru saja selesai menyiapkan anak-anaknya. Hari ini mereka akan menghadiri pernikahan Renata. Ya, Calista mengajak Adit ikut bersamanya, sekaligus menemaninya.

Calista sudah pernah bercerita mengenai perceraiannya bersama Revan pada Adit. Namun meski begitu, sampai detik ini Adit belum mengetahui alasan yang sebenarnya mengapa Calista dan Revan yang berpisah. Calista hanya mengatakan kalau mereka menikah karena di jodohkan dan semakin lama merasa semakin tidak ada kecocokan. Untungnya, Adit tidak bertanya lebih mendalam lagi saat itu.

Semenjak Adit mengutarakan perasaannya, mereka semakin lebih dekat dari biasanya. Layaknya orang berpacaran, Adit akan selalu mengabari Calista dimana pun dia berada, begitu pun juga Calista. Mereka tidak bertemu setiap hari, tetapi komunikasi mereka berjalan lancar.

Dimas masuk ke dalam mobil Adit lebih dulu, dia tidak lupa menyalami Adit lalu menyapa Amanda. Calista duduk di bangku depan memangku Azka. Malam ini dia memakai gaun berwarna merah, sama seperti warna gaun yang Amanda kenakan. Sementara anak-anak Calista dan Adit memakai setalan jas berwarna hitam. Tentu saja semua itu sudah mereka rencanakan sebelumnya.

"Lama ya, Dit, nunggunya?" tanya Calista tersenyum tidak enak.

Adit menggelengkan kepalanya sambil memainkan jemari Azka. "Nggak kok. Kamu juga pasti lagi ribet karena harus nyiapin anak-anak."

Calista mengangguk lalu menghela napas panjang. "Nyiapin Azka lebih tepatnya. Kamu tahu sendiri gimana pecicilannya Azka."

Adit tertawa pelan. Selama dia menyetir, mereka saling berbincang. Begitu pun Dimas dan Amanda di belakang.

"Kita mau ke pernikahannya siapa sih?" tanya Amanda pada Dimas.

"Pernikahannya Onty Renata."

"Onty Renata itu siapa?"

"Hm... kakaknya Ayah aku."

"Oh... gitu."

"Ayah ana?" mungkin karena mendengar Dimas menyebut-nyebut Ayah, Azka mulai bertanya pada Calista. Bola matanya yang lucu mengerjap-erjap.

"Nanti kita ketemu Ayah." Jawab Calista sambil mencium gemas pipi Azka.

Adit berdehem pelan. "Revan... nggak apa-apa kalau aku ikut sama kamu ke sana?"

"Hm?"

"Maksudnya, aku kan nggak di undang. Bukan keluarga juga, Ta."

"Nggak apa-apa, Dit... aku udah minta izin Revan kok kalau pergi sama kamu."

"Izin?"

Calista mengangguk ringan, dia masih bermain-main dengan Azka di pangkuannya. Tidak menyadari perubahan wajah Adit yang tampak bingung. Kenapa Calista harus meminta izin pada Revan?

Jika tadi Calista tampak baik-baik saja, maka ketika mereka akan masuk ke dalam ballroom di mana pesta pernikahan Renata di lakukan, tiba-tiba saja Calista merasa ragu. Di dalam sana pasti seluruh keluarga datang, dan kedatangan Calista akan membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

Calista pikir keberadaan Adit di sampingnya akan sedikit membantu. Setidaknya mereka akan berpikir jika Calista tidak lagi mempermasalahkan semua masalah yang terjadi di masa lalu. Sayangnya, apa yang di cemaskan Mama Revan kemarin kini mulai dirasakan Calista.

"Ta?" tanya Adit menatapnya bingung karena tiba-tiba saja Calista berhenti melangkah.

"Eh, iya Dit." Calista berdehem kemudian menarik napasnya panjang dan mulai melangkah masuk.

CALISTA Book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang