dua puluh enam

528 36 26
                                    

Happy Reading.

.

.

.

.

"Sial!" tak henti-hentinya Alana mengumpat marah dan kesal pada situasi yang sedang mereka hadapi sekarang. Hal itu pun membuat Jun Pio tak berani terlalu banyak bertingkah. Sebelumnya mereka tanpa sengaja bertemu di parkiran rumah sakit setelah sama-sama ingin menemui Jeon Guk yang memberikan kabar yang sama pada mereka berdua. Kini Ia hanya ikut berderap cepat sesuai langkah kaki Alana yang bergerak dengan sangat tergesa hingga bahkan hampir seperti berlari.

"Alana!" Jeon Guk memanggilnya sambil melambai dari depan pintu ruang operasi. Segera mereka berdua menghambur ke sana.

"Bagaimana Park Taehyung?" tanya Alana sembari matanya tak lepas dari lampu di atas pintu ruang operasi yang menyala merah.

"Ada luka bacok di perutnya. Aku khawatir dia tak dapat tertolong." terang Jeon Guk membuat Alana mengerutkan dahinya sedikit bingung dengan penjelasan pria itu.

"Bukannya wanita bernama Yoora itu mengatakan mereka mengalami kecelakaan?"

"Kau benar. Awalnya mereka pikir sudah menabrak seorang pengendara sepeda motor yang tiba-tiba memotong jalan hingga Taehyung terpaksa menghentikan mobilnya. Tapi saat Taehyung ingin memeriksa kondisinya, pengendara motor itu malah bangun dan membacoknya. Ia juga melukai Yoora pada tangannya tapi syukurnya tak separah Taehyung. Setelah itu merampas mobil Taehyung dan membawa Namjoon yang masih ada di dalam mobil."

"Itu tidak mungkin, Namjoon bukan orang yang lemah." bantah Jun Pio. Ia masih ingat pada kasus Jihye dan kasus di Vancouver dulu, Namjoon cukup ahli membela diri. Pria itu bahkan sudah terbiasa menggunakan senjata api.

"Tapi masalahnya adalah..., Taehyung dia... membius Namjoon agar pria itu tidak memberontak saat dijauhkan darimu dan dipaksa menikah dengan Jang Yuri..." jawab Jeon Guk terbata-bata membuat Alana seketika naik pitam.

Kurang ajar, Si Brengsek itu benar-benar... Ahh menyusahkan saja!" sekarang rasanya ingin sekali Alana menghajar Park Taehyung. Tapi sayang pemuda itu sendiri tengah berjuang mempertahankan nyawanya agar tidak pergi dari tubuhnya. Karena itulah Alana hanya bisa mengumpat sambil menahan kemarahannya yang hampir meledakkan kepalanya sendiri.

"Apa Yoora bisa mengenali wajah pelaku?" tanya opsir wanita itu kemudian. Menanggapi pertanyaan itu Jeon Guk pun menggeleng. 

"Katanya ia memakai helm yang sangat tertutup hingga yang terlihat hanya matanya saja, itupun dari balik kaca helmnya yang berwarna gelap. Tapi jika dilihat dari siluetnya maka Yoora bisa memastikan jika pelaku adalah seorang wanita."

"Berapa banyak orang yang tahu rencana mereka untuk membawa Namjoon ke Gyeongju?"

"Hanya mereka, staff hotel, Yuri Jang dan dua temannya. Sania Yuen dan Yumiko Hasegawa." jawab Jeon Guk membuat Alana menggeram semakin kesal.

"Shitt! Namjoon benar-benar dalam bahaya."

"Ayo, kita harus pergi dari sini!" ajak Alana pada Jun Pio. Kemudian kembali beralih pada Jeon Guk. "Tempatkan beberapa orang polisi untuk menjaga kedua pasien, biar bagaimana pun mereka itu saksi penting. Periksa semua pegawai hotel yang terlibat dalam rencana Park Taehyung. Dan satu lagi cepat cari tahu dimana wanita itu melakukan oplas. Aku yakin dia melakukannya dua tahun belakangan ini dan tempatnya pasti di klinik ternama. Kau cari saja lima belas klinik ternama di negara ini, kemudian minta beberapa opsir polisi untuk menyelidikinya juga agar lebih cepat membuahkan hasil. Menurutku perubahan bentuk wajahnya terlalu sempurna jika ia melakukannya di klinik murah dan tak punya nama. Jadi ia pasti benar-benar memilih tempat yang bagus untuk merekontruksi wajahnya."

Yandere (Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang