sepuluh

926 48 3
                                    

Happy reading. Stay at home, dan mari jadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga.

Semoga cerita gaje ini bisa menemani kalian semua.

Jangan lupakan vote, koment and share ya gais. Mks.
.
.
.
.
.

Menatap pemandangan malam dari atas rofftop sungguh mampu membuat seorang Alana berdecak kagum. Setelah menyusun rencana bersama dua rekannya, Kevin dan Jeon Guk. Kini Alana bisa sedikit rilexs menghabiskan malam di atas rofftop Jeju Royal.

Dengan headset di telinga, Alana mendengarkan musik sambil menatap ke bawah dengan berpegangan pada dinding pembatas. Karena ini sudah malam maka air laut yang biasanya tampak membiru kini terlihat menghitam dengan sedikit kilatan-kilatan cahaya remang-remang yang terjadi karena air itu memantulkan cahaya bulan yang bersinar setengah lingkaran. Tampaknya purnama masih akan datang beberapa hari lagi. Selain cahaya bulan tadi, masih ada cahaya lampu taman yang menghiasi pemandangan malam di bawah sana. Juga lampu-lampu dari hotel-hotel yang berada di sekitaran tepian pantai itu. Semua tampak berpadu dengan apik menampilkan satu pemandangan yang mendamaikan hati. Terutama hati seorang Alana.

Syukurlah cuaca cukup cerah, hingga Alana bisa dengan leluasa menikmati kesendiriannya. Meski terkadang angin malam yang sedikit dingin menyapa kulitnya tapi Alana tak merasa keberatan. Sesekali tampak bibirnya berkomat-kamit mengikuti alunan lagu yang menyapa indera pendengarannya. Karena ia terlalu menikmati suasana sunyi itu, hingga Alana tak menyadari jika sedari tadi ada sesosok pria yang mengamati tingkahnya dari kejauhan.

Sebuah senyuman manis dengan dimple di kedua pipinya sering kali terbit di wajah sang pemuda saat menatap Alana yang tengah berdiam diri bersandar di tepian pembatas bangunan. Ya, dia adalah Namjoon. Sudah sejak beberapa menit lalu pria itu ingin menyapanya, tapi ia selalu menahan dirinya. Seolah ada sihir yang tak terlihat yang selalu membawa netranya untuk menoleh dan menatap wanita asing yang entah kenapa terasa begitu familiar di hatinya.

Dalam diam, Namjoon terus memperhatikan Alana dari tempatnya. Hingga kemudian dilihatnya wanita itu menggosok-gosok kedua lengannya dengan tangannya sendiri barulah Namjoon bangkit dari duduknya. Sepertinya sang wanita kedinginan.

"Mau pakai jaketku?" sedikit terkesiap Alana menoleh ke arah belakang. Tampak olehnya Namjoon telah berdiri begitu dekat dengannya sambil melepas jaketnya. Rasa berdebar yang selalu dirasakan Alana saat bersama pria itu pun membuat Alana langsung tergugu tak dapat bicara. Hingga bahkan tanpa izin Namjoon telah meyampirkan jaket itu ke tubuhnya, Alana masih bergeming  di tempatnya. Namjoon begitu dekat. Bahkan aroma maskulin pria itu kini menyapa indera penciuman Alana dengan bebas. Aroma yang sangat ia rindukan. Yang tanpa sadar membuat air mata menggenang di pelupuk matanya.

"Dari sini langit malam tampak indah, 'ya?" Namjoon telah menggeser posisinya menjadi berdiri di samping Alana. Segera Alana melepas headset dari kedua telinganya. Lalu mengeratkan jaketnya dan ikut berdiri kembali menatap lautan yang gelap dan hanya memperdengarkan alunan debur ombaknya saja namun malah menghadirkan suasana yang begitu romantis. Dengan jaket milik Namjoon di tubuhnya, tanpa sadar Alana membayangkan pria itu kini sedang memeluknya dari berlakang. Seperti yang sering ia lakukan dulu.

"Kau dari tadi hanya diam saja, apa sedang ada masalah? Dimana teman-temanmu? Atau pacarmu mungkin?" Namjoon menoleh ke arah Alana. Mengunci wanita itu dalam netranya. Wanita yang entah kenapa jadi salah tingkah setiap kali bersamanya.

Sejenak Alana tampak menunduk, seolah menghapus bulir air mata yang tanpa sengaja jatuh. Kemudian barulah ia mengangkat wajahnya dan menatap Namjooon dengan senyuman di wajahnya. "Mereka bukan pacarku, kami hanya berteman dan kebetulan berencana untuk berlibur bersama. Dan sekarang mereka tengah...mmm...ya biasalah, melakukan apa yang dilakukan pria pada umumnya. Menghabiskan malam dengan cara pria..kau pasti tahu itu."

Yandere (Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang