delapan belas

656 38 2
                                    

Happy reading

Makasi udah kasi koment and vote ya. Love you 😘😘😘
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sialan!"

Jun Pio menoleh pada Alana yang tengah mendesis marah menatap sketsa wajah seorang wanita yang kini dilemparkannya di atas meja.

"Jadi, dia benar-benar Sarah Oh. Dan tak ada siapapun yang berhasil menemukan jejaknya? Ini menggelikan!!" raut kekesalan dengan aura hitam pekat memancar dari wajah Alana seolah ia akan menelan siapa saja yang mengusiknya. Hal itu membuat Jun Pio bungkam seribu bahasa. Ia juga takut jika Alana sudah menunjukkan wajah iblisnya itu.

Dengan amarah yang masih bertengger di wajahnya, Alana menyambar jaketnya yang tergeletak di sandaran kursi lalu melangkah tanpa bicara menuju ke luar ruangan divisi kasus tak terpecahkan.

"Alana, kau mau kemana?" tanya Jun Pio pada akhirnya sambil berjalan cepat mencoba mensejajarkan langkahnya dengan detektif polisi itu.

"Kau tahu dimana Sarah tinggal, 'kan?"

"Aku tahu, tapi itu sudah lima tahun lalu. Maksudku empat tahun lalu sebelum ia kembali ke negaranya walaupun itu ternyata kebohongan." jawab Jun Pio sambil tetap mengikuti langkah Alana.

"Aku tak peduli mau lima tahun atau sepuluh tahun lalu yang jelas sekarang bawa aku ke sana!" hardik wanita itu.

Tak ingin membantah, Jun Pio pun melajukan kendaraannya ke daerah Gangnam tempat Sarah dulu pernah tinggal. Karena kantor kepolisian dan wilayah Gangnam tak begitu jauh jadi mereka hanya menempuh perjalanan dalam waktu kurang dari 25 menit.

Alana turun lebih dulu langsung berjalan mendahului Jun Pio. Ia masuk ke sebuah gedung apartement dan berdiri di lantai 3 gedung itu lalu melangkah cepat memasuki koridornya hingga kemudian ia berhenti di depan salah satu pintu rumah yang tertempel memo di depannya.

Kami sedang berlibur, tolong tinggalkan pesan dan nomer ponsel saat kembali akan kami hubungi.

Alana semakin menggeram marah. "Jun Pio!!" panggilnya. Membuat Jun Pio yang baru saja keluar dari lift berjengit kaget.

"Cari tahu siapa penghuni apartement ini. Aku butuh informasinya sekarang!! Secepatnya!!" kesal wanita itu lalu pergi menjauhi pintu apartement yang tertutup itu. Ia kembali ke mobilnya dan menunggu Jun Pio di sana.

Tiga puluh menit kemudian Jun Pio kembali "Apa yang membuatmu tertarik ingin masuk ke rumah itu lagi?" Jun Pio masuk sambil menyerahkan sebuah catatan kecil. "Itu sudah empat tahun, penghuninya sudah berbeda dan apapun yang ada di dalamnya pasti sudah berubah."

"Kau ingat apa yang terjadi di Vancouver? Berapa lama mayat Daniel tertanam dalam dinding? Penghuninya sudah berubah, tapi mayat itu masih ada di dalam apartement, tersimpan dengan rapi." ucap Alana sambil memperhatikan catatan kecil yang disodorkan Jun Pio.

"Apakah maksudmu, Sarah kemungkinan meninggalkan sesuatu yang penting di sana?"

"Menurutmu dimana lagi ia bisa menyembunyikannya? Apakah ada tempat lain selain tempat tinggal lama yang sudah berganti kepemilikan?"

Jun Pio mengerutkan dahinya tampak berpikir "Tapi pemilik baru pasti mengganti semuanya, benar 'kan?"

"Kalau begitu cukup letakkan semuanya di tempat yang tak mungkin diganti."

Kembali Jun Pio terdiam "Maksudmu...?"

"Kau benar, sekarang hubungi penghuni baru itu. Suruh mereka kembali dari liburannya karena kita akan memporak-porandakan apartementnya!" ucap Alana dengan seringaian iblis di wajahnya. Dia benar-benar mengerikan.

Yandere (Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang