tiga puluh tiga

934 51 2
                                    

Alana menunduk di balik kerudung putihnya. Menanti Namjoon menyingkap penutup wajah itu membuatnya merasa benar-benar gugup.

Padahal hubungan mereka sudah cukup lama, bahkan tak hanya sekali, mereka juga sudah pernah tidur bersama hingga beberapa kali. Tapi, menunggu Namjoon membuka kerudung dan menciumnya di depan banyak orang tetap saja membuatnya gugup setengah mati.

Hal serupa sejatinya juga dirasakan oleh Park Namjoon. Sedari tadi ia juga sudah sangat gelisah, menantikan janji suci dibacakan rasanya seperti menunggu jagal pencabut nyawa memenggal kepalanya, atau mungkin juga lebih menegangkan dari itu.

Sekarang setelah cincin tersemat dan mereka dinyatakan sah sebagai suami istri, maka ritual terakhirnya adalah mencium wanitanya. Saking gugupnya, kini tangannya bahkan sudah berkeringat.

Sejenak ia menatap pasangan di depannya yang sudah mendapat sorakan dan tepukan tangan, siapa lagi kalau bukan pasangan Taehyung dan Yoora.

Namjoon menoleh lagi ke lain arah, dilihatnya Hoseok dan Sania Yuan juga sudah menyelesaikan ritual akhirnya. Namjoon menarik napas untuk menenangkan degup jantungnya. Barulah perlahan membuka penutup kepala istrinya.

Wajah cantik Alana yang menunduk dengan rona merah di pipi membuatnya terlihat begitu menggemaskan.

Perlahan setelah kerudungnya tersingkap sempurna, Alana pun mengangkat wajah. Menangkap obsidian Namjoon dan senyum manis dengan lesung pipinya itu semakin membuat jantung Alana bermaraton.

Apalagi ketika wajah Namjoon semakin menunduk, merasakan napas hangat pemuda itu menyapa wajahnya membuat Alana tak mampu lagi untuk membuka mata.

Tangan Namjoon terasa hangat dan lembut menyentuh pipi cubbynya, ia membuka mata sesaat lalu saling lempar senyum dan akhirnya membiarkan bibir tebal suaminya memagut bibirnya.

Ciuman itu terasa begitu manis dan penuh cinta. Namjoon menarik pinggang Alana dan menahan kepala gadis itu agar tak bergerak menjauh. Sementara kedua tangan Alana memeluk punggung Namjoon dengan erat.

Seketika lupa bahwa mereka kini tengah disaksikan puluhan pasang mata tamu undangan, mereka terus saling menyesap dengan intens. Hingga terdengar suara gemuruh meneriakkan nama mereka barulah keduanya kembali ke dunia nyata.

Namjoon melepaskan ciumannya, lalu menatap para undangan dengan semburat rona malu. Di sisinya, Alana juga terlihat mengulum senyum dengan wajah memerah.

"Lanjutkan nanti di pelaminan, Hyung." bisik Taehyung yang sudah datang mendekatinya.

"Kau ini memalukan sekali," goda Hoseok. Tiga pasang pengantin itu kini sudah berdiri berjajar menunggu tamu undangan datang mendekat dan mengucapkan selamat pada mereka.

Digoda seperti itu, tentu saja membuat Namjoon semakin memerah. "Diamlah, atau aku pecat kalian berdua," ancamnya kesal. Tapi, malah ditertawakan oleh semuanya.

*

"Chagiya, apa kau sudah selesai mandi?" Suara Alana setelah menikah terdengar semakin merdu di telinga Namjoon. Ia tersenyum di balik pintu kamar mandi sebelum membukanya.

"Aku sudah selesai, ada apa?" Dilihatnya Alana mencebik kesal, membuat Namjoon mengerutkan dahi. "Hei, kau kenapa?"

"Kau mandinya lama sekali, aku lelah. Aku juga mau mandi." Istrinya merajuk dengan wajah mencebik.

Namjoon mengusap rambut sang istri sembari berbisik merdu. "Ya sudah, ayo mandi. Apa perlu aku mandikan, heum?" Alana menggeleng lalu memutar badan.

"Bukakan bajunya, Joon. Ini berat dan membuatku gerah. Aku sudah coba membukanya tapi susah."

Namjoon langsung terkekeh, lalu memeluk istrinya dari belakang. "Aku pikir kau kesal karena apa." Ia mencium leher jenjang istrinya yang terbuka karena belahan dada baju pengantinnya yang rendah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yandere (Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang